Kanada Usir Diplomat China atas Tuduhan Ikut Campur Urusan Politik Dalam Negeri

China sudah membantah tuduhan campur tangan politik dalam negeri Kanada.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 09 Mei 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi bendera Kanada (AFP/Geoff Robins)

Liputan6.com, Ottawa - Kanada memutuskan untuk mengusir seorang diplomat China pada Senin (8/5/2023), menyusul tuduhan campur tangan politik. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada Melanie Joly.

"Kanada mendeklarasikan persona non grata terhadap Zhao Wei," demikian pernyataan Menlu Joy seperti dilansir CNN, Selasa (9/5).

"Saya sudah jelas bahwa kami tidak akan menoleransi segala bentuk campur tangan asing dalam urusan internal kami. Diplomat di Kanada telah diperingatkan bahwa mereka terlibat dalam perilaku semacam ini maka mereka akan dipulangkan."

Keputusan tersebut muncul setelah surat kabar Kanada, The Globe and Mail, mengungkapkan bahwa laporan Dinas Intelijen Keamanan Kanada menyebutkan, seorang diplomat China terakreditasi di negara itu menargetkan anggota parlemen oposisi Michael Chong dan kerabatnya di China pasca Chong mengkritik perlakuan Beijing terhadap etnis minoritas Uyghur.

Badan Intelijen Kanada juga mengatakan bahwa China telah mencoba memengaruhi hasil pemilu federal Kanada pada tahun 2019 dan 2021.

Chong sendiri telah berulang kali menyerukan pengusiran Zhao sejak laporan The Globe and Mail muncul.


China Membantah

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Beijing membantah tuduhan campur tangan politik dalam negeri Kanada. Dalam pernyataan tertanggal 5 Mei yang diunggah ke situs web Konsulat China di Toronto, seorang juru bicara dengan tegas menolak kemungkinan "seorang petugas konsuler dari Konsulat Jenderal China di Toronto terlibat dalam apa yang disebut intimidasi terhadap anggota parlemen Kanada dan kerabatya".

"Klaim itu tidak memiliki dasar faktual dan sama sekali tidak tidak berdasar. Kami menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan penentangan yang tegas terhadap tuduhan itu," ungkap juru bicara tersebut seraya menuduh media lokal dan politikus berusaha untuk menganggu pertukaran dan kerja sama normal antara Kanada dan China.

Di lain sisi, insiden ini telah menjadi isu politik yang berkembang bagi pemerintah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Pasalnya, Trudeau mengaku tidak di-briefing mengenai penargetan Chong.

Chong sendiri banyak memusatkan kritiknya pada pemerintahan Trudeau, yang menurutnya terlalu lamban bertindak atas kasusnya.

Pekan lalu, Menlu Joly meninjau kemungkinan tindakan pembalasan terhadap China, tetapi memperingatkan bahwa Kanada perlu mempertimbangkan dengan hati-hati bagaimana reaksi China.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya