Liputan6.com, Jakarta - Memakai minyak wangi merupakan salah satu hal yang disukai Rasulullah SAW. Oleh karenanya, lelaki muslim dianjurkan untuk melakukan amalan sunnah ini.
Bahkan beliau mempunya tempat khusus untuk menyimpan minyak wangi atau parfum. Demikian dikatakan Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma’ad. Soal tempat khusus tersebut, Imam Tirmidzi juga meriwayatkan,
“Rasulullah SAW memiliki wadah khusus untuk parfum yang beliau gunakan untuk wewangian”.
Baca Juga
Advertisement
Aroma harum yang dihasilkan dari parfum memberi kesan wangi dan bersih, sehingga beliau tak pernah menolak ketika diberi wewangian. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari disebutkan bahwa jika Nabi SAW melintas di suatu jalan, maka orang yang melintas berikutnya akan tahu jika sebelumnya beliau melintas di sana, “Kami tahu kalau Nabi sudah keluar melalui wangi tubuhnya,” tutur Annas.
Annas juga mengatakan, “Belum pernah aku mencium bau minyak wangi, parfum atau apa saja seharum aroma Rasulullah SAW,” (HR. Muslim).
Saksikan Video Pilihan ini:
Minyak Wangi Kesukaan Rasulullah
Lalu, apa minyak wangi favorit Rasulullah? Tercantum dalam hadis riwayat Nasa’i bahwa Nabi Muhammad SAW pernah memakai minyak wangi ambergris.
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَطَيَّبُ قَالَتْ نَعَمْ بِذِكَارَةِ الطِّيبِ الْمِسْكِ وَالْعَنْبَرِ
Dari Muhammad bin Ali ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah, ‘Apakah Rasulullah SAW memakai parfum? ia menjawab, “Ya! dengan minyak wangi misk dan ‘anbar”.
Ambergris adalah minyak wangi yang saat itu sangat mahal harganya di kalangan masyarakat Arab karena memiliki bau wangi seperti misik, yang baunya beraroma manis, bersahaja dan menyejukkan.
Misik atau kasturi juga menjadi minyak kesukaan khusus Rasulullah SAW karena aromanya yang lembut, warnanya bening, tak terlalu menyengat sehingga membuat baunya tidak mudah hilang.
An-Nasa’i meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW itu sangat suka sekali dengan misik. Beliau bersabda, “Yang terbaik dari wewangian kalian adalah (minyak) misik”.
Advertisement
Cara Memakai Minyak Wangi ala Rasulullah
Merangkum dari berbagai sumber, disebutkan bahwa Rasulullah SAW gemar memakai parfum, meminyaki rambut, kedua alisnya dan seluruh tubuhnya.
Jika memakai minyak, beliau menuangkannya ke telapak tangan kiri (dan mengambilnya dengan tangan kanan), lalu memulai dari kedua alis, kemudian ke kedua mata, lalu ke kepala. Jika memakai misik, Nabi SAW mengusapkan ke kepala dan jenggotnya.
Imam Tirmidzi dalam Asy-Syamailul Muhammadiyah menuliskan sebuah hadis dari Abu Hurairah rahdiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Wewangian laki-laki adalah yang tercium harumnya dan tersembunyi warnanya. Adapun wewangian untuk perempuan berwarna dan tersembunyi baunya”.
Warna yang mencolok dianggap termasuk dalam tajammul (berhias) yang secara khusus hanya boleh dilakukan oleh perempuan. Dimana mereka biasa menghias diri dengan warna-warni yang indah dan berbagai macam pernak-pernik perhiasan. Oleh karenanya, bagi perempuan, parfum yang baik adalah yang berwarna dan tidak tercium aromanya.