Didatangi Zelensky, PM Inggris Janjikan Bantuan Drone hingga Ratusan Rudal bagi Ukraina

Yang diharapkan Ukraina sebenarnya adalah jet tempur. Namun, Inggris belum mengabulkannya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 16 Mei 2023, 07:55 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi PM Rishi Sunak di Chequers, tempat peristirahatan resmi pemimpin Inggris, pada Senin (15/5/2023), untuk meminta lebih banyak bantuan militer. (Dok. Carl Court/Pool via AP)

Liputan6.com, London - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin (15/5/2023), mendorong pemerintah Inggris untuk bergabung dengan "koalisi jet tempur" yang akan membantu memperkuat kemampuan negaranya.

Perdana Menteri Rishi Sunak menyambut Zelensky dengan jabat tangan dan pelukan setelah helikopter yang membawa Zelensky mendarat di Chequers, tempat peristirahatan resmi pemimpin Inggris. Kunjungan pada Senin menandai perjalanan kedua Zelensky ke Inggris sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Inggris merupakan negara Eropa kelima yang dikunjungi Zelensky dalam tiga hari terakhir. Dia telah lebih dulu melawat ke Italia, Vatikan, Jerman, dan Prancis.

Tur Eropa Zelensky berlangsung di tengah persiapan serangan balasan Ukraina untuk merebut kembali wilayahnya yang diduduki Rusia.

Zelensky sendiri mengakui bahwa salah satu misi tur Eropa-nya yang dimulai pada Sabtu (13/5) adalah membangun "koalisi jet tempur" demi memberi Ukraina kekuatan militer vital di udara.

Namun, alih-alih jet tempur, Zelensky mendapat komitmen bantuan drone serang jarak jauh dan ratusan rudal. Inggris juga menyatakan akan memulai program pelatihan bagi pilot pesawat tempur Ukraina paling cepat musim panas ini.

Downing Street mengonfirmasi, pihaknya akan memberi Ukraina ratusan rudal pertahanan udara dan drone serang jarak jauh dengan jangkauan lebih dari 200 kilometer.

"Ini adalah momen penting dalam perlawanan Ukraina terhadap perang agresi mengerikan yang tidak mereka pilih atau provokasi," kata PM Sunak seperti dilansir AP, Selasa. "Mereka membutuhkan dukungan berkelanjutan dari komunitas internasional untuk mempertahankan diri dari rentetan serangan tanpa henti dan tanpa pandang bulu yang telah menjadi kenyataan sehari-hari selama lebih dari satu tahun."

"Kita tidak boleh mengecewakan mereka."

The Guardian melaporkan bahwa bantuan militer tambahan Inggris akan dikirimkan dalam beberapa bulan mendatang.

Sementara itu, Downing Street menyebutkan bahwa PM Sunak berencana untuk mendorong sekutu agar memberikan lebih banyak dukungan ke Ukraina dalam pertemuan KTT G7 di Jepang akhir pekan ini.


Respons Rusia

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. (Shamil Zhumatov/Pool Photo via AP)

Inggris, yang merupakan salah satu sekutu militer utama Ukraina, sebelumnya telah memberikan bantuan berupa rudal jarak pendek, tank Challenger, dan melatih 15.000 tentara Ukraina di wilayahnya.

Pekan lalu, Inggris mengumumkan telah mengirimkan rudal jelajah Storm Shadow, yang memiliki jangkauan lebih dari 250 kilometer, ke Ukraina. Pengiriman persenjataan jarak jauh yang telah lama diincar Ukraina itu merupakan yang pertama dari sekutu Barat.

Merespons bantuan militer terbaru Inggris ke Ukraina, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin mengungkapkan keraguannya bahwa drone dan rudal akan secara drastis mengubah jalannya perang.

"Inggris bercita-cita menjadi yang terdepan di antara negara-negara yang terus memompa senjata ke Ukraina," ungkap Peskov.

"Kami ulangi sekali lagi: itu tidak dapat menghasilkan pengaruh yang drastis dan mendasar pada cara operasi khusus (di Ukraina) berlangsung. Namun, yang pasti itu mengarah pada kehancuran lebih lanjut ... Membuat keseluruhan cerita bagi Ukraina jauh lebih rumit."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya