Liputan6.com, Jakarta - Tidak dapat dipungkiri, Eredivisie merupakan salah satu liga penghasil pemain muda berkualitas di Eropa. Klub-klub seperti Ajax, PSV dan Feyenoord mungkin adalah yang pertama terlintas dipikiran jika berbicara mengenai pengembangan bakat muda di daratan Belanda.
Para pemantau bakat dari klub-klub top di Eropa seringkali mengarahkan fokusnya kepada tiga klub tersebut untuk menemukan bibit-bibit bintang sepak bola masa depan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, ternyata tidak hanya tiga klub mantan juara Eropa tersebut saja yang terbiasa mengasah bakat muda sepak bola. Adalah FC Groningen yang juga sering menghasilkan pemain kelas dunia dan penantang gelar Ballon d’Or masa depan.
Satu nama yang mungkin bisa dibilang adalah jebolan Groningen paling sukses yaitu Ronald Koeman. Sosok termuda dari Koeman bersaudara satu ini merupakan jebolan akademi klub dengan julukan Pride of the North tersebut. Ia menghabiskan tiga tahun di klub yang identic dengan warna hijau putih itu dan mencatatkan total 90 penampilan serta 30 gol di semua kompetisi.
Karirnya semakin menanjak usai ia meninggalkan klub dan bergabung dengan Ajax pada tahun 1983. Sejak itu, ia memenangkan semua trofi yang dapat diraih bersama Ajax, PSV dan Barcelona. Termasuk dua gelar Liga Champions, empat gelar La Liga, serta empat gelar Liga Belanda.
Setelah pensiun sebagai pemain, Koeman memutuskan untuk menjadi pelatih di mana karir manajerialnya juga cukup gemilang. Tercatat ia pernah melatih Ajax, Benfica, PSV, Valencia, Barcelona dan sejumlah klub lainnya. Sekarang ia sedang menukangi kursi kepelatihan Timnas Belanda.
Virgil van Dijk
Bek tangguh milik Liverpool yang satu ini pertama muncul dengan seragam FC Groningen pada musim 2010/2011 usai meninggalkan Willem II sebagai pemain muda pada tahun 2010. Karirnya mulai meningkat ketika ia bergabung dengan raksasa Skotlandia Celtic pada tahun 2013 sebelum akhirnya ia berlabuh ke St Mary’s Stadium untuk bergabung dengan skuad Southampton dua tahun kemudian.
Namanya semakin dikenal ketika ia semakin bersinar dengan seragam The Saints. Hal itu akhirnya membuat Liverpool rela memecahkan rekor biaya transfer pada Desember 2017 usai mengontrak pemain asal Belanda itu dengan biaya 75 juta poundsterling. Sejak saat itu, Van Dijk telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bek tengah terbaik di Liga Inggris dengan memenangkan semua trofi yang bisa dimenangkan oleh skuad Jurgen Klopp.
Advertisement
Arjen Robben
Sama seperti Ronald Koeman, pemain yang dikenal kemampuan memotong garis pertahanan lawan ini juga merupakan jebolan akademi FC Groningen. Arjen Robben menjalani debutnya untuk Groningen ketika usianya masih menginjak 16 tahun dan tidak butuh waktu lama hingga akhirnya ia menjadi andalan starting eleven mereka. Usai menjalani musim keduanya yang impresif, PSV pun memutuskan untuk membawanya ke Eindhoven pada musim panas 2002.
Dari PSV lanjut ke Chelsea kemudian ke Real Madrid, Robben adalah winger lincah yang tertahan perkembangannya akibat cedera. Ketika akhirnya ia memutuskan untuk berlabuh ke Bayern Munchen, sosok berusia 39 tahun itu akhirnya dapat mencapai puncak karirnya.
Selama masa baktinya di Munchen, Robben berhasil memenangkan segalanya termasuk treble pada musim 2012/2013.
Luis Suarez
Meski ketika baru didatangkan dari Nacional Luis Suarez sempat kesulitan beradaptasi dengan budaya yang ada di Belanda, akhirnya bomber Uruguay tersebut berhasil menjadi mesin gol yang sulit dihentikan bagi FC Groningen. Total dari 37 penampilannya untuk Groningen di semua kompetisi, Suarez sukses mengemas 15 gol dan tujuh assist.
Setelah satu musim berkarir di Groningen, Suarez pun akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Ajax di mana ia semakin mematikan sebagai seorang ujung tombak. Selama tiga musim berada di ibukota Belanda, ia berhasil mengoleksi 111 gol dari 159 penampilannya.
Dan sejak saat itu, ia semakin tidak dapat dibendung di mana ia mengoleksi 82 gol dari 133 penampilan bersama Liverpool, 198 gol dari 283 penampilan dengan seragam Barcelona dan 34 gol dalam 83 pertandingan yang dilakoni bersama Atletico Madrid.
Suarez juga menjadi salah satu pilar penting dari kesuksesan Barcelona meraih gelar treble kedua mereka pada musim 2014/2015. Bersama Lionel Messi dan Neymar, saat itu ia berhasil membentuk salah satu trio serang paling mematikan sepanjang sejarah sepak bola.
Advertisement