Pemerintah Minta Jemaah Haji 2023 Waspadai Penularan MERS-CoV

Hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi MERS-CoV. Karena itu, pemerintah meminta para jemaah haji selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 17 Mei 2023, 12:04 WIB
Petugas haji membagikan masker kepada jemaah di halaman Masjid Nabawi, Madinah. Pemerintah mengimbau para jemaah haji Indonesia mewaspadai penularan MERS-CoV. (Foto: MCH PPIH 2023)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta para jemaah haji mewaspadai penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV). Jemaah diimbau untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) selama menjalani ibadah haji 1444 H/2023 M.

“Walaupun MERS-CoV belum menjadi kegawatdaruratan kesehatan, namun jemaah haji Indonesia harus tetap mewaspadai penularannya,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha dikutip dari siaran pers, Kamis (11/5/2023).

MERS-CoV yang bermula di wilayah Timur Tengah ini merupakan turunan dari virus corona yang dapat menyebabkan penyakit sistem pernapasan dan menimbulkan kematian. Adapun penularan virus ini yakni melalui kontak langsung dengan penderita MERS-CoV melalui percikan dahak (droplet) saat pasien bersin.

Kunta mengatakan, bahwa MERS-CoV sampai saat ini belum ada vaksin spesifik untuk mencegah infeksinya. Oleh karena itu, perilaku hidup bersih dan sehat masih efektif untuk mencegah penularannya.

Jemaah haji diharapkan rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau dengan disinfektan. Selain itu, penting juga untuk memakai masker saat beraktivitas terutama di kerumunan serta menutup hidung dan mulut bila bersin dan batuk.

Selanjutnya jika jemaah haji 2023 memiliki masalah kesehatan, segera berkonsultasikan dengan petugas medis. “Kami berharap para jemaah haji untuk terus menerapkan protokol kesehatan, menjaga kondisi tubuh dengan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Jika tubuh sehat maka ibadah haji pun lancar,” ungkap Sekjen Kunta.

 


Lengkapi Dosis Vaksin Covid-19

Sejumlah jemaah saling jaga jarak saat melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, Rabu (29/7/2020). Karena pandemi virus corona COVID-19, pemerintah Arab Saudi hanya membolehkan sekitar 10.000 orang. (AP Photo)

 

Sejalan dengan kewaspadaan MERS-CoV, jemaah haji Indonesia juga perlu mewaspadai COVID-19. Walaupun COVID-19 sudah tidak lagi berstatus darurat kesehatan global, namun kasus baru virus corona ini masih bermunculan.

Oleh karenanya jemaah Haji diimbau untuk melengkapi vaksinasi COVID-19. Vaksinasi dosis lengkap sangat penting dalam memutus rantai penyebaran virus corona.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya