Pilkades Serentak 2023 di Garut, Sekolah dan Pelayanan Pemda Diliburkan

Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Garut 2023 digelar hari ini, Senin (15/5/2023).

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 15 Mei 2023, 10:22 WIB
Untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkades serentak Garut 2023, Polres Garut menerjunkan sekitar 2.000 aparat gabungan TNI-Polri. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

 

Liputan6.com, Garut - Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Garut 2023 digelar hari ini, Senin (15/5/2023). Sebanyak 306 calon Kepala Desa di 82 Desa yang tersebar di 28 kecamatan, Garut, Jawa Barat, bersaing mencari suara terbanyak.

Bahkan demi kelancaran pesta demokrasi ini, Pemda Garut meliburkan sekolah selama satu hari, selama Pilkades serentak 2023 berlangsung.

"Yang sekolah SD, SMP yang di bawah pemerintah daerah Garut diliburkan karena kita ingin memaksimalkan penyelenggaraan pilkades ini sehingga berjalan dengan baik," ujar Wabup Garut Helmi Budiman.

Tidak hanya itu, pelayanan umum di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SPKD) juga turut diliburkan untuk memaksimalkan pelaksaaan pesta demokrasi rakyat desa 6 tahunan itu.

"Semua kantor dinas di bawah Pemda Garut libur satu hari," kata dia.

Meski demikian, pelayanan umum yang dilakukan perusahaan swasta tetap berlangsung seperti biasa, tanpa ada imbauan khusus untuk meliburkan kegiatan.

"Untuk perusahaan dikembalikan ke perusahaannya, silahkan (buka) tidak ada arahan libur," kata dia.

Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro menyatakan, untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkades serentak Garut 2023, Polres Garut menerjunkan sekitar 2.000 aparat gabungan TNI-Polri.

"Polri 1.680, TNI ada 500, satpol PP dan stakeholder terkait," ujarnya selepas apel gabungan pengamanan Pilkades.

Menurutnya, pelaksanaan pilkades serentak Garut 2023 yang diikuti sekitar 306 kandidat calon, diharapkan berjalan dengan aman dan menghasilkan Kepala Desa (Kades) sesuai dengan pilihan masyarakat.

"Tolong kompetisilah yang baik, jangan melakukan hal-hal yang bila menang melakukan euforia yang berlebihan yang bila kalah tidak menerima," ujar dia mengingatkan.

Untuk menghindari hadirnya ancaman kerusuhan, lembaganya telah melakukan pemetaan wilayah rawan konflik dengan penempatan petugas secara khusus.

"Anggota yang sangat rawan kami simpan per TPS 3 personel di luar asistensi yang dilakukan saya bersama jajaran," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya