Liputan6.com, Jakarta - Memelihara kucing tentunya tidak hanya untuk kesenangan para pemilik semata. Kesenangan, kenyamanan, dan kesehatan kucing juga perlu dijaga dengan hati-hati oleh pemilik kucing.
Sebelum mengetahui langkah-langkah tepat agar kucing senang dan sehat, penting untuk memahami kesalahan yang kerap dilakukan pemilik kucing. Sebab, ada beberapa hal yang sering dilakukan pemilik, tetapi sebenarnya tak disukai anabul atau tak baik untuknya.
Advertisement
Seorang ahli perilaku kucing sekaligus pendiri The Cat Behavior Clinic di Amerika Serikat (AS), Mieshelle Nagelschneider, mengungkap 6 kesalahan umum para pemilik kucing yang perlu dihindari.
Memperlakukan Kucing Selayaknya Anjing
Mieshelle mengungkap, penting untuk diketahui bahwa pemilik kucing tak bisa memaksakan pendekatan-pendekatan tertentu yang dianggap cocok untuk semua hewan peliharaan.
“Kita bisa berakhir dengan menciptakan masalah kucing dan memperburuk banyak masalah yang ada, jika memperlakukan mereka seperti anjing,” katanya kepada Reader’s Digest.
Ia mengungkap, masih banyak kucing peliharaan yang masih memiliki naluri kucing liar. Oleh karena itu, kucing tidak seperti anjing yang senang diajak bermain hampir setiap saat.
“Kucing sedikit lebih liar, mereka belum sepenuhnya dijinakkan, dan masih memiliki banyak naluri kucing liar,” lanjutnya.
Naluri kucing ini juga menjelaskan beberapa perilaku aneh yang ditunjukkan oleh kucing peliharaan, termasuk suka bertengger tinggi di pagar atau tempat lainnya, mengutip Mieshelle. Perilaku ini dijadikan kucing sebagai sarana untuk mengawasi kemungkinan adanya predator.
Selain itu, hal ini pun menjelaskan alasan kucing kerap menolak minum air sehari-hari. Sebab, naluri kucing semacam dirancang untuk mewaspadai bakteri dalam air.
Hanya Menyediakan Satu Kotak Pasir
Lebih lanjut, Mieshelle menjelaskan, ternyata kucing juga lebih suka memiliki lebih dari satu kotak pasir untuk bisa dipilih. “Karena, di alam, kucing suka memisahkan perilaku buang air kecil dan buang air besar,” jelasnya.
“Di rumah, jika hanya memiliki satu kotak tempat buang air kecil dan besar, dapat menyebabkan kucing buang air kecil sembarangan di luar kotak,” tambah Mieshelle.
Aturan praktisnya adalah menyediakan satu kotak kotoran per kucing, lalu ditambah satu lagi. “Misalnya, jika Anda memiliki dua kucing, Anda memerlukan tiga kotak,” kata penulis buku bertajuk The Cat Whisperer tersebut.
Menaruh Semua Kotak Pasir di Ruangan yang Sama
Mieshelle menekankan pentingnya menyebar kotak pasir ke seluruh area rumah. “Jika Anda memiliki lima kucing, tetapi hanya dapat memiliki tiga kotak, penting agar ketiga kotak tersebut ditempatkan di area berbeda di sekitar rumah,” katanya.
Menurut Mieshelle, pemisahan ini penting mengingat naluri kucing untuk menjaga wilayahnya.
“Ini seperti 10 teman sekamar yang mencoba menggunakan satu kamar mandi di rumah. Setelah beberapa saat, Anda akan mulai merasa kesal dengan mereka,” wanita tersebut memberi contoh.
Selain itu, persaingan memperebutkan kotak kotoran dapat cepat menyebabkan kerusakan, bahkan menyebabkan kucing berkonflik seiring berjalannya waktu.
Advertisement
Membuat Ruangan Khusus Kucing
Dalam bukunya, The Cat Whisperer, Mieshelle menyarankan untuk tidak menyatukan semua peralatan yang dibutuhkan kucing di dalam satu ruangan.
Sebab, ketika perlengkapan kucing disebar di sekitar rumah, kondisi ini lebih akurat mencerminkan kondisi di alam liar. Kondisi tersebut juga dapat mengurangi suasana persaingan antarkucing.
Membeli Kotak Kotoran yang Tertutup
Tidak seperti manusia, kucing tidak membutuhkan privasi untuk buang air besar dan kecil. Faktanya, menurut Mieshelle, kebalikannya adalah yang benar.
“Di alam, kucing tidak buang air kecil di batang kayu berlubang atau di balik semak-semak,” katanya.
Sebaliknya, mereka akan memilih lokasi yang relatif terbuka, agar memberi mereka pandangan yang lebih jelas untuk mengawasi predator. Oleh sebab itu, untuk kucing peliharaan di dalam ruangan, ia menyarankan untuk memberikan kotak yang terbuka di segala sisi.
Tak Memberi Aroma yang Sama untuk Kucing
Agar kucing dapat hidup harmonis di bawah satu atap, Mieshelle mengatakan, penting bagi mereka untuk mengenali satu sama lain sebagai keluarga, terlepas dari apakah mereka benar-benar berkerabat atau tidak.
Dalam hal ini, pemilik kucing dapat membantu dengan memfasilitasi penyebaran apa yang dikenal sebagai "aroma bersama".
“Jika Anda memiliki rumah tangga dengan lima kucing, Anda pasti ingin setiap kucing memiliki aroma yang sama dari kelima kucing tersebut,” katanya.
"Aroma yang dibagikan ini ibaratnya seperti nama belakang keluarga,” lanjut Mieshelle.
Untuk menyebarkan aroma bersama ini, hal yang dapat dilakukan semudah menyikat setiap kucing di rumah dengan sikat yang sama beberapa kali setiap hari.
Advertisement