Warga berjalan melewati pohon tumbang setelah Topan Mocha mendarat di Kyauktaw di negara bagian Rakhine Myanmar, Senin (15/5/2023). (Photo by Sai Aung MAIN / AFP)
Topan Mocha menerjang daratan Myanmar dan Bangladesh tenggara pada 14 Mei, menumbangkan pepohonan, merobohkan rumah-rumah tipis di kamp-kamp pengungsian Rohingya, dan membawa gelombang badai ke daerah dataran rendah. (Photo by Sai Aung MAIN / AFP)
Topan Mocha menghantam Myanmar dan Bangladesh dengan kecepatan angin hingga 209 kilometer per jam. (Photo by Sai Aung MAIN / AFP)
Angin topan telah menghantam pantai Bangladesh dan Myanmar dengan kekuatan badai setara kategori lima. (Photo by Sai Aung MAIN / AFP)
Seorang gadis duduk di dalam rumahnya yang sebagian dihancurkan oleh topan Mocha, di pulau Shahpori di pinggiran Teknaf, Bangladesh, Senin (15/5/2023). (Photo by Munir uz zaman / AFP)
Topan Mocha membawa gelombang badai ke sebagian besar wilayah Myanmar barat di mana komunikasi sebagian besar terputus. (Photo by Munir uz zaman / AFP)
Setidaknya tiga kematian telah dilaporkan sebelumnya di Myanmar, dan beberapa cedera dilaporkan di negara tetangga Bangladesh, yang terhindar dari perkiraan serangan langsung. (Photo by Munir uz zaman / AFP)
Pada Senin pagi, badai ini telah diturunkan statusnya dari status parah dan terus melemah di daratan, menurut Departemen Meteorologi India. (Photo by Munir uz zaman / AFP)