Liputan6.com, Pekanbaru - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menjalin kerja sama dengan Polis Kontijen Malaka, Malaysia, guna menangani kejahatan internasional di Selat Malaka. Di antaranya memberantas peredaran narkotika yang sering terjadi di Riau.
Jaringan narkoba internasional biasanya menjadikan Selat Malaka sebagai pintu masuk. Perairan ini berbatasan langsung dengan sejumlah kabupaten di Riau, seperti Bengkalis dan Kota Dumai.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal menjelaskan, kejahatan internasional di Selat Malaka tidak hanya narkotika tetapi juga penyelundupan barang ilegal.
Berikutnya tindak pidana penjualan orang atau human trafficking yang terjadi berupa penyelundupan tenaga kerja Indonesia dari Bengkalis dan Kota Dumai melalui Selat Malaka.
"Semangat kerja sama ini sejalan dengan komitmen para pemimpin negara Asean di KTT yang berlangsung pada 6 hingga 11 Mei 2023," kata Iqbal melalui Kabid Humas Komisaris Besar Nandang Mu'min Wijaya.
Kapolda, sambung Iqbal, juga mengundang Polis Kontijen Melaka ke Pekanbaru guna membahas kerja sama yang lebih mendalam. Undangan ini sekaligus melihat potensi Riau dari segala aspek.
Kerja sama dengan Polda ini dihadiri oleh Ketua Polis Malaka Deputy Commissioner Polis Dato' Zainol Bin Haji Samah dan Timbalan Ketua Polis Malaka Senior Assistant comissioner Polis Datuk Razali Bin Abu Samah serta pejabat lainnya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pintu Masuk
Sementara itu Irjen Mohammad Iqbal didampingi Direktur Reserse Kriminal Khusus, Direktur Reserse Narkoba, kepala biro, Kapolres Bengkalis dan Kapolres Kepulauan Meranti.
Sebagai informasi, Riau sering disebut sebagai pintu masuk jaringan narkotika internasional memasok barang haramnya seperti sabu dan pil ekstasi. Kondisi ini terjadi karena letak strategis Riau yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara.
Garis pantai ataupun laut terluar di Riau berhadapan langsung dengan Selat Malaka. Biasanya, narkotika yang masuk berasal dari China setelah melalui Malaysia.
Advertisement