Liputan6.com, Jakarta - Menyongsong tahun anggaran 2024, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta jajarannya menyusun kegiatan yang lebih kreatif dan efektif.
Dalam menyusun kegiatan yang kreatif dan efektif, Yusharto Huntoyungo meminta jajarannya bekerja sama dengan berbagai pihak terutama terkait agenda kajian atau riset. Dia menuturkan, pihaknya tengah bekerja sama dengan Kemitraan Partnership dan United States Agency for International Development (USAID) dengan program kerja mengenai Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat (ERAT) untuk mengembangkan sejumlah indeks yang dimiliki BSKDN.
Advertisement
Dalam waktu dekat, tambah dia, BSKDN juga akan melakukan kerja sama dengan Tanoto Foundation yang merupakan organisasi filantropi independen yang memiliki misi untuk mengembangkan individu dan memperbaiki taraf hidup melalui pendidikan berkualitas yang transformatif.
"Kita punya agenda akhir bulan ini ada melaksanakan perjanjian kerja sama dengan Tanoto Foundation ini aga dipercepat, sehingga kita bisa dengan kegiatan yang kita lakukan bersama beberapa misi dari BSKDN kita bisa capai dengan para pihak yaitu dengan USAID lalu bisa saja peluangnya juga dengan Tanoto Foundation," jelasnya, Senin, 8 Mei 2023.
Selain bekerja sama dengan banyak pihak, Yusharto juga meminta setiap jajarannya untuk meningkatkan kinerjanya sehingga kegiatan yang sudah disusun dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Dengan begitu, dia meyakni misi yang diemban BSKDN dapat terwujud dengan mudah.
"Kegiatan berbasis data itu yang saya ingin wujudkan, kita mulai dengan masing-masing statistisi yang diarahkan untuk mining data berdasarkan masing-masing pusat yang ada di BSKDN. Ini menjadi bagian dari penguatan penyelenggaraan strategi kebijakan," tambahnya.
Menyelenggarakan Forum Diskusi Aktual
Yusharto menjelaskan salah satu kegiatan prioritas BSKDN tahun anggaran 2024 adalah menyelenggarakan Forum Diskusi Aktual (FDA) yang membahas secara komprehensif terhadap isu-isu strategis pemerintahan dalam negeri. Menurutnya, FDA tersebut dapat memperkaya wawasan pegawai BSKDN, Pemda, atau penerima manfaat lainnya yang turut hadir dalam forum tersebut.
"Kita itu menjadi pembina dan pengawas menjadi CCTV nya pak Menteri untuk kegiatan penyusunan strategi kebijakan yang berkaitan dengan 32 urusan pemerintahan dan inovasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kita bisa mulai dengan menyelenggarakan Forum Diskusi Aktual baik secara langsung maupun virtual," pungkasnya.
Advertisement