Rupiah Dipaksa Melemah di Awal Pekan, Kemungkinan Bisa Tertekan hingga 14.800 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan pada perdagangan di awal pekan ini. Pelemahan nilai tukar rupiah hari ini tertekan oleh penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2023, 10:25 WIB
Pada Senin (15/5/2023), Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank menurun 0,28 persen ke posisi 14.792 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.750 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan pada perdagangan di awal pekan ini. Pelemahan nilai tukar rupiah hari ini tertekan oleh penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS.

Pada Senin (15/5/2023), Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank menurun 0,28 persen ke posisi 14.792 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.750 per dolar AS.

"Hal ini disebabkan setelah data sentimen konsumen AS menunjukkan kenaikan pada ekspektasi inflasi jangka panjang," kata Analisis DCFX Lukman Leong dikutip dari Antara.

Selain itu, kata dia, pernyataan hawkish dari Anggota Dewan Gubernur Fed Michelle Bowman yang merasa kenaikan suku bunga diperlukan lebih lanjut oleh The Fed menjadi faktor lain dari kelemahan rupiah.

Menurut Lukman, rupiah berpotensi membatasi pelemahan apabila data neraca perdagangan yang akan dirilis siang ini lebih baik dari perkiraan, atau minimal sesuai dengan ekspektasi untuk melanjutkan rekor surplus berkelanjutan.

"Perkiraan (pergerakan) rupiah di kisaran 14.700 per dolar AS hingga 14.800 per dolar AS," ujarnya.

Senada, Analis ICDX Revandra Aritama menyampaikan bahwa sentimen yang menjadi pendorong untuk penguatan dolar AS adalah potensi The Fed untuk menahan suku bunga tinggi dalam waktu lebih lama.

"Sentimen ini disebut timbul pasca laporan Consumer Price Index (CPI) beberapa waktu, yang walaupun berada di level yang di bawah perkiraan, namun masih cukup jauh dari target. Selain itu statement, dari Jerome Powell (Ketua The Fed) yang menyebutkan bahwa ekonomi AS membutuhkan waktu untuk lanjut mendinginkan inflasi, yang diterjemahkan pasar sebagai potensi untuk menahan tingkat suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama," ujar Revandra.


Dampak KTT ASEAN 2023 untuk Ekonomi: Sepakat Pakai Mata Uang Lokal Bakal Picu Rupiah Stabil

Karyawan bank menunjukkan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Senin (2/11/2020). Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin (2/11) sore ditutup melemah 0,1 persen ke level Rp14.640 per dolar AS, dari perdagangan sebelumnya yaitu Rp14.690 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hasil kesepakatan dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) atau KTT ASEAN yang berlangsung pada 10-11 Mei di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur akan berdampak positif untuk ekonomi dalam jangka panjang.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menuturkan, dari hasil kesepakatan dalam pertemuan KTT ASEAN meski tidak mengingat dalam ASEAN Leaderships tetapi kalau dijalankan positif untuk jangka panjang.

Bhima mencontohkan hal itu terkait meningkatkan pembayaran lintas, upaya mendorong mata uang lokal, digitalisasi, menjaga stabilitaas kawasan ASEAN. Bhima menilai, hal tersebut jika dijalankan berdampak positif untuk ekonomi dalam jangka panjang.

“Kalau dijalankan efek perdagangan inter ASEAN akan mengalami kenaikan. Kemudian kawasan ASEAN jauh lebih stabil di tengah gejolak yang ditimbulkan kawasan Eropa dan Amerika Serikat,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (12/5/2023).

Ia menambahkan, hal lebih penting lagi, kawasan ASEAN punya daya tarik yang disebut episentrum basis manufaktur, jasa dan basis peningkatan nilai tambah yang berdampak jangka panjang sehingga diharapkan dapat dilaksanakan pemerintah Indonesia.

Adapun Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Pemimpin Negara ASEAN telah sepakati penguatan Konektivitas Pembayaran Regional atau Regional Payment Connectivity (RPC). Selain itu, Pemimpin Negara ASEAN juga sepakat transaksi mata uang lokal masing-masing negara atau Local Currency Transaction (LCT).

Jokowi menuturkan, kedua kesepakatan tersebut bertujuan membangun visi di antara pemimpin Negara ASEAN untuk mengembangkan sektor keuangan yang stabil sebagai fondasi untuk integrasi ekonomi kawasan.

“Implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antar negara sepakat untuk diperkuat, ini sejalan tujuan sentral lintas ASEAN agar ASEAN semakin kuat dan semakin mandiri,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis Bank Indonesia.

 


Rupiah Bakal Stabil

Teler menunjukan mata uang rupiah di Jakarta, Jumat (3/3/2023). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.311 pada penutupan perdagangan hari ini, rupiah ditutup melemah 0,20 persen atau turun 30,5 poin ke Rp15.311 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menanggapi hal itu, Bhima menilai langkah tersebut positif untuk ekonomi karena membuat rupiah lebih stabil dan perdagangan antar negara ASEAN lebih tinggi volumenya.

“Karena ketergantungan selama ini terhadap dolar AS sangat berisiko terutama di saat kebijakan moneter the Fed agresif dan terjadi pelemahan ekonomi Amerika Serikat,” ujar dia.

Selain itu, ia menuturkan, setiap perdagangan Indonesia terutama ke negara ASEAN harus dikonversi ke dolar Amerika Serikat baru ke mata uang lokal sehingga tidak efisien.

Meski demikian, dalam jangka pendek, dampak KTT ASEAN 2023, Bhima menilai tidak sebesar G20. “Scope relatif kecil ASEAN. Dan side event tak semarak seperti IMF dan World Bank karena itu efek yang ditimbulkan ke pariwisata relatif kecil tetapi lebih penting hasil kesepakatannya,” ujar dia.  

Infografis Nilai Tukar Rupiah (Liputan6.com/Trie Yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya