Bakar Kertas Ujian Murid karena Nilainya Jelek, Guru di Prancis Terancam Penjara 10 Tahun dan Denda Rp2,4 M

Apa motif sebenarnya dari guru di Prancis yang membakar kertas ujian murid?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Mei 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi api (Gambar oleh Larry White dari Pixabay)

Liputan6.com, Paris - Seorang guru di Prancis membakar kertas-kertas ulangan milik muridnya. Guru bernama Victor Immordino (29) itu diketahui telah membakar 63 kertas ujian para murid.

Victor merupakan seorang guru bahasa Inggris di SMA Maria Deraismes di Paris. Ia merupakan guru kontrak.

"Tidak ada dari mereka yang bisa bahasa Inggris. Jadi kelas-kelas yang mereka ikuti selama tujuh tahun terakhir gagal," ujarnya seperti dilansir Le Parisien, Jumat (5/12/2023).

Ia berkata mayoritas hasil ujian anak murid jelek-jelek, sehingga lebih baik dibakar.

Aksi tersebut juga dilakukan guru kontrak itu sebagai bentuk protes ke sistem pendidikan.

"(Hasil) ujian-ujian itu amburadul. Jika mereka dinilai sesuai aturan, mereka tidak akan mendapat nilai yang bagus. Maka positif bagi mereka bahwa akhirnya ini dibakar," jelasnya.

Anti-Hero?

Victor Immordino ternyata sempat mengungkap ke murid-murid terkait apa saja yang akan diujikan. Ia berkata ingin membantu murid-muridnya mendapat nilai bagus di ujian akhir mereka.

"Sebelum ulangan, saya memilih untuk mengungkap subyeknya ke para murid dan bersiap-siap bersama mereka," ujarnya.

Akan tetapi, strategi Victor itu bocor ke pihak sekolah dan pertanyaannya diganti pada menit-menit terakhir. Perubahan subjek itu membuat para murid-murid gagal dalam tesnya.

Hal itu pun memantik Victor untuk menyalakan api di depan gedung sekolah, lalu membakar hasil ujian para murid sebagai bentuk protes atas perubahan mendadak tersebut.


Menteri Pendidikan Mengecam hingga Terancam Penjara 10 Tahun

Lampu Menara Eiffel di Paris dipadamkan sebagai penghormatan kepada korban serangan teroris di Masjid Bir el-Abd, Semenanjung Sinai, Mesir (24/11). Wali Kota Paris mengatakan, menara Eifel akan menjadi gelap pada tengah malam. (AFP Photo/Thomas Samson)

Menteri Pendidikan Prancis Pap Ndiaye mengecam aksi pembakaran yang dilakukan Victor. Victor pun saat ini dilarang mengajar dan akan disidang pada Oktober mendatang. 

"Saya secara tegas mengecam aksi dari seorang guru dari akademi di Paris yang membakar salinan (ujian) murid-muridnya di depan sekolahnya. Sosok itu telah disuspens, komplain juga sudah diajukan," ujar Ndiaye via Twitter.

Akan tetapi, ia memastikan bahwa murid-murid tidak akan terdampak. 

"Semua tindakan telah dilakukan agar murid-murid terdampak tidak dihukum," ujarnya.

Pihak sekolah mengaku bahwa pihak mereka tidak mendukung aksi dari guru tersebut. Menurut versi sekolah, murid-murid juga merasa kaget.

Guru itu terancam penjara hingga 10 tahun dan denda hingga 150 ribu euro atau sekitar Rp2,4 miliar karena penghancuran barang dengan cara yang berbahaya. 

 

Infografis Boleh Lepas Masker Kode Keras Pandemi ke Endemi Covid-19 (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya