Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi meminta dihentikan adanya narasi oleh partai politik (parpol) jika ada yang hendak jegal bakal calon presiden atau capresnya.
Hal tersebut dilakukan untuk menjegal capresnya agar tidak maju pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.
Advertisement
"Hentikan narasi yang dibangun oleh beberapa partai politik bahwa ada yang mau menjegal bakal capresnya untuk tidak maju di Pilpres, seolah-olah ada kekuatan, baik dari Pemerintah maupun lawan politik yang bisa menjegal bakal calon mereka. Tentu ini narasi yang harus diluruskan agar masyarakat mengerti," ujar Teddy yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Rabu (10/5/2023).
Dia menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang Dasar atau UU 1945 dan UU Pemilihan Umum (UU Pemilu), yang bisa mengajukan atau mengusulkan bakal capres adalah partai politik peserta Pemilu.
"Dan tentu saja yang bisa menjegal adalah partai politik peserta Pemilu itu sendiri. Artinya yang bisa menjegal bakal capres mereka untuk tidak ikut Pilpres adalah mereka sendiri, bukan pihak lain," terang Teddy.
Menurut dia, apabila parpol menginginkan seseorang menjadi capres, tinggal mengajukan nama ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Maka, kata Teddy, orang yang diajukan itu menjadi capres dan bisa berlaga di Pilpres.
"Begitu pun jika mereka ingin membatalkan orang tersebut untuk menjadi Capres, ya dengan cara tidak mengajukan ke KPU. Semudah itu," ucap dia.
Jadi, lanjut Teddy, jika orang yang mereka gadang-gadangkan untuk menjadi capres akhirnya tidak bisa menjadi capres, maka mereka sendiri yang menjegalnya.
"Artinya mereka tidak lagi menginginkannya, bukan karena pihak lain, karena pilihan ada ditangan mereka sendiri untuk meneruskan atau menjegal pilihan mereka sendiri. Atau memang ini alasan mereka untuk membatalkan orang yang tadinya ingin mereka calonkan? Ini bagian dari pendidikan politik, agar masyarakat mengerti dan tidak termakan dengan narasi sesat tentang Pemilu," jelas Teddy.
PKB Minta Segera Umumkan Capres-Cawapres, Gerindra: Sabar
Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa meminta Partai Gerindra segera mendeklarasikan pasangan capres-cawapres yang akan diusung oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). PKB mendorong akan pengumuman itu dilakukan pada Mei 2023.
Menanggapi hal itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta agar PKB bersabar dalam menanti pengusungan capres-cawapres. Sebab, dia menilai koalisi yang sabar pasti mendapatkan kemenangan.
"Yang sabar yang menang, yang menang yang sabar. Gitu," kata dia, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 9 Mei 2023.
Dasco pun menegaskan, capres-cawapres masih dibahas oleh kedua partai. Skenario capres-cawapres terkuat masih diisi Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
"Di antara calon presiden yang ada, yang disebut-sebut itu kebetulan yang melakukan kontrak politik itu Gerindra-PKB. Dua ketum itu yang disebut-sebut sebagai capres cawapres. Nah, sehingga di survei, itu pasti tinggi," ungkap Dasco.
"Ya kan presiden, wapres ditentukan dua orang itu, jadi saya enggak bisa mendahului. Biar mereka berdua aja yang berunding," sambungnya.
Advertisement
Dinamika Politik Masih Dinamis
Dasco menilai saat ini dinamika politik masih sangat dinamis. Sehingga penentuan capres-cawapres Pemilu 2024 pun akan dipengaruhi faktor parpol lain yang mungkin bergabung.
"Ya namanya politik ini dinamis, apa saja bisa mungkin terjadi. Bahwa kemudian pertemuan antara Golkar dengan Pak Prabowo dengan Gerindra, atau Airlangga dengan Pak Prabowo dengan Pak Muhaimin misalnya," ucap dia.
"Itu adalah dinamika politik yang kita lihat biasa terjadi, apalagi menjelang pilpres ini kan harus saling ketemu. Kemudian katanya ada sinyal kita tunggu aja, kita kan selalu berdoa yang baik," imbuh Dasco.
PKB Desak Koalisi
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid meminta keputusan calon presiden dan calon wakil presiden segera diambil koalisi Gerindra-PKB. dia berharap bulai Mei sudah ada keputusan untuk bisa dimajukan di Pemilu 2024.
"Kalau saya pribadi ya segera di bulan Mei ini seera diputuskan, saya pribadi ya karena apa karena satu, menimbang ijtima ulama sudah mendorong agar diumumkan di bulan Ramadan kemarin, ternyata belum," ujar Jazilul kepada wartawan, dikutip Selasa 9 Mei 2023.
Dia menuturkan, DPW-DPW PKB akan segera menggelar rapat untuk memutuskan soal capres dan cawapres. Menurut wakil ketua MPR RI ini, kalau terlambat bakal kehilangan momentum untuk pemilu.
"Nah ini DPW PKB akan segera rapat untuk memutuskan juga. Karena apa? Karena ini menyangkut strategi kita ke depan. Kalo waktu kita terlambat, kalau telat, tentu kehilangan momentum. Padahal politik itu momentum," ujarnya.
Meski, perlu diakui Jazilul kewenangan menentukan capres dan cawapres sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Tetapi, PKB berharap ada percepatan untuk menentukan capres dan cawapres.
"Kami percaya dan berikan sepenuh-penuhnya, namun kami berharap utamanya PKB untuk mempercepat waktu pengumumannya. Mengingat pertimbangan, dorongan dari para ulama, termasuk juga para kader kami dan pengurus-pengurus kami, ini menunggu, mau siap bekerja. Sekber sudah dibentuk bersama Gerindra, visi misi sudah disusun, kan tinggal diumumkan namanya saja," ujar Jazilul.
Advertisement