Demo Penolakan RUU Kesehatan, DPR: Jadi Momentum untuk Mengutamakan Kesehatan Masyarakat

Anggota Komisi IX DPR RI Ansory Siregar menilai, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh lima organisasi profesi kesehatan, merupakan bentuk ekspresi dan kepedulian terhadap RUU Kesehatan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 09 Mei 2023, 13:46 WIB
Mereka juga meminta pemerintah untuk memperhatikan sejumlah fasilitas kesehatan terkhusus di daerah-daerah seperti Papua yang masih belum memadai. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi IX DPR RI Ansory Siregar menilai, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh lima organisasi profesi kesehatan, merupakan bentuk ekspresi dan kepedulian terhadap RUU Kesehatan.

Hal itu disampaikannya terkait aksi demonstrasi yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Kesehatan Bangsa (Aset Bangsa) yang menolak pembahasan Omnibus Law Rancangan Undang-undang (RUU) Kesehatan, di Patung Kuda Pusat, Senin 8 Mei 2023.

Menurut Ansory, penyusunan RUU tentang Kesehatan yang dibahas dengan metode omnibus law harus dilakukan secara menyeluruh, teliti, dan melibatkan pemangku kepentingan terkait (meaningful participation) sehingga tidak ada pengaturan yang luput dan kontradiksi.

“Demonstrasi yang dilakukan oleh para tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga medis (nadis) sejatinya bentuk ekspresi dan perhatian para pemangku kepentingan kesehatan terhadap proses pembahasan Omnibus Law RUU Kesehatan,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (9/5/2023).

Ansory meminta, menambahkan, DPR akan memperhatikan tuntutan dari Lima organisasi profesi kesehatan tersebut dan akan berupaya untuk memperbaiki naskah RUU Kesehatan.

“Kami memahami kekhawatiran dan kepentingan dari lima organisasi profesi kesehatan tersebut. Kami berkomitmen untuk menjalankan tugas kami sebagai anggota DPR dengan sebaik-baiknya demi kepentingan rakyat dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” jelasnya

Politisi Fraksi PKS di DPR ini menyebutkan aksi demonstrasi ini sebagai momentum untuk mengutamakan kesehatan masyarakat.

“Dapat menjadi momentum untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara DPR dan para pemangku kepentingan kesehatan,” pungkasnya.

 


Organisasi Profesi Demo Tolak RUU Kesehatan

Ribuan dokter dan tenaga kesehatan kembali menggelar aksi damai di depan gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk menolak RUU Kesehatan.

Banyaknya dokter yang berunjuk rasa menimbulkan tanya soal pelayanan kesehatan di rumah sakit (RS). Terkait hal ini, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengatakan bahwa layanan di fasilitas kesehatan tetap terjaga.

Menjawab hal ini, Adib mengatakan bahwa aksi damai ini sudah direncanakan sehingga layanan tetap terjaga.

“Aksi ini sudah kita rencanakan sehingga layanan tetap terjaga, pelayanan terutama yang berkaitan dengan emergency, ICU, kemudian yang di ruang operasi masih bisa dilakukan,” kata Adib di Jakarta, Senin (8/5/2023).

Di sisi lain, aksi ini dijalankan hanya pada Senin ini, tidak berhari-hari.

“Mereka (massa demo) memang datang di hari Sabtu, tapi mereka libur. Yang jelas ini menjadi satu bukti bahwa kami peduli dengan kesehatan dan menjamin akses kesehatan tetap terjaga.”

“Kami tetap menjalin koordinasi seluruhnya di seluruh wilayah, apa ada pasien terbengkalai atau tidak. Kami juga komunikasi dengan direktur-direktur di seluruh daerah yang kemudian menyatakan bahwa pelayanan RS tetap terjaga,” kata Adib.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya