Liputan6.com, Jakarta - Pembawa acara Boy William mengungkap kondisi telinga kirinya yang tidak berfungsi sama sekali. Sehingga apabila ada yang memanggilnya bukan dari sebelah kanan, Boy tidak bakal mengubrisnya.
"Kalau ada yang memanggil 'Boy... Boy' tapi di sebelah kiri, sudah pasti akau enggak bakal dengar. Jadi sering kali aku dicap sombong, gede kepala, dan lain-lain," kata Boy William.
Advertisement
Cowok yang tiap Senin malam wara-wiri memandu acara musik di televisi mengaku mengidap gangguan pendengaran sejak masih kanak-kanak. Boy kecil akhirnya tahu telinga kirinya tuli 100 persen saat berumur lima tahun.
"Umur 5 tahun orang tuaku sadar kalau aku enggak responsif kalau dipanggil. Ketika dibawa ke dokter, dokter langsung bilang kalau kemampuan telinga kiriku 100 persen budek," ujarnya.
Boy William Terlahir Normal
Padahal, lanjut Boy, dirinya terlahir normal tanpa ada gangguan apapun. Dia pun tidak mengetahui pasti penyebab kondisi yang dialaminya itu.
Boy William menduga tuli yang dialaminya bisa terjadi gara-gara sering naik pesawat sejak masih bayi.
Meski tidak memakai alat bantu pendengaran dan kuping yang berfungsi dengan baik hanya satu, Boy William mengaku tidak mengalami kendala apapun. Baik dalam beraktivitas maupun dalam hal pendidikan.
"Jujur aku sudah terbiasa dari kecil dengan kondisi seperti ini, jadinya biasa saja. Cuma ada beberapa momen yang mungkin sulit buat aku, apalagi aku public figure," ujarnya.
Keinginan Boy William Saat Ini
Bahkan, hingga hari ini pun Boy mengaku tidak ada perawatan khusus sama sekali. Namun, Boy William tidak dapat membohongi dirinya ingin bisa seperti orang normal yang merasakan punya dua kuping berfungsi dengan baik.
"Aku pengin di umurku sekarang, kalau pakai earphone enggak cuma pakai yang R (right alias kanan), tapi yang L (left atau kiri) juga," kata Boy kepada Health Liputan6.com dalam acara 'Dengar Lebih Baik' yang digagas Kasoem Hearing Center di Kawasan Cinere, Depok pada Sabtu 13 Mei 2023.
Boy William Berencana Menggunakan Cochlear Implants
Seiring berjalannya waktu, Boy William berencana menggunakan alat bantu dengar. Terlebih dia sudah mencari tahu tentang cochlear dan produk yang cocok buat kesehariannya.
Adapun cara kerja cochlear implants yang rencananya digunakan Boy William berbeda dari alat bantu dengar konvensional.
Dijelaskan Presiden Cochlear Asia Pacific and Latin America, Anthony Bishop, teknologi ini dirancang untuk melampui bagian telinga bagian dalam yang rusak, kemudian secara langsung merangsang saraf pendengaran.
Salah satu pasien Cochlear Implants adalah Kayla, siswi SMP yang sekarang berumur 16 tahun. Kepada Health Liputan6.com dia mengatakan sudah menggunakannya sejak umur dua tahun.
"Sampai sekarang aku tidak menemukan kendala apapun. Aku pun dapat menjalani kegiatan yang merupakan hobiku. Aku suka berenang, dan dengan adanya alat bantu ini tidak menghalangi kegiatanku, karena alatnya tahan air," ujarnya.
Advertisement
Cek Kondisi Pendengaran Sejak Masih Balita
Sementara berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gangguan pendengaran seperti yang dialami Boy William dan Kayla adalah masalah kesehatan yang cukup penting.
Diperkirakan 1,5 miliar orang di seluruh dunia saat ini mengalami gangguan pendengaran setidakna pada satu telinga.
Bercermin dari apa yang menima Boy William, Clinical Affairs Manager Asia Growth Market, Dr dr Fulya Ustunkan mengimbau agar para orang tua mengecek kondisi telinga anak sejak masih balita.
"Kalau perlu sesaat sesudah lahir," ujarnya.