Penampakan Myanmar dan Bangladesh dari Satelit Usai Diterjang Topan Mocha

Topan Mocha mendarat di antara Cox's Bazar di Bangladesh dan Sittwe di Myanmar dengan kecepatan angin hingga 195 kilometer (120 mil) per jam, badai terbesar yang melanda Teluk Benggala dalam lebih dari satu dekade.

oleh Johan Fatzry diperbarui 16 Mei 2023, 12:05 WIB
Penampakan Myanmar dan Bangladesh dari Satelit Usai Diterjang Topan Mocha
Topan Mocha mendarat di antara Cox's Bazar di Bangladesh dan Sittwe di Myanmar dengan kecepatan angin hingga 195 kilometer (120 mil) per jam, badai terbesar yang melanda Teluk Benggala dalam lebih dari satu dekade.
Foto satelit menunjukkan bangunan dan infrastruktur yang rusak di Sittwe di Negara Bagian Rakhine Myanmar setelah Topan Mocha menghantam garis pantai Myanmar dan Bangladesh pada 15 Mei 2023. (Handout/Satellite image ©2023 Maxar Technologies/AFP)
Topan Mocha mendarat di antara Cox's Bazar di Bangladesh dan Sittwe di Myanmar dengan kecepatan angin hingga 195 kilometer (120 mil) per jam. (Handout/Satellite image ©2023 Maxar Technologies/AFP)
Badai terbesar yang melanda Teluk Benggala dalam lebih dari satu dekade. (Handout/Satellite image ©2023 Maxar Technologies/AFP)
Topan Mocha menerjang daratan Myanmar dan Bangladesh tenggara pada 14 Mei, membawa gelombang badai ke daerah dataran rendah. (Handout/Satellite image ©2023 Maxar Technologies/AFP)
Angin topan telah menghantam pantai Bangladesh dan Myanmar dengan kekuatan badai setara kategori lima. (Handout/Satellite image ©2023 Maxar Technologies/AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya