Liputan6.com, Jakarta - Atase Perdagangan KBRI Riyadh, Gunawan bertemu dengan CEO perusahaan hewan peliharaan Pet Oasis Company (POC) Syakir Alghamdi. Dalam pertemuan itu, Arab saudi berkomitmen meningkatkan impor ikan hias dari Indonesia.
"Pelaku usaha Arab Saudi akan meningkatkan transaksi pembelian ikan hias dari Indonesia. Ini peluang sangat besar bagi pelaku usaha ikan hias di tanah air,” kata Gunawan, dikutip pada Kamis (11/5/2023).
Advertisement
Saat ini, Indonesia merupakan negara ketiga terbesar di dunia yang mengekspor ikan hias ke Arab Saudi.
Dari pertemuan bisnis tersebut, selain hewan peliharaan, POC juga akan mengimpor perlengkapan dan potensi jasa tenaga ahli dokter hewan Indonesia ke Arab Saudi.
"Potensi ekspor hewan peliharaan termasuk ikan hias air tawar sangat besar mengingat Indonesia sebagai negara tropis dan sebagian besar wilayahnya perairan. Indonesia mempunyai sumber daya hewan peliharaan yang sangat bervariasi dan dalam jumlah yang besar," ungkapnya.
Gunawan menyampaikan, budi daya ikan hias air tawar di Indonesia banyak melibatkan peternakdengan skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Berdasarkan data statistik perdagangan, ekspor ikan hias Indonesia ke Arab Saudi pada 2022 sebesar USD132.000. Nilai ini menurun dibandingkan tahun 2021 yang sebesar USD344.000 akibat pandemi Covid-19 dan kenaikan tiga kali lipat pada ongkos pengiriman (shipping cost).
Sementara itu, kemampuan ekpor ikan hias air tawar Indonesia untuk ekspor ke seluruh dunia mengalami peningkatan pada tiga tahun terakhir, yaitu tercatat pada 2022 sebesar USD29,55 juta, pada 2021 sebesar USD27,85 juta, dan pada 2020 sebesar USD24,68 juta.
“Peningkatan kemampuan ekspor ikan hias air tawar Indonesia ke dunia diharapkan juga dapat meningkatkan ekspor komoditas tersebut ke Arab Saudi,” jelas Gunawan.
Pemasok Nomor Tiga
Indonesia merupakan pemasok nomor tiga ikan hias air tawar hidup di dunia ke Arab saudi setelah Australia dan Srilanka. Negara pemasok lainnya adalah Kenya, Swiss, Area Nes, Hongkong, Yordania, Lebanon, Malaysia, Belanda, Filipina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat.
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad menambahkan, beberapa perusahaan yang fokus pada bisnis layanan pemeliharaan hewan saat ini banyak menjamur di berbagai kota di Arab Saudi.
"Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan ekspor khususnya produk pemeliharaan dan layanan hewan,” urai Abdul Aziz.
Advertisement
Binatang Lain
CEO PCO Syakir menjelaskan, POC merupakan perusahaan importir komoditas terkait dengan hewan peliharaan yang didatangkan dari berbagai negara. Misalnya, berbagai perlengkapan produk ikan hias seperti makanan, suplemen atau gizi, perlengkapan dan aksesori, aneka bentuk kandang, sarang/dudukan, akuarium, desain pencahayaan, dekorasi dan aksesori, serta jasa pembersihan dan perbaikan sistem saringan atau filter.
Selain itu, POC juga mengimpor produk untuk pemeliharaan binatang lain seperti burung, anjing, kucing, kelinci, dan reptil.
“Saat ini POC telah memiliki jaringan klinik dan toko cabang yang tersebar di tiga kota di Arab Saudi, yaitu dua cabang di kota Riyadh, dua cabang di Jeddah, dan satu cabang di Alkobar. Layanan klinik POC antara lain layanan medis berkelanjutan, pengobatan luka dan patah tulang pada hewan peliharaan, penyedia vitamin, dan vaksinasi hewan,” tutur Syakir.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com