- Metaverse diperkirakan mampu berkontribusi sebanyak USD 760 miliar (setara Rp. 11,2 kuadriliun) atau sekitar 2,4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) tahunan Amerika Serikat pada tahun 2035.
Liputan6.com, Jakarta Temuan itu diungkapkan dalam penelitian yang ditugaskan oleh pemilik Facebook, Meta platforms, kepada perusahaan konsultan Deloitte.
Mengutip Channel News Asia, Rabu (10/5/2023) laporan Deloitte mengungkapkan bahwa Keuntungan ekonomi pada AS mungkin datang dari penggunaan teknologi di sektor pertahanan, medis dan manufaktur, ditambah penggunaan hiburan seperti video game dan komunikasi.
Advertisement
Konsep metaverse mencakup teknologi augmented reality dan virtual yang memungkinkan pengguna membenamkan diri dalam dunia virtual atau melapisi informasi secara digital pada gambar dunia nyata.
Raksasa media sosial Meta, yang fokus membangun teknologi metaverse pada tahun 2021, memperkirakan teknologi tersebut pada akhirnya akan menggantikan seluler sebagai platform komputasi utama.
Namun, investor masih mempertanyakan investasi besar Meta dalam proyek metaverse-nya, dan skeptis terhadap pengembalian pada saat penurunan di sektor periklanan menekan pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Dalam laporan terpisah, Meta mengatakan Uni Eropa mungkin melihat peningkatan peluang ekonomi hingga 489 miliar eurodalam PDB tahunan pada tahun 2035 atau sekitar 1,3 persen–2,4 persen dari total PDB.
Sementara di Kanada, menurut Deloitte, Metaverse dapat berkontribusi pada ekonominya antara 45,3 miliar dan 85,5 miliar dolar Kanada untuk PDB tahunan di tahun 2035 mendatang.
Proyeksi regional ini mengikuti laporan dampak ekonomi global yang ditugaskan Meta ke perusahaan konsultan Analysis Group tahun lalu, yang memperkirakan adopsi metaverse akan menyumbang $3,01 triliun pada tahun 2031.
Melambat! Ekonomi AS Cuma Tumbuh 1,1 Persen di Kuartal I 2023
Perekonomian Amerika Serikat menunjukkan perlambatan dalam tiga bulan pertama tahun ini, karena bisnis mengurangi investasi dengan tingginya biaya pinjaman.
Melansir laman BBC, Jumat (28/4/2023) Departemen Perdagangan AS mengungkapkan bahwa ekonomi negara itu tumbuh 1,1 persen yoy di kuartal pertama 2023.
Angka pertumbuhan ekonomi AS itu turun dari tingkat 2,6 persen pada kuartal sebelumnya, meskipun belanja konsumen kuat.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, dia melihat pelambatan sebagai penyesuaian yang diperlukan setelah ekonomi kembali berjalan normal pasca pandemi.
"Hari ini, kami belajar bahwa ekonomi Amerika tetap kuat, karena bertransisi ke pertumbuhan yang stabil ," katanya dalam sebuah pernyataan menyusul laporan data ekonomi AS.
Laporan terbaru tentang produk domestik bruto - ukuran terluas dari aktivitas ekonomi menunjukkan perekonomian AS kini telah tumbuh selama tiga perempat berturut-turut.
Seperti diketahui, perekonomian AS mengalami kontraksi pada paruh pertama tahun lalu, karena arus perdagangan melamban saat pandemi dan biaya pinjaman yang tinggi menyebabkan penurunan tajam dalam penjualan rumah.
Advertisement
Pasar Kerja Dorong Ekonomi AS
Tetapi pasar kerja yang kuat telah membuat belanja konsumen - pendorong utama kegiatan ekonomi AS - tangguh, meskipun biaya hidup meningkat.
Pengeluaran di antara masyarakat AS naik 3,7 persen pada kuartal pertama 2023.
Namun, sejumlah ekonom dan pengamat masih memperkirakan ekonomi AS akan jatuh ke dalam resesi tahun ini.
"Secara keseluruhan, data mengonfirmasi pesan dari indikator lain bahwa meski pertumbuhan ekonomi melambat, namun belum runtuh. Namun demikian, dengan sebagian besar indikator utama resesi masih menyala merah dan hambatan dari kondisi kredit yang lebih ketat masih berlanjut, kami memperkirakan pelemahan yang lebih nyata," kata Andrew Hunter, wakil kepala ekonom AS untuk Capital Economics.