Liputan6.com, Jakarta Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Indrawan Husairi meyakini partainya semakin bertaji menuju Pemilu 2024. Pasalnya, terdapat pembuktian dari serangkaian faktor, mulai dari basis jaringan dan soliditas simpatisan yang mengakar hingga ke pedesaan.
Menurut Indrawan, hal ini juga menjadi modal Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk membuktikan diri sebagai pemimpin di 2024.
Advertisement
"Sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Cak Imin memegang kunci untuk menggerakkan kader dan melakukan bargaining politik. PKB juga terus melakukan transformasi dalam pengkaderan, digital campaign, serta jaringan anak muda. Fakta bahwa di bawah kepemimpinannya," kata Indrawan dalam keterangan pers diterima, Senin (15/5/2023).
Soal jaringan, bakal calon anggota legislatif DPR RI ini mengungkap, Cak Imin adalah seorang aktivis dan politikus yang lincah dan bergerak di semua level, baik domestik maupun internasional. Hal itu terbukti dari komunikasi politik yang bagus.
"Modal jaringan telah menjadikan kekuatan bagi Cak Imin semakin kuat," jelas Indrawan.
Indrawan juga percaya, modal logistik yang dimiliki Cak Imin sudah mumpuni. Sebab, PKB telah membuktikan sebagai partai yang mampu mentransformasi kekuatan dan jaringan untuk mengonsolidasi kekuatan pengurus menjadi energi untuk bergerak, serta logistik bagi penguatan basis.
"Terakhir, modal sosial sebagai kekuatan utama yang dimiliki Cak Imin membangun karier politik sebagai aktivis dari bawah yang mengonsolidasi kekuatan dan jaringan. Dia juga punya kekuatan jaringan pesantren dan Nahdliyin yang menjadi basis pendukung PKB hingga saat ini," ungkap bacaleg PKB Dapil Jambi ini.
Cak Imin Punya Jaringan Nahdliyin yang Bisa Jadi Penentu Suara
Indrawan melanjutkan, realitas politik yang terjadi saat ini adalah soal peta persaingan antara Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pemilu 2024. Namun tidak dapat dikesampingkan, bagaimana hadirnya dukungan dari kelompok massa khususnya dari umat Islam.
"Mereka membutuhkan dukungan dari kelompok Islam tradisional yakni kalangan santri, sebagai modal utama kekuatan. Santri dan Nahdliyin mengisi lebih dari 50% wajah populasi massa muslim Indonesia," tutur Indrawan.
Mengaitkan hal itu, Indrawan meyakini sosok Cak Imin dengan jaringan massa keumatan khususnya warga nahdliyin mampu mewakili hal tersebut dan dapat menjadi penentu suara dalam kontestasi pemilihan capres dan cawapres di 2024.
"Cak Imin dengan jaringan PKB serta warga nahdliyinnya semakin penting sebagai kekuatan penentu. Dengan basis pemilih, jaringan kader yang terkonsolidasi, kelompok pesantren yang kokoh, Cak Imin punya modal penting untuk bargaining politik menjadi penentu kekuatan dan pendamping calon presiden Indonesia," jelas Indrawan.
Advertisement