Liputan6.com, Jakarta Dalam seminggu, apakah Anda Buang Air Besar (BAB) setiap hari? Atau malah bisa dihitung dengan jari? Sembelit atau konstipasi memang menjadi salah satu gangguan pencernaan yang paling umum terjadi. Kondisi ini biasanya ditandai dengan sulitnya Buang Air Besar atau frekuensi BAB kurang dari 3 kali seminggu.
Nah, dalam mengatasi sembelit biasanya ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Mulai dari konsumsi air putih yang banyak, mengonsumsi banyak serat, hingga menggunakan obat pencahar. Namun, sebelum buru-buru menenggak obat pencahar, sebenarnya Anda bisa mencoba melakukan pijat perut terlebih dulu agar lancar BAB.
Advertisement
Ya, pijatan ternyata tidak hanya bermanfaat untuk meredakan pegal dan linu. Bahkan, memijat perut juga mengatasi dan terhindar dari sembelit.
Menurut penelitian dalam Journal of Body Work Movement Therapies pada tahun 2011, menyebutkan bahwa pijat perut menjadi salah satu cara yang efektif dalam mengatasi kesulitan BAB yang kronis.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pijat perut bisa mengurangi waktu transit kolon (waktu yang dibutuhkan oleh makanan untuk bergerak melalui usus besar), menghilangkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman, serta bisa meningkatkan frekuensi BAB agar terasa lancar.
Bahkan, pada kasus tertentu, pijat perut pun bisa melancarkan pencernaan pasien pascaoperasi yang mengalami kelumpuhan otot usus yang mengakibatkan ia mengalami gangguan pencernaan yang berkepanjangan (ileus paralitik).
Menghimpun dari berbagai sumber, Selasa (9/5/2023), berikut beberapa cara memijat perut dan kondisi apa saja yang tidak diperbolehkan untuk melakukannya.
Cara Memijat Perut Agar Lancar BAB
Berikut ini cara memijat perut agar lancar BAB yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah:
- Tubuh dalam posisi duduk atau berbaring dengan lutut ditekuk agar perut terasa kendur
- Tekan perut menggunakan ujung jari, buku-buku jari atau tumit tangan
- Lakukan gerakan membentuk huruf U terbalik mirip tapal kuda di bagian perut
- Anda bisa mulai pijatan dari sudut kanan bawah perut dan digerakkan ke arah atas
- Lanjutkan dengan pijat di bawah tulang rusuk, lalu arahkan ke arah sisi kiri
- Terakhir, pijat sisi kiri bawah dan lanjutkan pijatannya ke area tengah perut
Teknik pijat ini sangat efektif dalam menghilangkan gas pada perut, penyumbatan kotoran, mengurangi cairan, dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Coba lakukan pada pagi hari atau saat Anda sedang duduk santai atau tengah berbaring.
Satu hal lagi yang harus diperhatikan untuk memperoleh hasil yang maksimal, yaitu coba lakukan pijatan sebanyak 2 kali selama kurang lebih 20 menit setiap hari, khususnya setelah selesai makan.
Advertisement
Kondisi yang Tidak Diperbolehkan untuk Pijat Perut
Pijat perut memang bisa bermanfaat untuk siapa saja yang memiliki masalah konstipasi. Namun sayangnya, ada beberapa orang yang tidak diperbolehkan untuk melakukan pemijatan ini, seperti:
- Ibu hamil
- Mengidap penyakit radang usus
- Sedang mengalami cedera tulang belakang
- Memiliki luka perut seperti jahitan atau luka lainnya yang belum kering
- Penderita sindrom iritasi usus besar (Irritable Bowel Syndrome)
Nah, jika Anda termasuk salah satu yang memiliki kondisi di atas, sebaiknya tidak perlu melakukan pijat perut. Seandainya Anda mengalami masalah konstipasi, sebaiknya coba memperbanyak makanan tinggi serat dan lakukan aktivitas fisik secara rutin. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter dalam hal mengatasi masalah ini.
Kapan Harus Mengunjungi Dokter?
Seandainya saja siklus BAB tidak segera kembali normal atau Anda justru mengalami beberapa masalah lain, seperti sembelit berkepanjangan, sebaiknya segera hubungi dokter. Beberapa kondisi yang perlu diwaspadai selama Anda mengalami konstipasi antara lain:
- Perdarahan dubur atau darah dalam tinja
- Nyeri perut
- Susah atau tidak bisa kentut sama sekali
- Muntah
- Demam
- Nyeri punggung bawah
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
- Perut terasa kembung
- Kram
Jangan abaikan semua gejala yang terjadi dalam tubuh. Jika Anda mendapatkan salah satu dari gejala ini, segera temui dokter, ya. Saat konsultasi nanti, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab konstipasi, sekaligus memberikan penanganan yang sesuai bagi Anda.
Advertisement