Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap kondisi keamanan terkini pada kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT. Dia mengatakan, sejauh ini tidak ada hambatan dalam proses pengamanan.
"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada hambatan, dan karena kemarin sudah kita sampaikan juga kepada seluruh jajaran kita evaluasi, mulai dari awal sampai tadi pagi kita monitor semuanya, mudah-mudahan bisa sampai akhir kita laksanakan pengamanan dengan baik," ujarnya di Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/5/2023).
Advertisement
Yudo memastikan, pengamanan KTT ASEAN sudah sesuai arahan Presiden Jokowi. Dia menjelaskan, pengamanan yang diinginkan kepala negara adalah tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang melintas.
"Kemarin sudah kita evaluasi, seperti kata beliau (Jokowi) bahwa kita tetap jangan mengganggu masyarakat saat melintas. Saat melintas saja silakan disetop, tapi begitu lewat sudah aman dan cairkan kembali," kata Yudo.
Dia menambahkan, prajurit yang melakukan proses pengamanan di jalan juga mesti humanis. Menurutnya, masyarakat mendukung keamanan KTT ASEAN ke-42.
"Termasuk para prajurit di jalan juga humanis, masyarakat di jalan juga semuanya mendukung, tadi saat kepala negara melintas juga masyarakat sangat antusias, mudah-mudahan ini ranah yang baik bahwa kegiatan inn tidak mengganggu aktivitas masyarakat," tuturnya.
KTT ke-42 ASEAN Dilaksanakan 9-11 Mei 2023
Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan KTT ke-42 ASEAN yang dilaksanakan pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo siap dilaksanakan. Jokowi menegaskan bahwa ASEAN tidak boleh menjadi proksi bagi negara atau pihak mana pun.
"Prinsip Indonesia di keketuaan ASEAN adalah kolaborasi dan kerja sama dengan siapa pun dan kita tidak ingin ASEAN menjadi proksi siapa pun, proksi negara mana pun," ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media di Bandara Internasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Minggu, 7 Mei 2023.
Jokowi menginginkan ASEAN tetap terbuka dan bisa bekerja sama dengan negara mana pun. Dengan demikian, setiap masalah bisa diselesaikan dengan pendekatan dialog, termasuk dalam isu Myanmar yang juga akan menjadi salah satu poin pembahasan para pemimpin ASEAN pada KTT ke-42 ini.
"Iya, secara khusus akan dibahas. Tapi, acuan kita tetap untuk Myanmar, acuan kita tetap '5 Point of Consensus', itu tetap menjadi acuan, tetapi harus dengan dialog, bukan karena--menurut saya sanksi itu bukan sebuah solusi," tegasnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement