Liputan6.com, Jakarta PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode tiga bulan pertama tahun ini.
Pada periode tersebut, Indonesian Paradise Property berhasil memecahkan rekor pendapatan sebesar Rp 262,7 miliar, meningkat 96,3 persen dari pendapatan kuartal I 2022 sebesar Rp 133,8 miliar.
Advertisement
"Pencapaian ini berkat kontribusi dari pengeluaran belanja dan kepercayaan konsumen yang membaik, meningkatnya kegiatan rekreasi di luar rumah, dan penguatan ekonomi Indonesia. Kami yakin akan kemampuan kami untuk membawa momentum dan memanfaatkan fundamental yang kuat ini untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar di masa depan," kata Presiden Direktur Indonesian Paradise Property Tbk, Anthony Prabowo Susilo dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (9/5/2023).
Divisi Komersial perseroan menjadi penyumbang penjualan terbesar dengan pendapatan Rp 110,4 miliar. Kontributor utama pencapaian komersial INPP adalah Beachwalk Shopping Center di Kuta, Bali, dan 23 Paskal Shopping Center di Bandung.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8 persen pada 2023 dan peningkatan kegiatan rekreasi di luar rumah membawa pengaruh positif terhadap pendapatan komersial dan perhotelan INPP, dengan peningkatan masing-masing sebesar 32,9 persen dan 124,1 persen.
Selain itu, Perseroan juga melaporkan peningkatan penjualan properti yang signifikan sebesar 882,8 persen pada kuartal I 2023.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, INPP berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp 171,11 miliar pada kuartal I 2023, atau naik 91,17 persen yoy.
Setelah dikurangi beban lain-lain dan beban pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 27,8 miliar.
Raihan ini berbanding terbalik dengan posisi kuartal I 2022 di mana perseroan membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp 23,7 miliar.
Aset Lainnya
Dari raihan itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2023 tercatat sebesar Rp 8,54 miliar.
Berbalik dibandingkan posisi kuartal I 2022 di mana perseroan membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 25,5 miliar.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan 31 maret 2023 tercatat sebesar Rp 9,02 triliun, turun dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 9,16 triliun.
Liabilitas turun menjadi Rp 3,3 triliun dari sebelumnya Rp 3,42 triliun. Seentar aekuitas sampi dnegan 31 Maret 2023 turun tipis menjadi Rp 5,73 triliun dari Rp 5,74 triliun pada Desember tahun lalu.
Didorong oleh fundamental makro yang kuat, INPP menunjukkan potensi kuat untuk memanfaatkan momentum dan meraih pertumbuhan yang lebih kuat di tahun-tahun mendatang.
INPP menonjol dibandingkan pengembang lain berkat kemampuannya untuk menghasilkan pendapatan berulang dari portofolio hotel dan mal premium mereka yang mengesankan. Beberapa properti lain naungan INPP antara lain Sheraton Bali Kuta Resort, HARRIS Suites fX Sudirman, dan Aloft Kuta Beach.
Advertisement
Prospek dan Rencana Bisnis INPP
Untuk semakin memperkaya keragaman portofolio INPP, Perusahaan ini terus mengembangkan empat proyek di Makassar, Bandung, Semarang, dan Jakarta.
Di antaranya seperti Proyek 31 Sudirman Suites & Hyatt Place Makassar adalah kompleks apartemen dan hotel premium di jantung kota Makassar, dengan salah satu gedung tertinggi di kota tersebut yang menjanjikan pemandangan terbaik kota Makassar bagi para penghuni dan tamu hotel.
"Untuk melanjutkan kesuksesan bisnis komersial 23 Paskal, INPP akan memulai pembangunan ekspansi 23 Paskal di jantung kota Bandung. INPP juga akan merampungkan proyek mixed- use premium di Jakarta Selatan, Antasari Place, lebih awal dari yang direncanakan dan memenuhi komitmen mereka untuk mewujudkan standar baru lingkungan urban kontemporer," imbuh Anthony.
Selain itu, INPP akan memulai konstruksi pembangunan mixed-use andalannya di Semarang. Kompleks ini berlokasi strategis di area Pearl of Java yang berdekatan dengan Universitas Binus dan Pantai Marina yang populer.