Liputan6.com, Jakarta - Dua turis Eropa diusir dari Machu Picchu pada Kamis, 4 Mei 2023 karena berfoto tanpa busana di destinasi bersejarah tersebut. Para turis, satu orang Prancis dan satu orang Swiss, ditemukan oleh personel pengawas taman, lapor CNN en Espanol.
Dikutip dari Euronews, Selasa, 9 Mei 2023, dilaporkan bahwa salah satu turis foto tanpa busana, sementara turis yang lain mengambil fotonya di dekat situs House of the Guardian Inca. Keduanya diserahkan ke polisi yang menghapus foto mereka dan menahan mereka karena ketidaksenonohan publik, menurut sebuah cuitan di akun Twitter Policía Nacional del Perú (PNP).
Advertisement
Pejabat telah mengingatkan pengunjung untuk mematuhi peraturan kunjungan dan rekomendasi dari petugas keamanan di Machu Picchu. "Keajaiban dunia harus dihormati!" cuit PNP melalui akun Twitter-nya.
Ini bukan pertama kalinya orang Eropa mendapat masalah karena berpose tanpa busana di situs Warisan Dunia UNESCO kuno. Peru meningkatkan pengawasan di Machu Picchu pada 2014 karena praktik melesat di situs budaya ikonik menjadi tren.
Dua wisatawan dari Australia dan Selandia Baru ditahan pada 2013 karena mengambil foto memamerkan bokong mereka. Potret tersebut kemudian menjadi viral di media sosial Peru.
Video YouTube tentang turis yang berlarian dengan penjaga dalam pengejaran mereka juga muncul secara online. Pada 2021, seorang turis Inggris dan Prancis ditangkap atas tuduhan yang sama. Mereka kemudian didakwa di pengadilan dengan pelanggaran moral.
Machu Picchu Kembali Terima Kunjungan Turis
Terletak tinggi di Andes, benteng Inca tersebut berasal dari abad ke-15. Sekitar 1,5 juta orang berkunjung ke sana setiap tahunnya.
Dahulu, wisatawan lebih banyak berkunjung ke sana, tetapi pemerintah Peru harus membatasi jumlahnya menjadi sekitar 4.000 per hari untuk melindungi situs tersebut. Ada juga serangkaian aturan untuk mencegah kerusakan keajaiban dunia ini, termasuk larangan tripod, tongkat selfie, dan ransel yang beratnya lebih dari 5kg.
Sementara, Machu Picchu yang merupakan benteng suku Inca kembali dibuka untuk kunjungan turis per Rabu, 15 Februari 2023. Destinasi bersejarah itu sebelumnya ditutup untuk pengunjung Sejak Desember 2022 menyusul kerusuhan massal di Peru.
"Keputusan ini merefleksikan komitmen bersama semua instistusi yang membentuk Unit Manajemen Machu Picchu, otoritas Kota Machu Picchu dan Ollantaytambo, Direktur Kamar Dagang, dan pemimpin organisasi sosial, untuk memastikan keamanan monumen dan layanan transportasi agar pengunjung dapat menikmati kunjungan mereka," Kementerian Kebudayaan Peru mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Pengunjung Wajib Dapat Izin Masuk
Dikutip dari laman CNN, Jumat, 17 Februari 2023, sebanyak 38 turis lokal dan 45 wisatawan asing menjadi yang pertama memasuki Machu Picchu setelah dibuka kembali. Setidaknya 700 pengunjung telah mendatangi tempat itu sepanjang hari. Turis yang berkunjung diwajibkan untuk mendapat izin masuk mengingat tempat itu termasuk salah satu Warisan Dunia UNESCO.
Sebelumnya, layanan kereta api ke Machu Picchu kembali dioperasikan pada Rabu, 8 Februari 2023. Layanan kereta ini diaktifkan kembali setelah hampir tiga minggu ditangguhkan akibat protes anti-pemerintah. Dikutip dari CNA, Kamis, 9 Februari 2023, layanan ke destinasi wisata andalan Peru itu dilanjutkan karena penduduk setempat ingin kembali ke kota kecil di kaki situs Inca kuno.
Kereta pertama tiba di kota kecil itu tepat setelah fajar pada Rabu dengan sekitar 80 orang di dalamnya, termasuk segelintir wisatawan, menurut laporan AFP. Kereta berangkat lagi dengan sekitar 280 penumpang.
Kota itu menderita banyak kekurangan setelah layanan kereta api diputus selama 18 hari. Kereta adalah satu-satunya cara untuk mencapai kota selain dengan berjalan kaki dan memakan waktu 1,5 jam dari kota wisata Ollantaytambo. Untuk saat ini, kereta api akan mengoperasikan dua perjalanan sehari pada Rabu dan Minggu.
Evakuasi Turis
Sebelumnya, sekitar 400 orang, termasuk 300 orang asing, terdampar di kaki situs, di kota Aguas Calientes, dan memohon untuk dievakuasi setelah Machu Picchu ditutup untuk kunjungan wisata. "Penutupan jaringan jalur Inca dan benteng Machu Picchu telah diperintahkan karena situasi sosial dan untuk menjaga keselamatan pengunjung," kata Kementerian Kebudayaan dalam pernyataan Sabtu, 21 Januari 2023.
"Kami tidak tahu apakah kereta akan menjemput kami. Semua turis di sini mengantri untuk mendaftar untuk evakuasi," kata turis Chili Alem Lopez kepada AFP, Jumat, 20 Januari 2023.
Turis "tidak dapat pergi karena rel kereta api telah rusak di berbagai tempat," kata Menteri Pariwisata Luis Fernando Helguero. "Beberapa turis memilih jalan kaki ke Piscacucho, tapi itu memakan waktu enam jam atau lebih dan sangat sedikit orang yang bisa melakukannya," katanya.
Piscacucho adalah desa terdekat dengan Machu Picchu yang terhubung dengan jalan raya. Pada Desember 2022, ratusan turis yang terlantar dievakuasi dari dekat lokasi. Pemerintah lokal dan asing bekerja sama mengevakuasi mereka, beberapa dengan menggunakan helikopter lantaran jalur kereta terputus.
Advertisement