Liputan6.com, Jakarta - BCA mengonfirmasi adanya pemeliharaan sistem dan jaringan BCA Mobile pada hari ini, Minggu (14/5/2023).
Melalui keterangan tertulis yang diterima, Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility mengatakan bahwa pemeliharaan sistem dan jaringan BCA Mobile dilakukan pukul 00.00 sampai 05.00 pagi.
Advertisement
"Sebagai informasi, hal tersebut merupakan pemeliharaan rutin BCA dalam upaya kami untuk meningkatkan layanan platform transaksi yang aman dan andal utnuk seluruh nasabah tercinta," kata Hera.
"Saat ini BCA mobile masih dalam proses stabilisasi setelah pemeliharaan sistem selesai dilakukan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hera mengatakan nasabah masih bisa melakukan transaksi finansial melalui kanal pembayaran lainnya seperti myBCA, internet banking (Klik BCA), EDC, serta ATM Bca.
Selain itu, Hera meminta para nasabah untuk berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan Bank BCA, serta selalu menjaga kerahasiaan data perbankan.
Sebelumnya, diketahui bahwa beberapa pengguna mengeluhkan aplikasi MBanking BCA error di Twitter hari ini.
Banyak warganet bertanya-tanya, mengapa aplikasi mobile banking itu bisa error sehingga menyebabkan nasabah tak bisa melakukan transaksi.
Saat Tekno Liputan6.com kembali mengakses aplikasi BCA Mobile tersebut, muncul notifikasi bahwa BCA telah melakukan pemeliharan sistem.
"Untuk meningkatkan layanan, sedang dilakukan pemeliharaan sistem di BCA Mobile sehingga tidak bisa diakses sementara waktu," demikian pemberitahuan yang muncul di Mbanking BCA.
Sempat Bikin Warganet Was-Was
Terkait hal ini tidak sedikit warganet yang was-was jika aplikasi Mbanking BCA akan bernasib sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), yang mana diduga kena serangan ransomware.
Mbanking BCA Error sempat menjadi trending topic di Twitter Indonesia dengan lebih dari 2.200 tweets, Minggu (14/5/2023) sore.
Pihak BCA sendiri melalui akun Twitter resmi @HaloBCA, juga telah mengakui bahwa mereka sedang melakukan pemeliharaan sistem dan masih dalam proses tindak lanjut pihak terkait.
Advertisement
Dugaan Serangan Siber Terhadap BSI
Kabar diserangnya BSI oleh ransomware sendiri mulai beredar usai layanan mobile dari perbankan itu mengalami gangguan pekan ini.
Perusahaan sempat menyebut bahwa pihaknya tengah melakukan maintenance system sehingga membuat layanan BSI tidak bisa diakses sementara waktu.
Namun belakangan muncul kabar yang mengatakan bahwa BSI jadi korban ransomware. Informasi ini pun mencuat lagi di media sosial dipenuhi dengan berbagai bukti bahwa bank tersebut memang terkena ransomware.
Kemudian, Direktur Utama BSI Hery Gunardi pun mengonfirmasi ada indikasi serangan siber terhadap layanan perbankan mereka, membuat perusahaan melakukan switch off secara temporer.
"Kami temukan ada indikasi serangan siber. Kami ada temporary switch off untuk memastikan sistem aman," ujar Hery melalui konferensi pers, Kamis (11/5).
Atas dugaan itu, Hery menuturkan bahwa perlu ada pembuktian melalui audit dan digital forensik dengan berkoordinasi dengan regulator terkait, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemegang saham.
Dia pun memastikan bahwa BSI berkomitmen untuk melindungi dana dan data para nasabah di kemudian hari.
"Kami komitmen meningkatkan keamanan siber nasabah. Dan hati-Hati penipuan mengatasnamakan BSI. Kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan," tutupnya.
(Dio/Isk)