Kepala Staf AD AS Temui Menhan Prabowo, Bahas Kerja Sama Militer Atasi Peningkatan Aksi China di Indo-Pasifik

McConville mengatakan dia dan Prabowo membahas cara-cara untuk memperdalam kerja sama, termasuk peningkatan latihan militer antarnegara.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2023, 08:00 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat AS Jenderal James McConville (kiri) berjabat tangan dengan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto saat mereka bertukar cinderamata dalam pertemuan mereka di Jakarta, Indonesia, Jumat, (12/5/2023). (AP Photo/Dita Alangkara)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) James McConville bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Jumat (12/5) untuk mendorong ikatan keamanan yang lebih kuat di tengah meningkatnya aktivitas maritim China di kawasan Indo-Pasifik.

Dikutip VOA Indonesia, Minggu (14/5/2023), McConville mengatakan dia dan Prabowo membahas cara-cara untuk memperdalam kerja sama, termasuk peningkatan latihan militer antarnegara.

"Kami memiliki banyak teman di wilayah ini, dan kami bekerja sama dengan erat. Kami semua memiliki kepentingan yang sama untuk kawasan ini: perdamaian, keamanan, stabilitas," kata McConville.

"Itulah sebabnya kami bekerja sama untuk mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka bagi semua orang," tambahnya. 

Prabowo mengatakan upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan "adalah perhatian kami bersama."

Namun, ia menekankan posisi Indonesia yang bersikap netral karena ingin menjaga hubungan dengan semua negara, "terutama semua (negara dengan) kekuatan besar."

 


Peningkatan Aktivitas China

Kepala Staf Angkatan Darat AS Jenderal James McConville (kiri) berjabat tangan dengan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dalam pertemuan mereka di Jakarta, Indonesia, Jumat, (12/3/2023). (AP Photo/Dita Alangkara)

McConville tiba di Jakarta pada Kamis (11/5) malam dari Filipina. Manila saat ini sedang bersengketa dengan China atas wilayah di Laut China Selatan. Kunjungan McConville ke Filipina sebagai tindak lanjut atas latihan perang bersama AS-Filipina pada bulan lalu yang membuat marah Beijing.

Para pemimpin Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Kamis (11/5) bertemu di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) di mana masalah Laut China Selatan turut menjadi agenda utama. China mengklaim hampir semua laut itu, yang juga diklaim sebagian oleh Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Laut China Selatan merupakan wilayah pelayaran yang penting dengan memiliki sumber daya ikan dan sumber daya mineral bawah laut yang melimpah. China dan ASEAN sebelumnya berhasil menuntaskan pembahasan kode etik untuk menghindari konflik di kawasan tersebut.

Sementara pengaruh dan kekuatan militer China di kawasan berkembang pesat, AS tetap menjadi kekuatan militer yang dominan. Washington memiliki aliansi keamanan dengan Filipina dan hubungan yang kuat dengan beberapa anggota ASEAN lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya