Liputan6.com, Mamuju - Gedung kantor DPRD Sulbar yang rusak parah pasca gempa bumi melanda Mamuju 2021 lalu kembali dibangun. Gedung itu akan dibangun dengan kontruksi yang mampu menahan kekuatan gempa hingga 8 magnitudo.
Ketua DPRD Sulbar, Sitti Suraidah Suhardi berharap gedung perwakilan rakyat yang rencananya akan dibangun selama 13 bulan itu bisa cepat rampung. Dia juga menginginkan dalam pembangunannya menggunakan sumber daya manusia (SDM) dan bahan baku lokal.
"Sulbar memiliki material yang cukup berkualitas. Sehingga PT Brantas Abipraya tidak perlu lagi mencari material di luar Sulbar," kata Suraidah saat ground breaking di Mamuju, Sanin (08/05/23).
Baca Juga
Advertisement
Suraidah beralasan dengan memanfaatkan SDM dan bahan baku lokal dapat memicu peningkatan ekonomi di masyarakat setempat. Hal itu juga akan membantu dalam mensejahterakan masyarakat dan pengusaha lokal.
"Kita mau perputaran uang dirasakan di Sulbar," tutur Suraidah.
Sedangkan, Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan, gedung kantor anggota legislatif itu akan menghabiskan anggaran hingga Rp98,3 milliar. Dia juga menuturkan, dalam pembangunannya tenaga lokal mesti dilibatkan untuk membangun daerahnya sendiri.
"Dalam prosesnya dapat memanfaatkan tenaga kerja lokal serta menggunakan bahan dan material dari Sulbar. Dengan begitu pengusaha, pedagang dan warga Sulbar juga merasakan manfaat pembangunan ini," kata Akmal.
Namun, menurut Akmal, dia tidak menampik jika kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya sangat selektif mencari tenaga kerja dalam pembangunan gedung setinggi tiga lantai itu. Karena kontraktor pasti membutuhkan tenaga yang memiliki kualifikasi tertentu yang tidak sembarangan.
"Tapi kalau hal-hal yang tidak memerlukan kualifikasi tinggi, tentu tenaga lokal kita juga bisa," ungkap Akmal.