Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) berhasil membuktikan kekuatannya keluar dari jerat kerugian, setelah mengantongi laba bersih sebesar Rp14,4 triliun, lebih tinggi 124 persen dibandingkan target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp6,4 triliun.
Anggota Komisi VII DPR Nasyirul Falah Amru mengatakan, PLN sebelumnya merupakan perusahaan yang identik dengan kerugian, namun atas segala upaya yang dilakukan menjadi kekuatan bagi PLN untuk membalikkan keadaan sehingga dapat meraih laba bersih.
Advertisement
"Selama ini kan PLN kesannya merugi tapi sekarang ada peningkatan laba. kami dukunglah itu, supaya tahun-tahun ke depan lebih besar lagi labanya dan ini menjadi preseden baik buat PLN," tutur Falah, di Jakarta, Rabu (10/2023).
Perolehan laba PLN tersebut ditopang peningkatan penjualan listrik sebesar 6,3 persen dari 257,6 Terrawatt hour (TWh) pada tahun 2021, menjadi 273,8 TWh pada tahun 2022. Sehingga pendapatan penjualan tenaga listrik tumbuh sebesar 7,7 persen dari Rp288,9 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp311,1 triliun pada tahun 2022.
Menurut Falah, pertumbuhan penjualan listrik tersebut ditopang dengan berbagai terobosan yang dilakukan di bawah komando Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Salah satu terobosan tersebut yaitu program akusisi captive power. Melalui program ini, PLN berhasil mengajak banyak pelanggan bisnis dan industri beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke PLN.
"Untuk itu, kami mendorong agar industri saat ini bisa menggunakan jasa PLN. Ini lebih menguntungkan daripada perusahaan harus membangun pembangkit sendiri. Toh PLN juga punya banyak program diskon tambah daya dan lainnya," ungkapnya.
Capaian Laba Bersih
Anggota Komisi VII dari Fraksi PKS Mulyanto mengingatkan, capaian laba bersih tersebut perlu didukung oleh pembayaran subsidi dan kompensasi listrik oleh pemerintah, sehingga kemampuan investasi PLN bisa lebih meningkat.
"Pemerintah harus terus membantu menyehatkan PLN ini," ucapnya.
Mulyanto pun memadang, terobosan bisnis dan keuangan yang diterapkan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo sangat penting dalam memperbaiki kinerja PLN di tengah kondisi tantangan ekonomi yang berat dalam satu tahun terakhir ini.
"Dengan besaran subsidi-kompensasi yang makin bertambah setiap tahun, maka memang terobosan bisnis-keuangan yang dilakukan Dirut PLN ini menjadi penting dalam memperbaiki kinerja di tengah kondisi lingkungan strategis yang berat. Ditambah lagi pandemi Covid-19 baru saja usai," imbuhnya.
Advertisement
Bos PLN Pastikan Listrik Tanpa Kedip di KTT ASEAN 2023
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memastikan sistem kelistrikan selama Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN di Labuan Bajo, 9-11 Mei 2023. Dia mengawal langsung melalui command center di Labuan Bajo.
Dia menuturkan, lewat Command Center kelistrikan ini, penyaluran listrik mulai dari pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi, hingga kondisi Uninterruptible Power Supply (UPS) di lokasi-lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN bisa dipantau dan diatur secara real time.
Pria yang karib disapa Darmo ini menyebut keberadaan command center kelistrikan merupakan salah satu buah transformasi digital yang PLN lakukan. Sebelumnya, proses pengaturan sistem kelistrikan untuk event berskala internasional terfragmentasi, dilakukan dari masing-masing lokasi infrastruktur kelistrikan. Saat ini dengan digitalisasi semua sudah bisa dilakukan secara unified, dapat dimonitor dan dikontrol langsung dari satu lokasi.
"Lewat pemantauan secara real time ini, kami bisa langsung gerak cepat mengambil keputusan, memberikan komando kepada petugas, dan mengeksekusinya di lapangan sehingga listrik dapat terus andal," jelas Darmo dalam keterangannya, Senin (8/5/2023).
Darmo mengungkap, langkah ini sama seperti gelaran internasional sebelumnya, PLN juga menerapkan skema listrik tanpa kedip atau Zero Down Time (ZDT) lewat pasokan berlapis pada gelaran KTT ASEAN ini. PLN menyiapkan tiga lapis pasokan atau untuk 12 lokasi utama.
Pada lapis pertama, PLN menggunakan 70 unit Uninterruptible Power Supply (UPS). Pada lapis kedua, UPS tersebut terhubung dengan jaringan kelistrikan PLN dengan keandalan tingkat tinggi. Sementara, pada lapis ketiga terdapat backup 31 unit genset mobile dan 35 unit gardu bergerak.
"KTT ASEAN ini akan menjadi wajah Indonesia di mata dunia. Untuk itu semua persiapan harus kita lakukan dengan maksimal. Backup system ini juga disiapkan agar aliran listrik ke tempat acara tetap kontinyu jika terjadi gangguan pada pasokan utama kelistrikan," bebernya.
Beban Kelistrikan Meningkat
Lebih lanjut, Darmo menjelaskan, jelang pelaksanaan rangkaian kegiatan KTT ASEAN, beban listrik di Labuan Bajo mulai mengalami peningkatan. Beban puncak kelistrikan tercatat 86,4 megawatt (MW) pada Minggu (7/5/2023) pukul 18.30 WITA. Meningkat 3,1 MW dari hari biasa sebelum gelaran KTT ASEAN.
"Bapak Presiden, delegasi dan tamu undangan sudah mulai berdatangan. Aktivitas di hotel, restoran, dan pusat keramaian lainnya juga mengalami peningkatan. Sehingga _demand_ listrik ikut meningkat, terlihat dari monitoring kami di command center," ucap Darmo.
Darmawan juga memprediksi beban puncak saat berlangsungnya acara KTT ASEAN mencapai 89,93 MW. Dengan daya mampu pasok sebesar 105 MW, dirinya yakin cadangan daya yang ada masih sangat mencukupi.
Selain itu, dari command center juga dapat memonitor penggunaan 108 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang digunakan untuk pengisian daya kendaraan listrik bagi delegasi, pengamanan, dan operasional KTT ASEAN. Hingga saat ini, tercatat terdapat 1.088 kali pengisian daya kendaraan di SPKLU, dengan total konsumsi listrik sebesar 8.246 kilowatt hour (kWh).
"Pengisian daya kendaraan listrik masing-masing SPKLU juga dapat dipantau dalam satu dashboard khusus di command center. Sehingga kita bisa lakukan monitoring pengisian daya secara real time dan SPKLU mana yang sedang digunakan. Hal ini sangat memudahkan kita dan Paspampres dalam mengatur lokasi pengisian daya kendaraaan listrik," pungkas Darmawan Prasodjo.
Advertisement