Liputan6.com, Jakarta Layanan kesehatan di Indonesia termasuk di Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) berangsur-angsur mengalami perkembangan. Kini, cath lab untuk operasi jantung di sana sudah bisa beroperasi dengan baik.
Hal itu dibuktikan dengan berlangsungnya pemeriksaan perdana pada pasien jantung koroner menggunakan cath lab di RSUD Komodo Labuan Bajo, NTT.
Advertisement
Dokter yang bertugas, I Kadek Susila Surya Darma, Sp.JP(K) mengungkapkan bahwa cath lab merupakan alat kateterisasi yang fungsinya untuk melihat pembuluh darah.
"Alatnya ini (cath lab) adalah alat perdana yang dipasang di pulau Flores, yakni di RSUD Komodo. Alat ini untuk kateterisasi atau memasukkan kateter untuk melihat pembuluh darah. Alat ini bisa dipakai di antaranya untuk penyakit jantung koroner dan stroke," ujar Susila mengutip keterangan pada laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Kamis (11/5/2023).
Dibantu oleh Tim RS Ngoerah Bali
Sekretaris Dirjen Pelayanan Kesehatan dr Sunarto, M.Kes menuturkan bahwa RSUD Komodo sudah bisa berjalan dengan baik karena salah satunya sudah bisa menggunakan cath lab.
"Cath lab ini adalah salah satu alat canggih untuk diagnostik dan tata laksana kasus gangguan jantung. Sekarang ini masih dibantu oleh tim jantung dari rumah sakit Ngoerah, Bali," ujar Sunarto.
Sunarto pun berharap dalam waktu dekat Pemerintah Daerah Labuan Bajo bisa memiliki dokter jantung yang menetap di RSUD Komodo.
Bantu Pemenuhan Dokter di RSUD Komodo
Lebih lanjut Sunarto berharap ada dokter saraf atau dokter neurointervensi yang menetap di sana. Sehingga nantinya layanan jantung dan stroke di RSUD Komodo Labuan Bajo, NTT bisa terus berjalan dengan baik.
"Kemenkes tetap membantu pemenuhan dokter spesialis di RSUD Komodo melalui Dirjen Pelayanan Kesehatan dengan kegiatan-kegiatan pengampuan. RSUD Komodo ini secara regional diampu oleh Rumah Sakit Ngoerah," kata Sunarto.
Dalam keterangan yang sama, alat cath lab berhasil digunakan untuk tindakan angiografi koroner pada pasien jantung koroner.
Angiografi koroner sendiri merupakan prosedur pemeriksaan invasif yang dilakukan untuk melihat penyempitan atau penyumbatan struktur pembuluh darah koroner.
Biasanya pasien yang diduga memiliki penyakit jantung koroner akan diperiksa lewat tindakan angiografi koroner satu ini.
Advertisement
Tindakan Berupa Kateterisasi Diagnostik
Susila menjelaskan, prosedur yang dilakukan berupa kateterisasi diagnostik. Prosedurnya dimulai dengan memasukkan kateter lewat pembuluh darah arteri radialis di tangan kanan.
Setelah kateter masuk, pasien akan diinjeksikan zat kontras lewat kateter. Zat kontras merupakan sebuah cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk memperjelas hasil pemeriksaan penunjang dari pasien.
"Kontras itu kita lihat lewat sinar X untuk melihat letak sumbatan pembuluh darah koronernya. Telah diketahui pasien ini sumbatannya tidak terlalu signifikan, jadi kita hanya mengoptimalkan obat-obatan untuk mencegah terjadinya perburukan atau gagal jantung,” kata Susila.
Menurut pemeriksaan Susila, sumbatan yang tidak signifikan menandakan aliran suplai oksigen masih cukup optimal, sehingga tidak ada masalah.
Sedangkan, kalau ada sumbatan dan indikasi yang lainnya yang lebih buruk, prosedur bisa dilanjutkan dengan pemasangan ring.
Tindakan di Cath Lab Perdana di RSUD Komodo
Tindakan perdana menggunakan cath lab di RSUD Komodo bertujuan untuk membuat diagnostik penyakit pada pasien. Tindakan dimulai pukul 09.00-09.25 WITA atau sekitar 25 menit saja.
Tindakan tersebut berjalan lancar dan pasien pun stabil tanpa keluhan. Susila bersama tim dokter lain dari RSUP Ngoerah Bali melakukan tindakan pada seorang pria berusia 54 tahun berinisial SO.
Pasien perdana yang menjalani tindakan angiografi koroner menggunakan cath lab itu memiliki faktor risiko diabetes melitus dan hipertensi. Pasien dikabarkan seringkali mengeluhkan sakit di bagian dada setelah melakukan aktivitas berat.
Alhasil, SO yang terpilih menjadi pasien perdana yang mencoba cath lab di RSUD Komodo Labuan Bajo. Menurut SO, dirinya tidak merasakan sakit saat dilakukan kateterisasi. Dari mulai tindakan hingga selesai, pasien diajak ngobrol dan sontak saja tindakan selesai.
Advertisement