Liputan6.com, Jakarta Pemanfaatan teknologi digital semakin memberikan dampak nyata untuk para pelaku usaha di sektor pertanian. Kali ini, teknologi digital IoT milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), yakni platform Agree dari Leap-Telkom Digital menggandeng PT Agroobot Bangun Negeri (Agroobot) untuk budi daya komoditas pertanian.
Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid mengatakan bahwa terdapat beberapa kelebihan perangkat IoT hasil kerja sama Agree dan Agroobot.
Advertisement
“Kelebihan perangkat IoT hasil kerja sama Agree dan Agroobot ini dapat dibawa ke mana saja atau portable, user friendly, dan sumber energinya menggunakan baterai. Pengecekan tanah dengan memanfaatkan perangkat ini dapat mengefisiensikan penggunaan pupuk yang sesuai takaran, tepat, dan menghasilkan hasil panen yang sangat baik,” ujarnya.
Sebagai infromasi, Agroobot merupakan sebuah platform laboratorium tanah mobile berbasis IoT dan Artificial Intelligence (AI) yang dapat dimanfaatkan untuk monitoring tekstur tanah, uji mikro, uji makro, exchangeable potassium, kapasitas tukar kation, pH tanah, dan karbon organik tanah.
Dalam kolaborasi ini, perangkat IoT yang diimplementasikan oleh DAB Subur adalah Agrooscan yang bekerja dengan cara memasukkan alat ke tanah untuk pengecekan unsur hara tanah budi daya. Jika hasilnya sudah didapatkan, pengguna bisa melihat dan memantaunya dari smartphone mereka di mana pun dan kapan pun.
Data Agrooscan bisa dilihat secara realtime serta akurat. Para petani DAB Subur dapat mengetahui kondisi tanah sebelum diolah sehingga penggunaan pupuk bisa lebih efisien yang berujung pada meningkatnya hasil produksi yang berkualitas.
Akselerasi Ekosistem Digital
Kolaborasi antara Agree dengan DAB Subur yang melalui pemanfaatan teknologi IoT merupakan salah satu upaya Telkom untuk mengakselerasi ekosistem digital di sektor pertanian. Kerja sama ini turut membawa terobosan bagi petani Indonesia dan menjadi bukti bahwa petani di Tanah Air siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada.
Hal ini sejalan dengan misi Telkom yaitu mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan di segala sektor. Selain itu, hadirnya DAB Subur sebagai salah satu penjamin pasar dan pengguna teknologi dari Agree, telah membantu permodalan yang disalurkan kepada petani dan menghasilkan NPL 0 persen dengan repayment 100 persen.
“Saat ini tercatat lebih dari 250 hektar lahan DAB Subur sudah on board ke dalam aplikasi Agree, dengan total lahan yang ditanam lebih dari 60 hektar. Dari total tersebut, lebih dari 150 hektar terdapat di Bengkulu dengan lahan tanam lebih dari 40 hektar, dan lebih dari 80 hektar ada di Banten dengan lahan tanam lebih dari 18 hektar," papar Fajrin.
"Rencananya ke depan akan ditargetkan lebih dari 1000 hektar lahan tanam di berbagai wilayah,” imbuhnya.
Sementara itu, pemilik DAB Subur Wijayandaru, berharap agar implementasi teknologi Agroobot dari Agree dapat membantu mempermudah petani DAB Subur dari proses pra tanam sampai pasca tanam sehingga aktivitas budi daya bisa menjadi lebih efisien.
Advertisement
Dapat Validasi Profil Petani
Tidak hanya penggunaan teknologi IoT, sebelumnya DAB Subur sudah lebih dulu menggunakan layanan Agree Partner dan Dashboard Offtaker milik Agree. Wijayandaru mengaku bahwa teknologi digital yang diberikan oleh Agree membuat DAB Subur kini dapat memvalidasi profil petani dan lahan yang dimilikinya.
"Selain itu, kami juga lebih mudah memantau segala aktivitas pertanian dan melihat kebutuhan sarana produk pertanian hingga penggunaan modal. Melalui Agree Modal, para petani mendapat akses yang lebih mudah dengan lembaga keuangan terpercaya dalam hal permodalan," jelas Wijayandaru.
Dalam platform Agree, DAB Subur juga bisa melihat kepastian jadwal panen, pencatatan besaran hasil panen, dan transaksi minyak yang telah dilakukan. Tak hanya itu saja, dengan adanya dukungan teknologi Agree Smart Farming, DAB Subur bisa mendapatkan kejelasan kondisi lahan petani dan kemudahan menentukan penggunaan pupuk yang sesuai dikarenakan pengecekan unsur tanah yang tepat.
"Selain itu, Agree juga tidak hanya sebagai tools, tetapi turut membantu mengawal kesuksesan program budi daya serai wangi DAB Subur bersama mitra binaan existing dan para offtaker lain di program Sereh Wangi," kata Wijayandaru.
“Kami sangat beruntung juga karena terbantu dengan adanya tim Agree yang mendukung proses pengajuan, pencairan, dan order dari setiap petani, turut mendukung keberhasilan pendanaan yang ada di DAB Subur serta mengawal program ekosistem budi daya serai wangi ini,” jelasnya.
(*)