Pemulihan China Angkat Pendapatan Perusahaan Amerika Serikat

Pemulihan ekonomi China dinilai turut dongkrak penjualan perusahaan Amerika Serikat di China.Hal ini yang dialami Starbucks hingga P&G.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Mei 2023, 11:09 WIB
China melepas lockdown pandemi COVID-19 berdampak terhadap penjualan perusahaan Amerika Serikat. Sejumlah perusahaan catat pertumbuhan penjualan di China.(AP Photo/Ng Han Guan)

Liputan6.com, Jakarta - China melepas lockdown pandemi COVID-19 berdampak terhadap penjualan perusahaan Amerika Serikat. Sejumlah perusahaan catat pertumbuhan penjualan di China.

Dikutip dari CNBC, ditulis Senin (15/5/2023), pemulihan China mendongkrak penjualan yakni Procter&Gamble, Starbucks, dan MGM Resorts Internasional. Pemulihan ekonomi China itu telah meningkatkan penjualan secara keseluruhan dan konsumen juga memperhatikan dompet mereka.

Dengan populasi yang besar dan kelas menengah yang membengkak, China adalah pasar yang diinginkan bagi banyak perusahaan multinasional yang telah melihat bisnis Amerika Serikat secara matang.

Namun, kebijakan nol COVID-19 yang memberlakukan pembatasan yang ketat untuk setop penyebaran COVID-19 telah menekan China dan penjualan bagi banyak perusahaan AS yang menjual barang dan jasa di negeri tirai bambu.

Setelah memutar kembali kebijakan pada Desember, ekonomi China tumbuh 4,5 persen pada kuartal I 2023. Perusahaan AS melaporkan permintaan di China kembali meningkat. Hal itu dongkrak penjualan mereka pada saat banyak konsumen AS hati-hati belanja.

Namun, pemulihannya tidak secepat atau sedramatis yang diharapkan banyak investor. Sebagian besar perusahaan masih menunggu untuk melampaui penjualan pra-pandemi COVID-19 di China.

Segmen perjalanan ritel membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali bangkit. Di sisi lain, penjualan Apple di China turun termasuk di Hong Kong.


Pemulihan di China Berlangsung Tiga Tahap

Pedagang yang mengenakan masker menunggu pelanggan di toko popup, Beijing, China, 27 Desember 2022. Perusahaan menyambut baik keputusan China untuk mengakhiri karantina bagi pelancong dari luar negeri sebagai langkah penting untuk menghidupkan kembali aktivitas bisnis yang merosot, sementara Jepang mengumumkan pembatasan pengunjung saat infeksi melonjak. (AP Photo/Ng Han Guan)

Analis Morgan Stanley Kelly Kim dalam risetnya menyebutkan kalau tim perusahaan konsumen China berharap pemulihan akan datang dalam tiga tahap antara lain pada liburan musim semi pada Februari-April, musim panas pada Mei-Juli dan pemulihan yang stabil pada Agustus.

Kinerja Perusahaan Restoran Meningkat

Restoran yang berbasis di AS termasuk di antara perusahaan yang melihat pengembalian permintaan di China. Akan tetapi, penjualan belum kembali ke level 2019.

Starbucks melaporkan penjualan yang sama di China naik 3 persen pada kuartal terakhir, dan membalikkan penurunan mereka. Sejumlah analis wall street masih antisipasi penyusutan penjualan yang sama untuk pasar terbesar kedua perusahaan tersebut.

Setahun sebelumnya, Starbuck menangguhkan prospek pada 2023, seiring lockdown di China menjadi salah satu alasan keputusan tersebut. Saat itu, penjualan Starbucks di China merosot 23 persen.

Yum China, Yum Brands, franchisee di China juga menyebutkan penjualan tumbuh 8 persen pada kuartal I 2023. China menjadi pasar terbesar KFC dan Pizza HUT terbesar kedua.

“Kami mendapat manfaat dari peningkatan mobilitas dan melihat pertumbuhan lebih dari 40 persen di tingkat transportasi dan turis. Namun, penjualan yang sama di lokasi ini pada kuartal I masih 20 persen-30 persen di bawah level 2019,” ujar CEO Yum China, Joey Wat.


Perjalanan Dongkrak Taman Hiburan dan Kasino

Presiden China Xi Jinping saat berbicara melalui sambungan video dalam sidang Majelis Kesehatan Dunia, tampak di layar raksasa di sebuah jalan di Beijing pada 18 Mei 2020. (AFP)

Konsumen China juga tampak bepergian lagi saat pembatasan COVID-19 dicabut, mengunjungi taman hiburan dan kasino. Peningkatan pengeluaran perjalanan dan rekreasi membantu berbagai perusahaan AS pada awal tahun.

Disney disebut-sebut mencatat peningkatan kinerja keuangan di resor Shanghai dan Hong Kong.

“Kami benar-benar bersyukur melihat kembali kebangkitan dari penutupan saat pandemi COVID-19,” ujar CFO Disney Christine McCarthy.

Selain itu, Makau pusat perjudian terbesar di dunia telah mengalami kebangkitan wisatawan setelah syarat pengujian untuk pelancong yang datang dari China, Hong Kong dan Taiwan dibatalkan. Pariwisata memuncak selama liburan Imlek pada akhir Januari 2023.

MGM Resorts International mengoperasikan tempat MGM Cotai dan MGM Macau di wilayah tersebut. Awal bulan ini, raksasa kasino tersebut melaporkan untung yang cepat kembali karena aktivitas di kasino China mencapai tingkat sebelum pandemi COVID-19. Pada kuartal I, properti di China hasilkan laba yang disesuaikan sebesar USD 169 juta atau 88 persen dari laba yang disesuaikan divisi tersebut empat tahun sebelumnya.

 


Menangkap Potensi dari Pemulihan di China

Orang-orang yang memakai masker berjalan melintasi persimpangan di Beijing, China, 13 April 2022. Shanghai bergerak untuk lebih melonggarkan lockdown di kota terbesar di China tersebut yang tampaknya terhenti. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Airbnb mengatakan pada kuartal terakhir, divisi Asia Pasifik melihat pertumbuhan terbesar dari tahun ke tahun. Perusahaan menutup bisnis domestik di China pada 2022 dan fokus membantu konsumen China menemukan penginapan di luar negeri.

“Kami didorong oleh pencabutan pembatasan perjalanan China baru-baru ini meski kami mengantisipasi pemulihan keluar secara bertahap karena tantangan dengan kapasitas penerbangan yang terbatas,” tulis perusahaan dalam surat kepada pemegang saham.

Sementara banyak bisnis yang berbasis di Amerika Serikat mendapat manfaat dari kebangkitan China, perusahaan masih menunggu untuk melihat pemulihan yang sama di ritel perjalanan.

SK-II, merek perawatan kulit mewah yang dimiliki oleh Procter and Gamble, penjualannya telah kembali bangkit di China kecuali segmen ritel. Secara keseluruhan penjualan organic Procter and Gamble naik 2 persen di China.

Ketika mobilitas konsumen meningkat, raksasa barang koemasan konsumen mengharapkan pendapatan kembali meningkat.

Chief Financial Officer (CFO) Tapestry, induk usaha Coach, Kate Spade dan Stuart Weitzman, Scott Roe menuturkan, perusahaan telah mulai melihat peningkatan di China termasuk di Hong Kong dan Makau. Namun, dia menambahkan, pariwisata China berada di bawah tingkat pra-pandemi COVID-19, dan mengatakan potensi lebih banyak perjalanan dapat membawa peluang ke depan.

Di China, Tapestry berharap keuntungan pendapatan satu digit untuk tahun fiskal, termasuk peningkatan yang diharapkan sekitar 50 persen pada kuartal berikutnya.

Momentum penjualan perusahaan di China membantu mengimbangi kelemahan di Amerika Serikat, karena konsumen Amerika Utara menjadi lebih berhati-hati.

Meskipun banyak bisnis telah berjuang dengan ritel di China, setidaknya satu perusahaan telah melihat penjualannya di duty free shops and tourist kembali bangkit.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya