Jualan Mobil Astra International Tembus 184.722 Unit hingga April 2023

Astra sendiri mencatatkan penjualan mobil sebanyak 184.722 unit selama periode Januari—April 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Mei 2023, 20:47 WIB
Jejeran unit produksi Astra Daihatsu Motor. Astra sendiri mencatatkan penjualan mobil sebanyak 184.722 unit selama periode Januari—April 2023. (Daihatsu)

Liputan6.com, Jakarta PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan penjualan mobil perseroan sampai dengan April 2023. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) total penjualan mobil domestik periode Januari—April 2023 tercatat sebanyak 341.311 unit, turun 1,47 persen dibanding 346.410 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Total penjualan mobil domestik pada April saja mencapai 58.911 unit. Turun 28,79 persen dibandingkan posisi April 2022 sebanyak 82.731 unit.

Adapun market share Astra terhadap penjualan domestik hingga April 2023 yakni 54 persen. Sedangkan market share pada April saja sebesar 59 persen

Sementara untuk total penjualan LCGC periode Januari—April mencapai 67.645 unit, naik 36,88 persen dari 49.418 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Pada April saja, total penjualan LGCG yakni 9.376 unit, turun 26,03 persen dibandingkan April 2022 sebanyak 12.676 unit.

Market share Astra pada total penjualan LCGC Januari-April 2022 mencapai 73 persen. Sedangkan market share untuk April saja sebesar 94 persen.

Astra sendiri mencatatkan penjualan mobil sebanyak 184.722 unit selama periode Januari—April 2023. Raihan ini turun 2,03 persen dibanding 188.541 unit pada periode yang sama tahun lalu.

"Penjualan mobil secara nasional dari Januari hingga April 2023 tercatat sebanyak 341.311 unit. Sementara pangsa pasar mobil Astra pada April 2023 tercatat naik menjadi 59 persen dari bulan sebelumnya yaitu 52 persen," sebut Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (13/5/2023).

Penjualan Astra pada April saja tercatat sebanyak 34.717 unit. Angka itu turun 25,34 persen dibandingkan April 2022 sebanyak 46.498 unit.

Penjualan Astra pada April 2023 didominasi oleh Toyota dan Lexus sebanyak 21.818 unit. Disusul Daihatsu 10.778 unit. Lalu Isuzu 2.026 unit, UD Trucks 76 unit, serta Peugeot 19 unit.

Penjualan produk Astra LGCG secara kumulatif untuk periode Januari—April tercatat sebanyak 49.225 unit. Naik 38 persen dari 35.669 unit terjual pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara penjualan produk Astra LCGC pada April 2023 saja tercatat sebanyak 9.376 unit, naik 4,72 persen dibandingkan April 2022 sebanyak 8.953 unit. "Kami berharap PDB Indonesia tetap baik sehingga dapat mendukung penjualan mobil nasional,” tutup Boy.


Astra International Siap Menggelar Ekspansi di Sejumlah Segmen Bisnis

Gedung Astra. Dok Astra
PT Astra International Tbk (ASII) siap menggelar ekspansi di sejumlah segmen bisnisnya. Selain itu, Grup Astra juga tengah menyiapkan sejumlah strategi bisnis pada tahun ini.
 
Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengatakan, strategi bisnis Astra International secara umum pada tahun ini akan berfokus terhadap bisnis inti dan optimalisasi kinerja dengan upaya operasional.
 
"Strategi kedua bagaimana memperlebar cakupan coverage dengan investasi yang berkaitan dengan core bisnis kami. Ketiga, bagaimana berinvestasi di sektor baru atau lini bisnis baru yang bisa menjadi kontributor yang meaningful atau baik dan bisa jadi mesin pertumbuhan Astra jangka panjang," kata Djony dalam paparan publik, Rabu (19/4/2023).
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Astra International Johannes Loman mengatakan, pihaknya akan mengembangkan motor listrik dan semester II 2023 akan memeperkenalkan produknya ke pasar.
 
"Astra Honda Motor sudah memngumumkan roadmap untuk pengembangan motor listrik yang kita siapkan 7 model sampai 2030 dan di semester II ini akan memperkenalkan ke pasar juga. Selain produk yang kita siapkan kita juga menyiapkan jaringan penjualan maupun purnajual yang saat ini telah kita miliki jadi mereka akan diberikan pengetahuan untuk nantinya menjual motor listrik," kata Johannes.
 
Kemudian, ia menuturkan, pihaknya menyiapkan ekosistem baterainya temasuk swapable dan direct charging untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
 
Sedangkan, Direktur Astra International Henry Tanoto mengatakan, untuk kendaraan roda empat akan mengikuti kebutuhan mobilitas dari masyarakat Indonesia. 
 
"Kita lihat market juga cukup baik tahun ini diperkirakan akan sama seperti tahun lalu jadi kita akan menyiapkan mobil-mobil, kendaraan termasuk kendaraan elektrifikasi harapannya bisa memenuhi kebutuhan mobilitas masayarakat di Indonesia," kata dia.
 
Tak hanya itu, Direktur Astra International Hamdani Dzulkarnaen Salim mengatakan, pihaknya akan melakukan dua hal besar untuk ekspansi.
 
"Kalau di komponen, kami bagi menjadi 2 hal besar untuk ekspansi. Pertama tentunya, organik kami mengikuti apa yang dilakukan OIM untuk mempersiapkan diri menghadapi model baru dan sebagainya. Kedua, diversifikasi kami yang berkaitan dengan infrastruktur EV di mana kami berusaha mempersiapkan diri untuk masuk ke era EV dan kedua adalah diversifikasi ke arah non-otomotif," kata dia.
 
Adapun, Direktur Astra International Gidion Hasan yang menjelaskan sedikit tentang rencana ekspansi di segmen mobil bekas di mana pihaknya telah membentuk platform mobil bekas bernama Mobi.
 
"Kami akan mengembangkan platform mobil bekas ini terutama mengembangkan teknologi digital platformnya termasuk digital marketingnya. Salah satu rencana ekspansi Astra adalah mencoba melakukan penetrasi yang lebih dalam di sektor mobil bekas," ujar dia.
 
Direktur Astra International FXL Kesuma mengatakan, untuk United Tractors akan sama dengan tahun lalu, yakni masih fokus di mineral dan renewable energy. 
 
Kemudian, Direktur Astra International Suparno Djasmin mengatakan, untuk investasi dan ekspansi dari lini bisnis jasa keuangan di Astra salah satunya adalah memperkuat bisnis inti. 
 
"Jasa keuangan Astra fokusnya adalah ke jasa keuangan ritel oleh karenanya dari perusaahaan jasa keuangan yang sudah ada kita memperdalam disana," kata dia.
 
Contohnya, Astra baru masuk di Bank Jasa Jakarta dengan kepemilikan 49,56 persen. Bank tersebut akan bertransformasi menjadi bank digital.
 
"Kita akan mengadakan banyak investasi untuk menjadikan bank digital, investasi di IT dan digital di Bank Jasa Jakarta akan kita siapkan supaya kita bisa siapkan produk ini untuk kita luncurkan ke customer akhir tahun ini," kata dia.
 
 

Lini Bisnis Lain

Gedung
Tak hanya itu, Direktur Astra International Chiew Sin Cheok mengatakan, untuk lini bisnis properti, ada peluang-peluang properti di Jabodetabek sebagian besar fokusnya untuk rumah tapak dan pergudangan logistik modern. 
 
"Salah satu JV kami dengan Logos, salah satu pemain utama di Asia Pasifik. Selain itu ada proyek-proyek seperti Asha di Jakarta Timur dan Lazuli di Tangerang," ujar dia.
 
Di sisi lain, Direktur Astra International Santosa megatakan, untuk Astra Agro Lestari akan melakukan penetrasi dengan kemitraan yang sudah beberapa tahun terakhir sudah cukup dalam. 
 
"Kemudian juga untuk replanting, yang sudah waktunya untuk lebih agresif," katanya.
 
"Untuk infrastruktur, kita sedang melihat beberapa proyek jalan tol maupun melihat secara jangka panjang untuk infrastruktur di luar jalan tol. Kalau untuk teknologi, kita sudah membentuk joint venture untuk mendukung transformasi digitalisasi di Indonesia dengan membentuk data center. Mungkin itu fokus digital untuk jangka pendek dan menengahnya," sambungnya.
 
Sebagai catatan, Astra menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebanyak Rp 24 triliun pada 2023. Bahkan, Astra pun mencadangkan dana sebesar Rp 15 triliun untuk melakukan investasi. Meski demikian, Djony belum bisa menjabarkan lebih lanjut soal investasi tersebut.
 
 
 
 
 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya