Jurnalis Prancis Tewas Terkena Roket dalam Perang Ukraina

Arman Soldin tewas pada Selasa (9/5/2023), saat meliput dari zona perang di timur Ukraina.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Mei 2023, 13:12 WIB
Tentara Ukraina menembakkan sistem artileri Pion ke posisi Rusia dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, 16 Desember 2022. Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO dan sejumlah pengamat mengungkapkan perang bisa terjadi dalam beberapa bulan, tahun atau bahkan hingga waktu yang tak terbatas. (AP Photo/LIBKOS, File)

Liputan6.com, Kyiv - Seorang jurnalis Prancis Arman Soldin tewas pada Selasa (9/5/2023), saat meliput dari zona perang di timur Ukraina. Pria usia 32 tahun itu bekerja untuk kantor berita AFP.

Soldin tewas setelah terkena tembakan roket di dekat Chasiv Yar, tepat di sebelah barat Bakhmut. Tim jurnalis diserang sekitar pukul 16.30 waktu setempat saat bersama sekelompok tentara Ukraina.

Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan penghormatan atas pekerjaan Soldin di garis depan perang Ukraina.

"Kami berbagi rasa sakit dengan orang yang dicintainya dan rekan-rekannya," twit Macron.

Pemimpin AFP, Fabrice Fries, mengatakan kantor berita itu "merasa hancur" atas kematian Soldin. Menurutnya, tewasnya Soldin merupakan "pengingat yang mengerikan akan risiko dan bahaya yang dihadapi wartawan setiap hari dalam meliput konflik di Ukraina". Demikian seperti dilansir BBC, Rabu (10/5).

Direktur AFP Eropa, Christine Buhagiar, mengenang Soldin sebagai sosok yang antusias, energik, dan berani. Dia mengatakan bahwa Soldin "benar-benar mengabdi pada keahliannya".


Penghormatan kepada Soldin

Prajurit Ukraina berjalan di antara puing-puing bangunan yang rusak setelah serangan Rusia di Kharkiv, Ukraina, 16 April 2022. Sejak invasi Rusia ke Ukraina, perang terus berkecamuk hingga bulan ini, Februari 2023. (AP Photo/Felipe Dana, File)

Anggota parlemen di seluruh spektrum politik berdiri di Majelis Nasional Prancis dan memberikan penghormatan kepada Soldin.

Dia adalah bagian dari tim AFP pertama yang pergi ke Ukraina setelah invasi Rusia pada Februari 2022 dan telah tinggal di sana sejak September.

Ucapan belasungkawa juga disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Ukraina, "Dia mendedikasikan hidupnya untuk memberitahu dunia tentang kebenaran. Warisannya, serta tujuannya, akan terus hidup."

Gedung Putih juga memberikan penghormatan kepada Soldin dengan mengatakan, dunia "berutang budi" kepada wartawan yang telah kehilangan nyawa mereka saat menyoroti kengerian invasi Rusia.

Menurut Komite Perlindungan Jurnalis, Soldin, yang lahir di Bosnia, adalah jurnalis ke-15 yang tewas saat meliput perang Ukraina.

Dua jurnalis Prancis lainnya juga dilaporkan tewas saat meliput invasi Rusia ke Ukraina. Mereka adalah Pierre Zakrzewski dan Frederic Leclerc-Imhoff.

Dan Bakhmut sendiri telah menjadi pusat pertempuran di Ukraina timur selama beberapa bulan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya