Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Dika membawa istrinya AM dan anaknya yang masih berusia delapan bulan kembali merantau ke Jakarta menjadi keputusan yang salah. Khususnya, ketika dia memperkenalkan keluarga kecilnya itu kepada Zulfadli, kenalannya yang sudah dianggap jadi kakak angkat.
Akibat perjumpaan itu, AM sang istri harus menjadi korban tindakan pemerkosaan yang dilakukan Zulfadli saat bersilaturahmi ke indekos, kawasan Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara.
Advertisement
"Sekitar 8 tahun lalu dia (Dika) masih muda. Waktu dia di Jakarta dulu, dia kenalah sama pelaku ini, dianggapnya abang angkatnya sama keluarganya, semua kenal," kata kuasa hukum Dika dan AM, Arifin saat dihubungi, Kamis (11/5).
Kejadian pemerkosaan itu berlangsung sebanyak dua kali yakni 20 Februari 2023 dan 2 Maret 2023. Arifin menceritakan kronologi kasus yang dialami kliennya.
Diawali pengalaman Dika yang telah dua tahun mengadu nasib ke Jakarta dan kenal baik dengan Zulfadli. Pada 2015 dia memutuskan kembali ke Aceh. Selanjutnya pada 2022 dia menikahi AM hingga memiliki anak yang pada Desember 2022 berusia 8 bulan.
Setelah menikah, Dika memutuskan untuk kembali ke Jakarta dengan maksud mencari pekerjaan. Bersama anak dan istrinya dia berangkat dan mencari tempat tinggal bedeng sederhana kawasan Pademangan.
"Jadi ada sebulan di Januari diajak ke rumah orang tua angkatnya si bapak pelaku. Bertamu akhirnya dikenalkan ini anak saya, ini istri saya. Ditelpon sama bapaknya pelaku ke pelaku, 'Bang ada si Dika, iya tunggu di situ'," kata Arifin sambil tirukan percakapan.
Memasuki bulan Februari, Dika dipanggil Zulfadli untuk main ke indekosnya. Ketika pertemuan itu, AM istrinya memang sudah memiliki pandangan yang menyeramkan kepada Zulfadli karena memiliki banyak kenalan polisi.
Saat pertemuan berlangsung, Zulfadli sempat menyuruh Dika untuk pergi keluar membeli pengharum ruangan. Ketika suami pergi itulah, AM yang hanya bersama anaknya masih bayi itu jadi korban pemerkosaan.
"Nah di situ sudah ada niatlah. Jadi anaknya tinggal, anak bayinya tinggal. Di situ pertama kali dia memperkosa, tapi memperkosa waktu itu karena mungkin waktunya singkat," kata dia.
"Dan di bawah ancaman dia langsung melotot, bayinya sudah nangis-nangis. Berontak tidak kuat juga ditindih itu, dia takut juga tiba-tiba pelaku memukuli anaknya, takut juga. Proses itu tidak lama, itu trauma pertama jadi istrinya enggak berani ngomong," tambahnya.
Pemerkosaan Kedua
Kejadian pemerkosaan kedua kali itu terjadi pada 2 Maret 2023. Karena kondisi indekos Dika yang mati listrik, anaknya kegerahan. Akhirnya dia meminta tolong kepada Zulfadli sampai akhirnya diminta ke kosannya.
"Itulah yang bikin fatal dia berangkat ke rumah itu jam 11 malam. Dia cerita-cerita dikasih uang Rp300 ribu mencari kos," kata Arifin.
Ketika Dika pergi mencari kosan, di situlah aksi pemerkosaan Zulfadli kepada AM dilakukan. Selama Dika pergi, istrinya dibawa ke kamar kos lain hingga tindakan itu selesai selepas suaminya kembali datang.
"Ternyata di belakang kos dia ada kamar juga-juga, pas ketemu istrinya dikira enggak ngadu. Tapi karena sudah trauma berat istrinya langsung menjerit, kaget dong 'Ada apa' diceritain sama istrinya," ujarnya.
Advertisement
Lapor Polisi
Akibat kejadian itu, kata Arifin, Dika melaporkan insiden tersebut ke Polsek Pademangan sebagaimana laporan polisi LP/B/224/III/ 2023/SPKT /Polres Metro Jakut/Polda Metro Jaya.
"'Wah dia penjahat kampungan dia baru keluar dari penjara masalah narkoba. dia cepu'. Ketika sampai ke tempat kos 5 menit dia lari, kabur bawa pakaian sampai sekarang tidak ditemukan," tambah dia.
Namun, Arifin merasa janggal karena proses penangkapan kepada Zulfadli merasa lama. Padahal selama ini, sang kakak angkat terpantau olehnya berada di beberapa tempat.
"Padahal kan si Dika teman sama adiknya, dia tahu ketika puasa kemana, lebaran kemana. Dia pas puasa masih bukber kan ada di statusnya. Tapi kata polisi kok enggak ada," ucap Arifin.
Sehingga, Arifin mengatakan saat ini penyidik dikabarkan tengah memburu Zulfadli ke daerah Jawa Timur. Meski, dari keterangan Dika dia meyakini pelaku masih berada di Jakarta.
"Pas kemarin masih di jakarta. Tapi kok mereka kejar, katanya ada di Jawa Timur. Jadi kemarin ditunjukan di depan suaminya sudah perintahkan tim kita berangkat ke Jawa Timur," tuturnya.
Polisi Kejar Pelaku
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh telah membenarkan adanya kasus tersebut dengan laporan polisi LP/B/224/III/ 2023/SPKT /Polres Metro Jakut/Polda Metro Jaya dimana Zulfadli saat ini telah dalam pengejaran petugas.
“Pelaku dalam pengejaran," kata Iverson dikonfirmasi, Kamis (11/5).
Iverson menyampaikan pengejaran kepada terduga pemerkosa Zulfadli dilakukan. Usai pelaku melarikan diri, ketika kejadian pemerkosaan kepada istrinya AM dilaporkan Dika.
"Iya betul (melarikan diri),” ujarnya.
Sumber: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com
Advertisement