Liputan6.com, Jakarta Istilah "Moat Economy", dipopulerkan oleh miliarder Warren Buffett. Secara harfiah, istilah tersebut berarti parit ekonomi.
Kondisi ini mengacu pada kemampuan bisnis untuk mempertahankan keunggulan kompetitif atas pesaingnya untuk melindungi keuntungan jangka panjang dan pangsa pasarnya.
Advertisement
Sama seperti kastil abad pertengahan, Melansir Investopedia, Sabtu (13/5/2023), moat atau parit berfungsi untuk melindungi orang-orang di dalam benteng dan kekayaan mereka dari orang luar.
Semakin lebar parit, semakin sulit bagi penyerbu untuk mencapai kastil. Oleh sebab itu, perusahaan yang ingin menghasilkan sekaligus meningkatkan keuntungan bisnis, tak ada salahnya memikirkan strategi economic moat.
Keunggulan lain strategi ini memungkinkan setiap perusahaan untuk menyediakan produk barang maupun jasa serupa dengan pesaingnya, namun bisa lebih unggul.
Namun, parit ekonomi umumnya sulit ditentukan pada saat dibuat. Efeknya jauh lebih mudah diamati di belakang setelah perusahaan mulai naik daun.
Tidak hanya bagi perusahaan, konsep economic moat yang membuat perusahaan memiliki suatu keunggulan juga berdampak pada calon investor terutama bagi perusahaan terbuka.
Mereka akan mempertimbangkan perusahaan-perusahaan yang memiliki keunggulan dalam mempertahankan kinerjanya sehingga terdapat prospek yang menjanjikan.
Artinya, economic moat bisa dijadikan acuan bagi investor untuk melihat posisi produk barang atau jasa dari sebuah perusahaan terhadap kompetitornya di pasar.
Sudut Pandang Investor
Dari sudut pandang investor, sangat ideal untuk berinvestasi di perusahaan yang sedang berkembang saat mereka mulai menuai keuntungan dari parit ekonomi yang luas dan berkelanjutan.
Dalam hal ini, faktor terpenting adalah umur panjang parit. Semakin lama perusahaan dapat memanen keuntungan, semakin besar keuntungan bagi dirinya sendiri dan pemegang sahamnya.
Sebagai gambaran, salah satu contoh parit ekonomi adalah dilihat berdasarkan skala ekonomi. Ketika sebuah perusahaan mencapai skala ekonomi tertentu, ia dapat memproduksi setiap unit dengan harga lebih murah daripada sebelumnya.
Artinya perusahaan dapat menekan biaya produksi untuk produk tersebut di pasar, yang akan menarik pelanggan dan melemahkan pesaing.
Salah satu perusahaan yang memiliki parit yakni Apple. Yang paling kentara adalah perusahaan mampu menciptakan produk yang belum pernah ada sebelumnya, seperti iPod, iPhone, dan iPad.
Setelah pembuatan produk tersebut, parit ekonomi Apple dari sisi dari pemasaran, desain, dan antarmuka yang ramah pengguna.
Advertisement