Top 3 Tekno: Mengenal Ransomware LockBit hingga Kode Redeem Genshin Impact Terbaru

Berita terkait kelompok ransomware LockBit yang mengklaim telah mencuri 1,5 TB data milik Bank Syariah Indonesia (BSI), bikin penasaran para pembaca.

oleh Iskandar diperbarui 14 Mei 2023, 11:44 WIB
Ransomware LockBit mencuri dan menyandera data BSI. Credit: Twitter @secgron

Liputan6.com, Jakarta - Berita terkait kelompok ransomware LockBit yang mengklaim telah mencuri 1,5 TB data milik Bank Syariah Indonesia (BSI), bikin penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Sabtu (13/5/2023) kemarin.

Informasi lain yang juga bikin penasaran datang dari 3 kode redeem Genshin Impact terbaru bagi para pemain setianya.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Mengenal Ransomware LockBit, Kelompok Hacker Paling Ganas yang Curi 1,5 TB Data BSI

Kelompok ransomware LockBit mengklaim telah mencuri 1,5 TB data milik Bank Syariah Indonesia (BSI), di antaranya 15 juta data pengguna (nasabah) dan password untuk akses internal dan layanan.

LockBit sendiri dikenal sebagai nama kelompok hacker yang paling produktif dan ganas dalam serangan ransomware.

Mengutip The Guardian, Sabtu (13/5/2023), kelompok LockBit juga menjual jenis malware (ransomware) ke operator lain untuk keuntungan finansial, dalam model yang dikenal sebagai ransomware as a service (Raas).

Di forum underground, malware telah dipromosikan sebagai 'perangkat lunak enkripsi tercepat di seluruh dunia'.

“Kami telah melihat tren nyata dalam geng ransomware yang mengoperasikan 'model afiliasi' di mana mereka menjual akses ke malware ini di dark web dengan imbalan pembayaran, seringkali dalam mata uang kripto,” kata Toby Lewis, kepala analisis ancaman global di Darktrace, perusahaan keamanan siber Inggris.

“Strategi jahat itu membantu LockBit untuk menskalakan operasinya seperti waralaba,” Lewis menambahkan.

Lewis mengatakan operator LockBit tidak hanya mengenkripsi file tetapi juga melakukan pemerasan ganda, di mana mereka mencuri data dan mengancam akan merilisnya secara online.

Baca selengkapnya di sini 

 


2. 3 Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 13 Mei 2023, Travelers Wajib Klaim

3 Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 13 Mei 2023. (Doc: HoYoverse)

HoYoverse mengumumkan event terbaru di Genshin Impact bertajuk "Duel! The Summoners Summit" lewat live streaming di platform Twitch, Sabtu (13/5/2023).

Adapun pengumuman event ini bertepatan dengan pembaruan Genshin Impact versi 3.7, di mana update ini akan meluncur ke platform konsol, PC Windows, dan mobile bersamaan.

Dalam sesi live streaming ini, perusahaan asal Tiongkok itu mengungkap banner Yoimiya, Yae Miko, dan sosok karakter baru di dalam game Genshin Impact akan muncul di banner event wish fase 1.

Pada fase 2, Travelers yang sudah lama menanti kehadiran Kazuha juga dapat mempersiapkan primogems. Selain Kazuha, Alhaitham juga muncul di banner event wish fase 2 ini.

Selain konten baru, HoYoverse juga membagikan 3 kode redeem Genshin Impact teranyar bagi para pemain setianya.

Daftar lengkap kode redeem Genshin Impact 13 Mei 2023.

  • XT82F8JZS4TR - 100x Primogems dan 10x Mystic Enhancement Ore
  • 2SRKFQ2YSMVV - 100x Primogems dan 5x Character Exp Material
  • 5A92W9JZBLCH - 100x Primogems dan 50 ribu Mora

Baca selengkapnya di sini 

 


3. BSI Disebut Kena Serangan Ransomware, Ini Cara Aman yang Harus Dilakukan Nasabah

Pekerja menghitung uang di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Bank Syariah Indonesia atau BSI jadi korban ransomware. Ada 1,5 TB (terabyte) data milik 15 juta nasabahnya yang disandera.

Tidak tanggung-tanggung, data pribadi tersebut diambil alih pelaku serangan ransomware dan diancam dibocorkan jika pihak BSI tidak menghubungi pelaku teror untuk memberi tebusan.

Adapun rincian kebocoran data nasabah yang diambil alih oleh pihak penyerang ransomware adalah data nama, nomor HP, alamat, jumlah saldo di rekening, nomor rekening, riwayat transaksi, tanggal pembukaan rekening, informasi pekerjaan, dan lain-lainnya.

Selain data pribadi milik nasabah, data BSI yang juga bocor meliputi data karyawan, dokumen keuangan, dokumen legal, NDA, dan lainnya.

Lantas apa yang harus dilakukan oleh nasabah BSI terkait data-data mereka yang disandera pelaku kejahatan siber dan terancam dibocorkan ke publik ini?

Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya mengatakan, imbas dari kebocoran data akibat serangan ransomware Lockbit ini adalah data-data sensitif seperti kredensial M-Banking, internet banking, hingga rekening akan bocor.

Ia pun menyarankan agar nasabah BSI mengganti semua kredensial M-Banking dan layanan BSI lainnya.

Baca selengkapnya di sini 


Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya