Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 Rp 551,72 miliar. Dividen tersebut setara dengan Rp 42 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Senin (8/5/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 5 Mei 2023.
Advertisement
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 1,12 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 7,54 triliun serta total ekuitas senilai Rp 25,77 triliun.
Jadwal
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 15 Mei 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 16 Mei 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 17 Mei 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 19 Mei 2023
- Recording date: 17 Mei 2023
- Pembayaran dividen: 31 Mei 2023
Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengantongi pendapatan sebesar Rp 29,14 triliun sepanjang 2022. Pendapatan tersebut naik 8,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 26,75 triliun.
Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, perseroan mencatatkan peningkatan beban pendapatan menjadi Rp 25,12 triliun dari Rp 22,76 triliun pada Desember 2021.
Mengutip laporan keuangan XL Axiata dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/2/2023), pada periode ini perseroan mencatatkan biaya keuangan sebesar Rp 2,77 triliun, penghasilan keuangan Rp 111,71 miliar, dan bagian atas laba bersih dari entitas asosiasi sebesar Rp 3,83 miliar.
Perseroan mengukuhkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,15 triliun. Laba itu turun 11,53 persen dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 1,3 triliun.
Dari sisi aset perseroan hingga Desember 2022 tercatat sebesar Rp 87,27 triliun, naik dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp 72,75 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 10,40 triliun dan aset tidak lancar Rp 76,86 triliun.
Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 26,35 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 35,15 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 25,77 triliun, naik dari Rp 20,08 triliun pada Desember 2021.
Masuk Tahun Politik, XL Axiata Menadah Berkah
Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) melihat momentum tahun politik akan membawa berkah bagi perusahaan telekomunikasi. Sebab, pada momentum tersebut banyak kegiatan yang memerlukan komunikasi.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini menuturkan, biasanya pada saat tahun politik terdapat peningkatan trafik data. Namun, peningkatan tersebut tetap saja tidak sebanyak saat momentum Lebaran.
"Tahun politik atau election terjadi kenaikan trafik karena tahun politik banyak kegiatan yang perlu komunikasi bisa komunikasi langsung atau digital biasanya terjadinya kenaikan penggunaan trafik data tapi enggak sebanyak peningkatan lebaran dibandingkan pemilu," kata Dian dalam paparan publik, Jumat (5/5/2023).
Di sisi lain, perseroan juga membidik pertumbuhan pendapatan mid to high single digit di kisaran 6-7 persen. Ini mengingat, pertumbuhan industri telekomunikasi akan bertumbuh di angka tersebut atau lebih cepat.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini menuturkan, pihaknya berharap kinerja perseroan bisa tumbuh lebih baik ke depannya.
"Mengenai pertumbuhan proyeksi 2023, secara industri akan jauh lebih baik daripada 2022. Pada 2022, pendapatan tumbuh 9 persen, industri 3-4 persen. Untuk XL kami paling tidak tumbuh seperti industri atau setidaknya lebih cepat," kata Dian.
Dengan demikian, XL Axiata pun tengah menyiapkan sejumlah strategi pada tahun ini. Salah satunya, membangun jaringan.
Dian bilang, pihaknya akan memberikan layanan telekomunikasi khususnya internet dengan nyaman dan bisa diterima baik oleh pelanggan. Artinya, layanan ini bisa diterima baik dari sisi kapasitas, kualitas maupun jangkauan dalam memberikan layanan yang memenuhi pelanggan tersebut.
"Kami juga harus mengetahui apa keinginan pelanggan, apa ekspektasi mereka dan mengikutinya senantiasa setiap saat," kata dia.
Advertisement
Dongkrak Kapasitas
Kedua, perseroan juga memperkuat dari sisi internal dalam menghadapi segala perubahan dan tuntuan yang ada.
"Dari sisi internal organisasi kami harus siap selalu mempunyai dan membangun organisasi dengan kapabilitas, kapasitas dan talent yang sesuai dengan tuntutan teknologi maupun tuntutan zaman maupun pelanggan," ujarnya.
Menurut ia, peningkatan kapasitas dan organisasi ini kini sangat penting karena perubahan teknologi, ekosistem, keinginan pelanggan semakin cepat. Maka sebab itu, jika perusahaan tidak punya kemampuan untuk belajar itu bisa ketinggalan dari berbagai aspek. Terakhir, XL Axiata juga membangun jaringan dalam rangka memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
"Ketiga adalah membangun jaringan karena tidak bisa dipungkiri untuk operator telekomunikasi jaringan backbone infrastruktur utama untuk memberikan layanan kepada pelanggan," ujarnya.
Tebar Dividen 2022
Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 sebesar 50 persen dari laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 42 per saham.
Pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat, 5 Mei 2023.
"Penetapan laba bersih yang berakhir pada 31 Desember 2022 berupa pembagian dividen 50 persen dari net income," kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam paparan publik, Jumat (5/5/2023).
XL Axiata membukukan laba bersih Rp 1,15 triliun sepanjang 2022. Pada periode tersebut, perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp 29,14 triliun sepanjang 2022. Pendapatan tersebut naik 8,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 26,75 triliun. RUPST juga menyetujui pengangkatan Fairuz Ikhwan sebagai direktur keuangan perseroan menggantikan Budi Pramantika.
Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengantongi pendapatan sebesar Rp 29,14 triliun sepanjang 2022. Pendapatan tersebut naik 8,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 26,75 triliun.
Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, perseroan mencatatkan peningkatan beban pendapatan menjadi Rp 25,12 triliun dari Rp 22,76 triliun pada Desember 2021.
Advertisement