Tesla Tarik 1,1 Juta Unit Mobil Listrik di Cina Terkait Masalah Pengereman

Kampanye penarikan kembali untuk diperbaiki atau recall kembali harus dilakukan oleh Tesla. Kali ini, pabrikan asal Amerika Serikat tersebut, bakal menarik 1.104.622 unit mobil listriknya yang ada di Cina

oleh Arief Aszhari diperbarui 15 Mei 2023, 09:06 WIB
Foto yang diabadikan pada 26 Oktober 2020 ini menunjukkan kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China timur. (Xinhua/Ding Ting)

Liputan6.com, Jakarta - Kampanye penarikan kembali untuk diperbaiki atau recall kembali harus dilakukan Tesla. Kali ini, pabrikan asal Amerika Serikat tersebut, bakal menarik 1.104.622 unit mobil listriknya yang ada di Cina, baik impor maupun produksi lokal.

Berdasarkan pernyataan regulator Cina, model-model Tesla yang bakal ditarik, adalah Model S, Model X, dan Model 3 yang diimpor, dan juga Model 3 dan Model Y yang diproduksi di Negeri Tirai Bambu.

Kampanye perbaikan ini akan efektif pada 29 Mei 2023, seperti yang diajukan oleh pabrikan milik Elon Musk ini sesuai dengan aturan manajemen di Cina untuk mekanisme penarikan kendaraan.

Recall Tesla ini disebabkan tidak memungkinkannya pengemudi untuk memilih pengereman regeneratif. Hal tersebut berdasarkan pengumuman Administrasi Negara Cina untuk Regulasi Pasar (SAMR).

Kendaraan yang berpotensi dilakukan penarikan karena masalah yang dapat meningkatkan kemungkinan pengemudi untuk salah menginjak pedal gas dalam waktu yang lama. Kondisi itu, dapat meningkatkan risiko tabrakan dan menimbulkan bahaya keselamatan.

Sebagai informasi, jumlah penarikan sebanyak 1,1 juta unit lebih ini hampir setara dengan total penjualan mobil listrik Tesla di Tiongkok sepanjang 2019 hingga Maret 2023, yaitu sekitar 1,09 juta unit.

Tesla berencana untuk melakukan penyesuaian atau menambahkan fitur notifikasi pada kendaraan yang ditarik untuk mengurangi risiko.


Terapkan Diskon Harga, Pangsa Pasar Tesla Tetap Ambruk

Tesla Model 3, mobil listrik ketiga Tesla siap dikirim ke konsumen. (Carscoops)

Pangsa pasar Tesla di wilayah utamanya, California anjlok pada kuartal pertama 2023. Meskipun, pabrikan milik Elon Musk ini telah melakukan strategi pemotongan harga yang agresif karena para pesaingnya mencatatkan penjualan yang meningkat.

Dilansir dari Reuters, Selasa (25/4/2023), Tesla menguasai 59,4 persen pasar kendaraan listrik baterai di California pada periode Januari hingga Maret 2023. Namun, angka tersebut turun dari 72,7 persen pada periode yang sama tahun lalu dan terendah sejak 2017.

Data pangsa pasar Tesla ini, berdasarkan Komisi Energi California, dan disebutkan juga bahwa para pesaingnya yaitu Volkswagen, General Motors, Chevrolet dan Kia berhasil mengingkatkan pangsa pasar di California pada periode yang sama, meskipun masing-masing tetap dalam satu digit.

Penjualan Tesla di California menyumbang 16 persen dari pengiriman global pembuat mobil pada tahun lalu. Sementara itu, California adalah negara bagian di Amerika Serikat yang terbesar dalam penjualan mobil listrik.

Usaha sang CEO untuk membeli Twitter dan merangkul partai Republik telah memicu kekhawatiran tentang merek Tesla, terutama di negara bagian liberal seperti California.

Tesla bahkan telah memangkas harga di Amerika Serikat sejak Januari, bahkan dilakukan sebanyak enam kali di pasar utama.

Pemotongan harga ini, juga dilakukan di Cina, Eropa, dan negara lain yang memukul margin kuarta pertama Tesla, dan mengakibatkan sahamnya turun hampir 10 persen.


Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya