Tak Boleh Asal, Ini Batas Waktu Menyimpan Ayam di Lemari Es Agar Tetap Segar

Menyimpan ayam dengan baik sangat penting untuk memastikan kesegaran dan kualitas ayam yang dikonsumi.

oleh Adelia Septi Viranti diperbarui 16 Mei 2023, 09:03 WIB
Tak Boleh Asal, Ini Batas Waktu Menyimpan Ayam di Lemari Es Agar Tetap Segar Ilustrasi daging ayam/copyright freepik.com/jcomp

Liputan6.com, Jakarta - Ayam menjadi salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Dengan mengonsumsi ayam, ada beberapa manfaat yang diperoleh, yaitu sebagai sumber protein yang baik, ayam kaya akan asam amino esensial juga diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta memproduksi enzim dan hormon untuk tubuh. 

Selain itu, ayam juga mengandung vitamin B6 yang dapat mengubah asam amino menjadi energi dan membantu sintesis hemoglobin yang membawa oksigen ke sel-sel dalam tubuh.

Menyimpan ayam dengan baik sangat penting untuk memastikan kesegaran dan kualitas ayam yang dikonsumi. Selain itu, juga akan mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan.

Sumber protein yang terdapat dalam ayam memiliki risiko kontaminasi bakteri yang tinggi. Itulah mengapa menyiapkan, menyimpan, dan memasaknya dengan benar adalah hal yang penting. Jika tidak, ayam dapat menjadi sumber penyakit yang ditularkan melalui makanan.

Menyimpan ayam di lemari es memang mudah, tetapi banyak orang yang mempertanyakan berapa lama batas waktu menyimpan ayam agar tetap segar.

Dilansir dari laman Health Line, Senin (15/5/2023), berikut penjelasan mengenai batas waktu menyimpan ayam dan tanda-tanda ayam yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi yang perlu diketahui. 


Batas Waktu Penyimpanan Ayam di Lemari Es

ilustrasi daging ayam/Photo by rawpixel.com from Pexels

Menyimpan ayam di dalam kulkas dapat membantu memperlambat pertumbuhan bakteri, karena bakteri cenderung tumbuh lebih lambat pada suhu di bawah 40°F (4°C).

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), ayam mentah dapat disimpan di lemari es Anda sekitar 1-2 hari. Hal yang sama berlaku untuk kalkun mentah, daging bebek, dan unggas lainnya. Sementara itu, ayam yang sudah dimasak dapat bertahan di lemari es sekitar 3-4 hari.

Selain itu, ayam mentah sebaiknya disimpan dalam wadah anti bocor untuk mencegah cairannya bocor dan mencemari makanan lain. Ayam yang sudah dimasak sebaiknya didinginkan dalam wadah kedap udara.

Jika Anda perlu menyimpan ayam lebih dari beberapa hari, sebaiknya simpan di dalam freezer. Potongan ayam mentah dapat disimpan di dalam freezer hingga 9 bulan, sedangkan ayam utuh dapat dibekukan hingga 1 tahun. Ayam yang sudah dimasak dapat disimpan di dalam freezer selama 2-6 bulan.


Cara Mengetahui Bahwa Ayam Sudah Tidak Layak Dikonsumsi

Ilustrasi daging ayam mentah (pexels)

Jika Anda menyimpan ayam di lemari es selama lebih dari beberapa hari, ada kemungkinan bahwa ayam tersebut akan basi dan sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Berikut beberapa cara untuk mengetahui apakah ayam yang disimpan di lemari es sudah tidak layak untuk dikonsumsi,

1. Periksa Tanggal Kedaluwarsa

Ayam matang atau mentah yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa kemungkinan besar sudah basi. Oleh karena itu, sebaiknya tidak boleh dikonsumsi karena akan berakibat pada tubuh seperti munculnya gangguan pencernaan dan masalah lainnya.

2. Terjadi Perubahan Warna

Ayam mentah dan matang yang mulai berubah warna menjadi abu-abu kehijauan berarti sudah basi. Bintik-bintik jamur berwarna abu-abu kehijauan menandakan adanya pertumbuhan bakteri.

3. Bau

Ayam mentah dan matang mengeluarkan bau asam yang menyerupai amonia saat membusuk. Namun, aroma ini bisa jadi sulit dikenali jika ayam telah direndam dengan saus, bumbu, atau rempah-rempah. Untuk itu, pentingnya untuk selalu memeriksa ayam secara berkala untuk melihat apakah ayam tersebut masih dapat dikonsumsi.

4. Tekstur

Ayam yang memiliki tekstur berlendir berarti sudah busuk. Membilas ayam tidak akan memusnahkan bakteri. Sebaliknya, hal itu dapat menyebarkan bakteri dari unggas ke makanan, peralatan, dan permukaan lainnya, sehingga menyebabkan kontaminasi silang.


Risiko Makan Ayam yang Sudah Basi

Ilustrasi daging ayam/credit: unsplash.com/sloan

Mengonsumsi ayam yang sudah busuk dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan, yang juga dikenal sebagai keracunan makanan. Ayam yang sudah basi memiliki risiko tinggi menyebabkan keracunan makanan, karena dapat terkontaminasi bakteri seperti Campylobacter, Salmonella, dan banyak lagi.

Biasanya, bakteri-bakteri ini akan hilang ketika Anda memasak ayam segar secara menyeluruh. Namun, Anda tetap harus menghindari memasak dan memakan ayam yang sudah busuk.

Meskipun memasak dapat membunuh bakteri di permukaan, namun hal ini tidak akan menghilangkan beberapa racun yang dihasilkan oleh bakteri, yang dapat membuat Anda keracunan makanan jika Anda memakannya.

Keracunan makanan dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman dan terkadang berbahaya, termasuk demam tinggi, menggigil, mual, muntah, diare, buang air besar berdarah, dan dehidrasi. Dalam beberapa kasus, keracunan makanan yang parah dapat menyebabkan rawat inap di rumah sakit dan bahkan menyebabkan kematian.

Untuk itu, sebaiknya buang ayam yang Anda curigai sudah membusuk untuk meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan.

Infografis Journal_ Fakta Tingginya Sampah Sisa Makanan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya