Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan penelitian baru, wanita dengan diabetes tipe 2 lebih mungkin mengalami komplikasi kardiovaskular atau jantung daripada pria yang memiliki kondisi yang sama.
Melansir dari Times of India, Selasa (16/5/2023), temuan studi yang dipresentasikan pada Diabetes UK Professional Conference (DUKPC) 2023 baru- baru ini, sebagaimana dinyatakan oleh komunitas diabetes global diabetes.co.uk, wanita dengan diabetes tipe 2, 20% lebih berisiko mengalami komplikasi jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kondisi diabetes.
Advertisement
Di antara beberapa komplikasi yang terlihat pada mereka yang mengidap diabetes, penyakit kardiovaskular tampaknya paling umum dan juga mengancam jiwa.
"Dibandingkan dengan rekan pria mereka, wanita dengan diabetes memiliki risiko penyakit jantung dua kali lipat," kata American Heart Association.
"Mereka juga lebih mungkin mengalami serangan jantung lebih awal--dan yang berakibat fatal," sambungnya.
Berat badan
Para wanita yang memiliki diabetes tipe 2 lebih cenderung mengalami obesitas, hipertensi, dan memiliki kolesterol tinggi dibandingkan dengan pria dengan diabetes tipe 2, demikian temuan studi tersebut.
Wanita dengan diabetes tipe 2 cenderung memiliki berat badan lebih tinggi daripada pria yang memiliki kondisi yang sama dan usia yang sama.
"Rata-rata wanita 24 kilogram lebih berat daripada pria jika mereka didiagnosis mengidap diabetes tipe 2 pada usia muda," laporan tersebut mengutip Profesor Martin Rutter, Dokter Konsultan Kehormatan di Manchester Royal Infirmary.
Kesenjangan dalam perawatan medis
Ketimpangan dalam akses terhadap pengobatan medis menjadi salah satu alasan yang membuat wanita lebih rentan terhadap komplikasi yang mengancam jiwa ini dibandingkan laki-laki.
Wanita dengan diabetes tipe 2 lebih kecil kemungkinan untuk diresepkan obat penurun lipid dan penghambat enzim pengubah angiotensi, terutama jika mereka memiliki penyakit jantung, kata studi tersebut.
Sesuai dengan American Heart Association, wanita cenderung tidak dirawat secara akut karena masalah jantung dan banyak wanita bahkan tidak direkomendasikan untuk prosedur jantung.
Advertisement
Jadi, yang perlu dilakukan?
Sangat sulit untuk mengelola wabah diabetes sampai pertolongan medis yang tepat diberikan kepada orang-orang, terutama mereka yang berada dalam kelompok risiko tinggi.
Penting juga untuk mengetahui tanda dan gejala diabetes agar tidak mengabaikan kesehatan seseorang segera konsultasikan ke dokter.
Tanda-tanda umum diabetes adalah penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, rasa lapar dan haus yang berlebihan, sering buang air kecil, infeksi berulang di area pribadi, penglihatan kabur, nyeri di rahang, punggung dan leher, dan pembengkakan di tungkai.
Siapa yang perlu lebih berhati-hati dengan diabetes?
Mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes, kelebihan berat badan atau obesitas, yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk, berusia di atas 45 tahun, mengalami kenaikan berat badan setelah hamil, mengalami sindrom ovarium polikistik dan memiliki tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, dan HDL rendah.
Advertisement