Liputan6.com, Kyiv - Pejabat senior militer Ukraina Serhiy Popko mengklaim bahwa sistem pertahanan udara negara itu menjatuhkan 15 rudal jelajah Rusia yang diluncurkan ke ibu kota Kyiv. Tidak ada korban dalam serangan tersebut.
Popko yakin bahwa rudal-rudal tersebut diluncurkan dari empat pesawat pengebom yang terbang dari wilayah Laut Kaspia. Menurutnya, pasukan Rusia berusaha membunuh sebanyak mungkin warga sipil kali ini.
Advertisement
Serangan rudal itu terjadi beberapa jam sebelum Rusia merayakan Hari Kemenangan untuk memperingati kekalahan Nazi Jerman selama Perang Dunia II pada 9 Mei.
Selama ini, Presiden Rusia Vladimir Putin melabeli perang Ukraina sebagai perlawanan terhadap kebangkitan rezim neo-Nazi dan membandingkannya dengan invasi Adolf Hitler ke Uni Soviet.
"Semalaman menuju 9 Mei yang sakral, Rusia melancarkan serangan di wilayah Ukraina," demikian pernyataan Angkatan Udara Ukraina via Telegram seperti dilansir BBC, Selasa (9/5/2023).
Rusia Juga Lancarkan Serangan Drone dan Rudal
Serangan terbaru terjadi setelah Ukraina mengatakan bahwa Rusia meluncurkan serangan drone terbesarnya pada Minggu (7/5) malam.
Gelombang serangan drone dan rudal tersebut menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai lima lainnya.
Sementara Rusia akan merayakan Hari Kemenangan dengan parade militer, suasana di Moskow sendiri disebut-sebut waspada. Serangkaian ledakan, serangan drone, dan sabotase mengguncang Rusia selama seminggu terakhir, termasuk dugaan serangan pesawat tak berawak di Kremlin.
Rusia menyalahkan Ukraina dan Amerika Serikat atas serangan drone di Kremlin. Namun, baik Kyiv maupun Washington membantah terlibat.
Advertisement