Jokowi Minta Jumlah Dokter Spesialis di RSUD Komodo Ditambah

Jokowi mengatakan, pembangunan RSUD Komodo, baik dari alat kesehatan maupun gedung dibantu oleh Kementerian Kesehatan dengan total anggaran Rp220 miliar.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 09 Mei 2023, 15:04 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat meninjau RSUD Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (9/5/2023). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar jumlah dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), diperbanyak. Jokowi menilai saat ini RSUD Komodo kekurangan dokter spesialis.

"Problemnya ada di masih kekurangan dokter spesialisnya. Sehingga nanti ini yang akan segera dikejar oleh Kemenkes, juga oleh RSUD Komodo," kata Jokowi saat meninjau RSUD Komodo, sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (9/5/2023).

Dia mengatakan, pembangunan RSUD Komodo, baik dari alat kesehatan maupun gedung dibantu oleh Kementerian Kesehatan dengan total anggaran Rp220 miliar. Jokowi menilai peralatan yang ada di RSUD Komodo susah bagus dan lengkap untuk penyakit berat.

Untuk itu, dia meminta agar dokter spesialis di rumah sakit ini diperbanyak. Dengan begitu, masyarakat Labuan Bajo tak perlu berobat ke Jakarta.

"Agar semuanya komplit sehingga penyakit apapun yang ada di sini tidak usah kita harus ke provinsi atau ke Jakarta, cukup ditangani di tingkat kabupaten," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui bahwa jumlah tenaga dokter spesialis atau subspesialis di dalam negeri masih kurang. Dia menyebut hal ini menjadi persoalan bagi sektor kesehatan di Indonesia.

"Memang problemnya, kita masih punya problem dalam negeri. Dokter spesialisnya masih kurang, atau dokter yang punya sub spesialis masih kurang. Saya sudah bisikin ke Pak Menkes, ini harus diurus," kata Jokowi saat meresmikan Mayapada Hospital Bandung Jawa Barat, Senin 6 Maret 2023.

 


Jokowi Minta Pendidikan Dokter Spesialis Ditambah

Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

 

Jokowi pun telah meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk memperbanyak dan mempermudah pendidikan dokter spesialis. Hal ini agar masyarat yang sakit dapat tertangani dengan baik.

"Saya minta tadi juga ke Pak Menkes dan akan saya sampaikan ke Mendikbud juga, untuk pendidikan dokter spesialis agar dibanyakin dan dimudahkan. Sehingga masyarakat kita betul-betul semuanya yang sakit dapat tertangani," jelasnya.

Jokowi menyampaikan alat kesehatan (alkes) dan fasilitas di rumah sakit saat ini sudah banyak yang bagus. Namun, kata dia, ada beberapa hal yang harus ditingkatkan oleh pihak rumah sakit agar pelayanan ke masyarakat semakin baik.

"Alkes dan ruang fisik sdh banyak yang bagus, tapi masih banyak yang belum bagus. Itu harus diperbaiki. Sehingga layanan rumah sakit ke masyarakat menjadi semakin baik," ujar Jokowi.

Disisi lain, dia mengungkapkan bahwa hampir 2 juta warga Indonesia berobat ke luar negeri. Sebanyak 1 juta warga berobat ke Malaysia, 750.000 ke Singapura, sisanya ke Jepang, Amerika, hingga Jerman.

"Mau kita terus-teruslan? Rp165 triliun devisa kita hilang gara-gara itu. Karena ada modal keluar, capital outflow," ucapnya.

Infografis Pernyataan Jokowi Usai Jajal Jalan Rusak di Lampung. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya