Kolaborasi BEI dan Korea Investment Securities untuk Genjot Pasar Modal Indonesia

Kolaborasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Korea Investment & Securities Co Ltd (KIS) untuk mengembangkan berbagai produk baru di pasar modal Indonesia.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Mei 2023, 20:15 WIB
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Korea Investment & Securities Co, Ltd. (KIS) akan menandatangi Deklarasi Kerja Sama Pengembangan Pasar Modal Indonesia. (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Korea Investment & Securities Co, Ltd. (KIS) menandatangani deklarasi kerja sama pengembangan pasar modal Indonesia pada Kamis, 11 Mei 2023.

Persahabatan yang telah terjalin antara Indonesia dan Korea Selatan selama lima dekade dalam kerja sama ekonomi dan politik, telah meluas hingga ke pasar modal Indonesia.

KISI adalah anak perusahaan dari KIS yang menjadi perusahaan efek di Indonesia. KISI aktif di pasar modal Indonesia dengan berbagai inisiatif pengembangan produk serta partisipasi antusias dalam program literasi pasar modal yang didukung oleh BEI dan OJK. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, Kamis (11/5/2023).

Pasar modal Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat yang memberikan peluang besar bagi para investor dan pelaku pasar. Dengan memanfaatkan pengalaman Korea Selatan dalam pengembangan pasar modal, serta dengan potensi Indonesia yang masih sangat besar, BEI melihat peluang kolaborasi yang besar dan memberikan manfaat bagi kedua pasar.

"Kami percaya bahwa KIS dengan pengalamannya dapat menjadi mitra strategis kami untuk pengembangan berbagai produk baru di pasar modal di Indonesia,"  tutur Direktur BEI Irvan Susandy.

Dengan penandatanganan deklarasi kerja sama ini memperkuat kemitraan antara kedua lembaga tersebut untuk berbagi informasi dan pengalaman, mengembangkan berbagai produk baru, dan meningkatkan literasi pasar modal masyarakat Indonesia.

Kerja sama ini mendorong pengembangan bersama dan kemakmuran pasar modal Indonesia. BEI mengapresiasi kunjungan rombongan Gubernur KFSS serta Direktur Utama KIS, dan berharap ini menjadi babak baru kemitraan Indonesia dengan Korea Selatan agar pasar modal Indonesia dapat semakin maju berkembang secara berkelanjutan.

Turut hadir Korean Financial Supervisory Service (KFSS), dan Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) untuk menyaksikan acara penting ini, yang akan menandai kedekatan hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan, terutama dalam bidang pasar modal.


Upaya BEI Dongkrak Investor, Salah Satu Hadirkan Duta Pasar Modal

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyiapkan upaya dalam meningkatkan investor pasar modal di Tanah Air.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, pihaknya membuka sekolah pasar modal gratis sebagai salah satu upaya meningkatkan investor. 

"BEI, SRO dan OJK membuka sekolah pasar modal gratis, silakan nanti ada registrasi online, tidak perlu datang ke bursa, semua online dan akan mendapatkan pelatihan bertingkat itu gratis," kata I Gede Nyoman dalam acara Economic Outlook 2023, Selasa (14/2/2023).

Selain itu, sekolah pasar modal akan koordinasikan dengan stakeholder pasar modal, termasuk underwriter untuk sharing yang sumbernya dari pihak-pihak yang kompeten. 

"Ada tingkatannya, itu gratis dan secara online. Jadi teman-teman semua sudah bisa menjalankan aktivitas lain, yaitu belajar mengenal pasar modal. 

Ada duta pasar modal, kami sadar, literasi harus sejalan dengan inklusi," ujar dia.

Selain itu, duta pasar modal akan mengajak dari mahasiswa dan dosen untuk belajar pasar modal secara aman.

"Kami menyelenggarakan duta pasar modal yang mengajak dari mahasiswa dan dosen untuk belajar pasar modal untuk menginfluence yang lain bagaimana berinvestasi secara aman," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, BEI mencatatkan jumlah investor pasar modal mencapai 10,4 juta SID hingga 31 Januari 2023.

 


Investor Pasar Modal

Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan, jumlah investor pasar modal sudah meningkat menjadi 10,4 juta SID. 

"Per 31 januari 2023, jumlah investor pasar modal sudah meningkat menjadi 10,4 juta SID, di mana investor sahamnya 4,5 juta," kata Iman dalam acara Temu Manajemen BEI, Kamis, 2 Februari 2023.

Iman menyebutkan, akhir tahun lalu jumlah investor pasar modal mencapai 10,3 juta, untuk investor saham sebanyak 4,4 juta. 

"Jadi ada peningkatan lebih dari 100 ribu investor baru dalam satu bulan," kata dia.

Sementara itu, pertumbuhan investor pasar modal tahun ini ditargetkan meningkat 35 persen dari 10,3 juta atau naik sekitar 13 juta.

Dari sisi penerbitan, hingga 31 Januari 2023 terdapat 10 perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya di BEI. Selain itu, BEI juga menargetkan akan ada 57 perusahaan yang tercatat di bursa pada tahun ini.

"Sehingga total perusahaan yang sudah tercatat di BEI mencapai 835. Target kita di akhir tahun ini 57 perusahaan naik dari target tahun lalu 56 perusahaan. Adapun realisasi jumlah perusahaan tercatat pada akhir 2022 mencapai 59 perusahaan," kata Iman.

Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan perusahaan tercatat di Indonesia paling besar di antara kawasan, yaitu sebesar 45,8 persen. Dari sisi jumlah di ASEAN, hanya kalah dari Malaysia.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya