Layanan Diduga Kena Serangan Siber, Begini Tanggapan Dirut Bank Syariah Indonesia

Manajemen Bank Syariah Indonesia (BSI) menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang dialami nasabah dalam mengakses layanan dan menegaskan komitmen untuk menjaga keamanan dana dan data milik nasabah.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Mei 2023, 10:49 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkuat sistem keamanan pada teknologi informasi perusahaan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan mobile PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sempat mengalami gangguan. Diduga, layanan mobile BSI mendapat serangan siber berupa ransomware.

Menanggapi kondisi tersebut, manajemen perseroan menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang dialami nasabah dalam mengakses layanan BSI sekaligus menegaskan komitmen untuk menjaga keamanan dana dan data milik nasabah.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menuturkan pihaknya terus melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman, dan hingga saat ini proses normalisasi layanan telah dilakukan dengan baik.

"Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023. Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” ujar Hery dalam keterangan tertulis, dikutip kamis (11/5/2023).

Pada Selasa, 9 Mei 2023, BSI telah berhasil melakukan normalisasi layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang. Pada hari tersebut, lanjutnya, nasabah telah bisa melakukan transaksi di jaringan cabang dan ATM BSI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Masih pada hari yang sama, Selasa malam, 9 Mei 2023, secara bertahap layanan BSI Mobile juga sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur basic.

Kemudian pada Rabu, 10 Mei pukul 14.00 WIB, Perseroan tengah melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi yang berdampak pada layanan BSI tidak bisa diakses sementara waktu yakni layanan di cabang, akses BSI Mobile maupun ATM di seluruh Indonesia.

 


Komitmen BSI Perkuat Pertahanan dan Keamanan Cyber

Erick Thohir meminta BSI memperbaiki kualitas keamanan IT agar tidak terulang kembali gangguan terhadap aplikasi atau mobile banking dan jaringan BSI. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perseroan akan terus memberikan informasi terkini sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan normal. Adapun terkait dengan adanya serangan cyber, lanjutnya, pada dasarnya BSI akan melakukan penelusuran atas hal tersebut.

"Hal tersebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator maupun pemerintah,” tutur Hery.

Hery pun menegaskan komitmen BSI sebagai institusi perbankan untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan cyber, terutama demi kepentingan nasabah. Pihaknya juga tidak henti mengingatkan nasabah untuk terus menjaga kewaspadaan dan berhati-hati terhadap berbagai bentuk modus penipuan serta kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

"Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini dan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada BSI,” ujar dia.


Nasabah Sulit Akses BSI Mobile, Ini Penjelasan Bank Syariah Indonesia

Nasabah menunggu di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Dirut BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi tiga bank syariah BUMN yakni Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri telah dilaksanakan sejak Maret 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, sejumlah nasabah Bank Syariah Indonesia atau BSI terlihat menyampaikan keluhan mereka di media sosial, terkait aplikasi BSI Mobile pada Senin, 8 Mei 2023. 

Di platform media sosial Twitter, terlihat sejumlah keluhan nasabah mengenai BSI Mobile, salah satunya kesulitan mengakses aplikasi tersebut, ada juga pengguna lainnya yang mengaku tidak bisa melanjutkan transaksi di dalam aplikasi.

Adapun notifikasi dalam aplikasi BSI Mobile yang menyebut bahwa permintaan transaksi tersebut tidak dapat diproses.

"Informasi: Permintaan tidak dapat diproses (100)," demikian pesan yang diterima sejumlah nasabah.

Selang beberapa waktu setelah keluhan para pengguna aplikasi BSI Mobile, Bank Syariah Indonesia buka suara dan memberikan penjelasan mereka.

Melalui sebuah unggahan di laman Instagram resminya, bank itu mengatakan, pihaknya tengah melakukan maintenance pada aplikasi BSI Mobile menyusul keluhan sejumlah nasabah.

"Pada kesempatan ini kami sampaikan bahwa Bank Syariah Indonesia tengah melakukan maintenance sistem dan akan kembali ke kondisi normal secepatnya," tulis BSI melalui akun Instagram @banksyariahindonesia, dikutip Senin (8/5/2023). 

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami nasabah dalam melakukan transaksi keuangan pada hari ini," sambungnya. 

BSI pun menyampaikan, pihaknya akan memastikan bahwa dana nasabah tetap aman dan juga mengimbau kepada seluruh nasabah untuk tetap waspada dan berhati-hati atas segala modus penipuan maupun tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan bank.

"Jangan pernah memberikan PIN, OT maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI," jelasnya.

Untuk informasi lebih lanjut, nasabah dapat menghubungi BSI CAII 14040

"BSI terus berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada seluruh nasabah dan kami menyampaikan terima kasin atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Bank Syariah Indonesia," ujar dia.

Sementara itu, pihak BSI belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai hingga kapan pemeliharaan sistem ini akan berlangsung dan kapan BSI Mobile bisa kembali diakses.

Untuk itu, nasabah yang membutuhkan informasi lebih lanjut bisa menghubungi contact center BSI. 

 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya