Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan membagikan dividen tunai sebesar USD 1 miliar atas laba bersih tahun buku 2022. Rencana tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Adaro Energy Indonesia yang diselenggarakan Kamis 11 Mei 2023.
Total dividen yang dibagikan itu setara 40,11 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022. Adapun sisa laba bersih senilai USD 1,49 miliar akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir mengatakan perseroan berkomitmen untuk memberikan pengembalian (return) kepada para pemegang saham perseroan.
Advertisement
"Rapat ini memutuskan pembagian dividen tunai final sebesar USD 500 juta. Sehingga total dividen yang kami bagikan untuk tahun buku 2022 berjumlah USD 1 miliar," ujar Garibaldi Thohir yang akrab disapa Boy Thohir dalam keterangan usai RUPST perseroan, Kamis (11/5/2023).
Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar USD 500 juta atas laba bersih periode sembilan bulan yang berakhir pada 31 September 2022.
Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 1,9 miliar. Dengan begitu, sisa dividen yang akan dibagikan yakni sebesar USD 500 miliar.
Adapun sepanjang 2022, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar USD 2,49 miliar atau sekitar Rp 38,11 triliun. Naik 167,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 933,49 juta. Raihan ini sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar 102,93 persen menjadi USD 8,1 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 3,99 miliar.
Gerak Saham ADRO
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Kamis, 11 Mei 2023, saham ADRO anjlok 4,76 persen ke posisi Rp 2.800 per saham. Saham ADRO dibuka melemah 20 poin ke posisi Rp 2.920 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 2.950 dan terendah Rp 2.760 per saham. Total frekuensi perdagangan 22.458 kali dengan volume perdagangan 1.587.398 lot saham. Nilai transaksi Rp 450,7 miliar.
Adaro Energy Indonesia Tebar Dividen Interim 2022 Setara Rp 7,7 Triliun
Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar USD 500 juta.
Dividen interim 2022 yang dibagikan Adaro Energy Indonesia tersebut setara Rp 7,78 triliun (asumsi kurs Rp 15.577 per dolar AS). Pembagian dividen interim sesuai keputusan direksi Adaro Energy Indonesia yang telah disetujui dewan komisaris pada 21 Desember 2022.
Pertimbangan pembagian dividen interim tersebut berdasarkan data keuangan per 30 September 2022. Perseroan meraih laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar USD 1,90 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 4,31 miliar dan total ekuitas sebesar USD 6,28 miliar.
Adapun jadwal pembagian dividen interim 2022 sebagai berikut:
Tanggal pencatatan pemegang saham perseroan yang berhak atas dividen interim secara tunai pada 3 Januari 2023
Pengumuman kurs konversi (dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia) di situs BEI dan perseroan pada 3 Januari 2023
-Pasar regular dan negosiasi:
Cum dividen pada 30 Desember 2022
Ex dividen pada 2 Januari 2023
-Pasar tunai:
Cum dividen pada 3 Januari 2023
Ex dividen pada 4 Januari 2023
Pada penutupan perdagangan Kamis, 22 Desember 2022, saham ADRO naik 0,26 persen ke posisi Rp 3.930 per saham. Saham ADRO dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 3.910 per saham. Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham ADRO berada di level tertinggi Rp 3.940 dan terendah Rp 3.900 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.515 kali dengan volume perdagangan 300.125 saham. Nilai transaksi Rp 117,7 miliar.
Advertisement
Direktur Adaro Energy Lepas Saham ADRO Rp 11,7 Miliar
Sebelumnya, Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Julius Aslan melepas sebagian kepemilikan saham ADRO pada 20 Desember 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (21/12/2022), Julius Aslan divestasi saham Adaro Energy Indonesia sebanyak 3 juta lembar saham. Transaksi tersebut dilakukan sebanyak dua kali secara bertahap.
Transaksi pertama, Julius menjual 2 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 3.930. Transaksi kedua, Julius menjual 1 juga saham dengan harga pelaksanaan Rp 3.920. Dengan demikian, transaksi penjualan saham tersebut meraup dana sebesar Rp 11,78 miliar.
"Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis Manajemen ADRO, Rabu (21/12/2022).
Usai melakukan transaksi tersebut, Julius menggenggam 11.000.000 lembar saham ADRO. Sebelumnya, Julius menggenggam 14.000.000 lembar saham.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 20 Desember 2022, saham ADRO merosot 1,26 persen ke posisi Rp 3.920 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 3.990 dan terendah Rp 3.910 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat Rp 125,38 triliun.
Masuk Jajaran Emiten 10 Kapitalisasi Pasar Terbesar
Sebelumnya, dua emiten tambang masuk jajaran 10 kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satunya PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Pada perdagangan Senin, 19 Desember 2022, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) kembali masuk 10 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham ADRO naik 2,06 persen menjadi Rp 3.970 per saham pada 19 Desember 2022.
Dengan demikian, kapitalisasi pasar saham ADRO tercatat Rp 127 triliun dan berada di posisi 10 emiten kapitalisasi pasar terbesar di BEI.
Sementara itu, saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) berada di posisi tiga dari 10 emiten kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Kapitalisasi pasar BYAN tercatat Rp 472 triliun. Hal itu seiring saham BYAN menguat 1,43 persen ke posisi Rp 14.150 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.349 kali dan volume perdagangan 11.090 saham. Nilai transaksi Rp 15,6 miliar.
Advertisement
Kapitalisasi Pasar Terbesar di BEI
Adapun saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih tercatat di posisi pertama untuk emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Kapitalisasi pasar saham BCA mencapai Rp 1.056 triliun. Disusul kapitalisasi pasar saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI. Kapitalisasi pasar saham BRI mencapai Rp 746 triliun.
Kemudian kapitalisasi pasar BYAN tercatat Rp 472 triliun. Selanjutnya kapitalisasi pasar saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tercatat Rp 462 triliun. Lalu kapitalisasi pasar saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tercatat Rp 369 triliun. Kapitalisasi pasar saham Telkom berada di posisi lima.
Disusul PT Astra International Tbk (ASII). Kapitalisasi pasar saham ASII tercatat Rp 231 triliun. Selanjutnya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Kapitalisasi pasar saham TPIA mencapai Rp 210 triliun. Lalu kapitalisasi pasar saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tercatat Rp 180 triliun. Kapitalisasi pasar saham UNVR berada di posisi delapan dari 10 emiten berkapitalisasi pasar terbesar di BEI.
Selanjutnya saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Kapitalisasi pasar saham BNI mencapai Rp 174 triliun. Kemudian kapitalisasi pasar saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) tercatat Rp 127 triliun, dan berada di posisi 10.
Adapun pada perdagangan Senin, 19 Desember 2022, IHSG melemah 0,48 persen ke posisi 6.779,69. Volume perdagangan saham tercatat 16,78 miliar saham dan nilai transaksi Rp 10,57 triliun. Total frekuensi perdagangan 881.507 kali. Kapitalisasi pasar bursa tercatat Rp 9.290 triliun dari posisi Jumat, 16 Desember 2022 di kisaran Rp 9.331 triliun.