Liputan6.com, Jakarta Non Fungible Token atau NFT saat ini menjadi aset digital populer baik sebagai barang koleksi, investasi, bahkan NFT memiliki keuntungan yang dapat direalisasikan di dunia nyata.
Lantas, sebenarnya apa itu NFT?
Advertisement
NFT merupakan semacam token yang tidak dapat ditukarkan, biasanya ditemukan di dalam teknologi blockchain. Meskipun sudah ada sejak 2014, namun popularitas NFT semakin meningkat pada 2020 hingga 2021. Setelah itu, semakin banyak orang yang tertarik dalam melakukan transaksi NFT di berbagai platform.
Dilansir dari CNN, NFT adalah bagian dari konten digital yang ditautkan ke blockchain, atau basis data digital yang juga menopang cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum.
Hal yang membedakan adalah aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum dapat dipertukarkan, artinya dapat diganti atau ditukar dengan aset lain yang identik dengan nilai yang sama, seperti uang dolar.
Sedangkan NFT adalah sebuah aset yang unik dan tidak dapat saling dipertukarkan, atau dalam kata lain tidak ada dua NFT yang sama. NFT menciptakan kelangkaan di antara aset yang tersedia tanpa batas, bahkan ada sertifikat keaslian untuk membuktikannya.
NFT biasanya digunakan untuk membeli dan menjual karya seni digital dan dapat berbentuk GIF, tweet, kartu perdagangan virtual, gambar objek fisik, kulit video game, real estat virtual, dan banyak lagi.
Cara Kerja NFT
NFT ada di blockchain, yang merupakan buku besar publik terdistribusi yang mencatat transaksi. Anda mungkin paling akrab dengan blockchain sebagai proses dasar yang memungkinkan cryptocurrency.
Secara khusus, NFT biasanya disimpan di blockchain Ethereum, meskipun blockchain lain juga mendukungnya.
NFT dibuat, atau "dicetak" dari objek digital yang mewakili barang berwujud dan tidak berwujud.
Pada dasarnya, NFT seperti barang kolektor fisik, hanya digital. Jadi, alih-alih mendapatkan lukisan cat minyak yang sebenarnya untuk digantung di dinding, pembeli malah mendapatkan file digital.
Dapat Hak Eksklusif
NFT hanya dapat dimiliki satu pemilik dalam satu waktu. Data unik NFT memudahkan verifikasi kepemilikan dan transfer token antar pemilik.
Pemilik atau pencipta juga dapat menyimpan informasi tertentu di dalamnya. Misalnya, seniman dapat menandatangani karya seni mereka dengan memasukkan tanda tangan mereka dalam metadata NFT.
Belum lama ini mantan presiden AS, Donald Trump menjual koleksi NFT nya, bagi beberapa pemilik mereka mendapat kesempatan untuk makan malam bersama Trump sebagai hak eksklusif.
Advertisement
Kegunaan NFT
Teknologi Blockchain dan NFT memberi peluang seniman dan pembuat konten peluang unik untuk memonetisasi barang dagangan mereka. Misalnya, seniman tidak lagi harus bergantung pada galeri atau balai lelang untuk menjual karya seninya.
Sebaliknya, artis dapat menjualnya langsung ke konsumen sebagai NFT, yang juga memungkinkan mereka menyimpan lebih banyak keuntungan.
Selain itu, seniman dapat memprogram dalam royalti sehingga mereka akan menerima persentase penjualan setiap kali karya seni mereka dijual ke pemilik baru.
Ini adalah fitur yang menarik karena seniman umumnya tidak menerima hasil di masa depan setelah karya seni mereka pertama kali dijual.
Seni bukan satu-satunya cara untuk menghasilkan uang dengan NFT. Merek seperti Charmin dan Taco Bell telah melelang seni NFT bertema untuk mengumpulkan dana untuk amal.
Selain itu, saat ini banyak promotor acara musik hingga maskapai penerbangan mengeluarkan tiket dalam bentuk NFT. Ini digunakan agar pemilik NFT tidak perlu membeli secara terus menerus tiket untuk konser yang digelar promotor tersebut.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.