7 Penyebab Berkeringat Saat Tidur, Bisa Jadi Gejala Hiperhidrosis

Mengenal pengertian dan gejala hiperhidrosis yang salah satunya adalah berkeringat saat tidur

oleh Tiara Laninda diperbarui 17 Mei 2023, 07:00 WIB
Berikut 7 Alasan Seseorang Bisa Berkeringat Saat Tidur. Kondisi Tersebut Bisa Jadi Gejala Hiperhidrosis (Foto Ilustrasi by Jcomp/Freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sulit untuk tidur nyenyak selama delapan jam, terutama jika Anda terbangun di tengah malam dengan baju basah karena keringat.

Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa saya sering berkeringat saat tidur? Perlu diingat bahwa berkeringat normal berbeda dengan keringat malam.

Berkeringat sedikit saat tidur biasanya disebabkan oleh masalah yang tidak berbahaya dan mudah diperbaiki, seperti kondisi lingkungan.

Misalnya suhu kamar tidur atau tidur dengan selimut yang tebal, serta penggunaan alkohol saat larut malam. Hal ini disampaikan oleh pendiri The Sleep Doctor, Michael J. Breus dikutip dari Women’s Health pada Selasa 16 Mei 2023.

Banyak kemungkinan lainnya yang bisa jadi merupakan alasan Anda berkeringat saat tidur. Apa saja?

Kamar Terlalu Panas

Menurut ahli tidur dan penulis buku The Sleep Solution: Why Your Sleep Is Broken and How To Fix It, W. Christopher Winter, jika suhunya tidak antara 60 hingga 70 derajat Fahrenheit atau sekitar 21 deraja Celcius kemungkinan besar itu terlalu panas.

Kain yang tidak bisa 'bernapas' juga bisa membuat Anda berkeringat di malam hari saat tidur. Lebih baik menggunakan piyama dan seprai yang terbuat dari katun yang bisa 'bernapas'.

Merasa panas juga dapat mengganggu kemampuan Anda untuk tidur.

Ketika Anda mulai terlelap, suhu tubuh seharusnya turun satu hingga dua derajat di bawah suhu normal. Hal ini sulit terjadi di dalam kamar yang hangat.


Kemungkinan Hiperhidrosis, Salah Satu Gejalanya Berkeringat Saat Tidur

Hiperhidrosis terjadi ketika seseorang mengeluarkan lebih banyak keringat dari yang seharusnya (termasuk saat tidur), menurut American Academy of Dermatology (AAD).

Satu perbedaan besar antara hiperhidrosis dan keringat normal adalah hiperhidrosis biasanya mempengaruhi bagian-bagian tubuh tertentu seperti telapak tangan, kaki, ketiak, dan kepala.

Namun, perlu diingat bahwa ini adalah keringat yang berlebihan.

AAD menggambarkan hiperhidrosis sebagai keringat berlebihan yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti membuka pegangan pintu atau menggunakan komputer, pada mereka yang mengalaminya.

Jika Anda mengira memiliki hiperhidrosis, sebaiknya bicarakan dengan dokter kulit Anda.

Mereka dapat meresepkan deodoran khusus atau metode perawatan lainnya, seperti suntikan botox untuk menghambat kelenjar keringat.


Berkeringat Saat Tidur Bisa Jadi Tanda Alami Mimpi Buruk

Berikut 7 Alasan Seseorang Bisa Berkeringat Saat Tidur. Kondisi Tersebut Bisa Jadi Gejala Hiperhidrosis (Photo by Shane on Unsplash)

Ini mungkin penjelasan yang paling mudah dimengerti untuk permasalahan berkeringat saat tidur.

Menurut profesor kedokteran paru-paru dan tidur di Icahn School of Medicine, Neomi Shah, apa pun yang menyebabkan reaksi simpatis (juga dikenal sebagai respons bertarung atau melarikan diri) dapat menyebabkan keringat.

Jika Anda sering mengalami mimpi buruk yang terus-menerus, sebaiknya temui dokter Anda untuk mencari tahu penyebabnya.

Konsumsi Makanan Pedas Sebelum Tidur

Konsumsi makanan pedas atau makanan yang menyebabkan produksi asam berlebihan dalam perut bisa membuat refluks asam menjadi lebih parah.

Salah satu gejala refluks asam yang umum adalah keringat malam. Sebuah penelitian pada tahun 2020 menyebutkan bahwa keringat malam bisa menjadi tanda adanya sensasi terbakar akibat refluks asam.

"Hentikan konsumsi makanan dua jam sebelum tidur, dan minuman satu jam sebelum tidur, kecuali dokter Anda memberi instruksi sebaliknya," Breus memberi saran.


Tubuh Alami Perubahan Hormon, Sering Dikaitkan dengan Menopause

Berikut 7 Alasan Seseorang Bisa Berkeringat Saat Tidur. Kondisi Tersebut Bisa Jadi Gejala Hiperhidrosis (Gambar oleh 영훈 박 dari Pixabay)

Salah satu penyebab umum keringat malam pada wanita adalah perubahan kadar hormon estrogen.

"Menopause sering kali berkaitan dengan hot flash. Jadi, tidak jarang pasien melaporkan berkeringat bahkan saat tidur," kata Shah. 

Namun, keringat malam juga bisa terjadi pada waktu lain dalam sehari. Jika Anda sedang hamil atau sedang menstruasi, fluktuasi hormon juga dapat menyebabkan keringat malam. 

Olahraga Dekat dengan Waktu Tidur

Menurut spesialis kedokteran tidur dan ahli tidur, Peter Polos, berolahraga dekat dengan waktu tidur bisa membuat tubuh mengalami peningkatan tingkat metabolisme.

Hal ini bisa membuat Anda merasa lebih panas di malam hari, terutama jika Anda adalah tipe orang yang mudah berkeringat saat tidur.

"Coba lakukan olahraga sekitar dua jam sebelum Anda berencana tidur," ujar Polos.


Anda Merasa Cemas Bisa Menyebabkan Berkeringat Saat Tidur

Berikut 7 Alasan Seseorang Bisa Berkeringat Saat Tidur. Kondisi Tersebut Bisa Jadi Gejala Hiperhidrosis (Photo by Bermix Studio on Unsplash)

Stres dapat mengganggu tidur dan menyebabkan keringat berlebihan.

Dokter bariatric dengan spesialisasi dalam nutrisi dan metabolisme, Caroline Cederquist, mengatakan "Peningkatan keringat bisa menjadi gejala fisik dari kecemasan, yang disebabkan oleh respons bertarung atau melarikan diri yang teraktivasi.".

Hormon stres juga membuat tubuh menghasilkan energi lebih banyak dan keringat keluar untuk menurunkan suhu tubuh.

Jika Anda merasa gelisah atau tegang sebelum tidur, conalah untuk kurangi stres dengan bermeditasi sebelum tidur.

Mengurangi penggunaan layar dan menyisihkan waktu sekitar 30 menit untuk bersantai sebelum tidur juga dapat membantu kurangi rasa gelisah.

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya