Liputan6.com, Jakarta - Pantai Gading merupakan negara yang terletak di pesisir barat Afrika. Pantai Gading berbatasan di utara dengan negara Mali dan Burkina Faso, di timur dengan Ghana, di selatan dengan Teluk Guinea, di barat daya dengan Liberia, dan di barat laut dengan Guinea.
Mengutip dari Britannica, Jumat (12/5/2023), Ibu kota Pantai Gading adalah Yamoussoukro dan Abidjan. Sebelumnya Pantai Gading merupakan salah satu negara kolonial Prancis, maka tak heran jika bahasa resmi negara ini yaitu bahasa Prancis.
Advertisement
Nama Pantai Gading sering diterjemahkan dalam berbagai bahasa, misalnya Ivory Coast dalam bahasa Inggris, Elfenbeinküste dalam bahasa Jerman dan Costa de Marfil dalam bahasa Spanyol. Pada Oktober 1985 pemerintah Côte d'Ivoire meminta agar negara ini disebut demikian dalam semua bahasa.
Berdasarkan hukum nasional Côte d'Ivoire, nama negara ini tidak boleh diterjemahkan dari bahasa Prancis. Masih banyak hal mengenai Pantai Gading, berikut enam fakta menarik Pantai Gading yang dirangkum Liputan6.com pada Jumat (12/5/2023).
1. Perngekespor Biji Kakao Terbesar Dunia
Pantai Gading adalah pengekspor biji kakao terbesar di dunia dan pengekspor barang terbesar keempat secara umum di Afrika sub-Sahara yang diikuti Afrika Selatan, Nigeria, dan Angola. Tak heran Pantai Gading memiliki pendapatan per kapita yang relatif tinggi.
Disebutkan harga biji kakao diperkirakan akan meningkat secara dramatis pada tahun-tahun mendatang. Pantai Gading juga terus mengembangkannya, perkebunan Cokelat di Negara ini banyak sekali menyerap tenaga kerja dari negara-negara tetangga seperti Ghana, Liberia, Sierra Leone, Guinea, Senegal, Guinea Bissau, Cape Verde, Nigeria, Benin, dan Togo.
Selain Cokelat, hasil utama pertanian di Pantai Gading adalah kopi, karet, tebu, kelapa, dan kelapa sawit. Pantai Gading juga memiliki sekitar 100.000 petani karet.
2. Negara Berbahasa Prancis Terbanyak Ke-3 di Dunia
Pada 1842 Prancis menjajah Pantai Gading sebagai protektorat lalu secara resmi menjadi koloni pada 1893, sebelum menjadikannya bagian dari Federasi Prancis Afrika Barat pada tahun 1904. Faktanya, negara ini merupakan negara berbahasa Prancis terbanyak ketiga di dunia.
Di mana bahasa Prancis adalah satu-satunya yang dijadikan bahasa resmi. Dengan jumlah penduduk sekitar 5,5 juta jiwa, Abidjan adalah kota dengan populasi berbahasa Prancis terbesar ketiga di dunia.
3. Ekonomi Tumbuh Cepat karena Pajak Ekspor Pertanian
Ekonomi Pantai Gading tumbuh lebih cepat daripada kebanyakan negara Afrika lainnya sejak kemerdekaan. Salah satu alasan yang memungkinkan untuk hal ini yaitu pajak untuk pertanian ekspor.
Pantai Gading, Nigeria, dan Kenya adalah pengecualian karena penguasa mereka sendiri adalah penghasil tanaman uang yang besar, dan negara-negara yang baru merdeka itu tidak mau mengenakan tarif penalti pajak pada ekspor di bidang pertanian, dengan hasil agar ekonomi mereka berjalan baik.
Advertisement
4. Situs Warisan Dunia UNESCO di Pantai Gading
Pantai Gading punya setidaknya lima situs warisan dunia UNESCO. Kota bersejarah Grand Bassam merupakan salah satu peninggalan dari kota kolonial akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Lalu ada Taman nasional Comoe sebagai salah satu kawasan lindung terbesar di Afrika Barat. Pantai Gading memiliki cagar alam Gunung Nimba memiliki flora dan fauna yang sangat kaya dengan spesies endemik.
Taman Nasional Comoe awalnya didirikan pada 1953 sebagai cagar alam Bouna-Komoé. Pada 1968 diperluas dan ditetapkan sebagai taman nasional. Terdiri dari sekitar 4.440 mil persegi hutan sabana, Komoé memiliki konsentrasi satwa liar terbesar di negara ini, termasuk antelop, kuda nil, singa, monyet, dan hewan lainnya.
5. Wisata di Pantai Gading
Berbagai tempat bersejarah yang menarik di Pantai Gading terdapat di ibu kotanya. Objek Wisata di Yamoussoukro misalnya, berupa bangunan The Basilica of Our Lady of Peace. Bangunan gereja katedral ini memiliki desain arsitektur rustic.
Mengutip dari laman Tripadvisor, Jumat (12/5/2023), bangunan ini terselip di kota yang hampir tidak terpelihara, sangat layak untuk didatangi. Fitur dan detailnya menunjukkan bahwa banyak sumber daya digunakan untuk membangun Basilika ini. Wisatawan dapat melakukan perjalanan sehari dari Abidjan untuk menuju tempat ini.
Kunjungi juga objek wisata di Grand Bassam dengan sederet bangunan arsitektur kunonya. Salah satunya Musee National des Costumes yang merupakan salah satu bangunan bersejarah di Pantai Gading.
6. Kuliner di Pantai Gading
Mengutip dari TasteAtlas, Jumat (12/5/2023), Plakali merupakan hidangan tradisional Ghana dan Pantai Gading yang ditandai dengan teksturnya yang bertepung dan lengket. Hidangan dibuat dengan mengukus dan menumbuk akar singkong.
Makanan ini mungkin sering terasa asam sebab fermentasi akar singkong sebelum dimasak. Plakali biasanya dikonsumsi sebagai pendamping sop kacang tanah atau kacang enau.
Di samping itu ada Sauce d'arachide, Saus beraroma Pantai Gading ini terdiri dari selai kacang, air, cabai pedas, tomat, bawang putih, dan bawang merah. Jenis saus ini paling sering digunakan sebagai saus pengental dalam masakan ayam. Biasanya disajikan di atas nasi putih yang berbulir panjang.
Kemudian Kedjenou yaitu hidangan semur ayam tradisional yang diolah dengan potongan ayam, terong, tomat, okra, bawang merah, cabai, jahe, thyme, bersama bawang putih, dan kaldu ayam. Bahan-bahan tersebut ditempatkan dalam pot tanah liat tertutup yang disebut canari kemudian diletakkan di atas bara panas.
Panci dikocok secara berkala agar bahan tidak lengket di panci. Lantaran unggas tidak begitu empuk di daerah tersebut, rebusan dimasak dalam waktu lama. Setelahnya, kedjenou biasanya disajikan bersama attiéké (lauk bertepung) atau nasi putih.
Advertisement