Menumpuk, Timbunan Sampah di Kabupaten Bandung Capai 1.500 Ton per Hari

Menurut Bupati Bandung semua orang adalah sumber sampah.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 17 Mei 2023, 04:00 WIB
Tumpukan sampah menggunung di sekitar Jalan Masjid Al Makmur, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2019). Tumpukan sampah yang tidak hanya berasal dari warga sekitar menimbulkan bau tidak sedap dan dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Bandung - Timbulan sampah di Kabupaten Bandung disebut mencapai 1.200-1.500 ton per hari. Pemerintah Kabupaten Bandung mengakui bahwa timbunan sampah tersebut merupakan masalah yang serius di Kabupaten Bandung.

"Dengan jumlah penduduk mencapai 3,6 juta jiwa, sampah yang dihasilkan mencapai 1.200-1.500 ton per hari," kata Bupati Bandung, Dadang Supriatna, Kamis (11/5/2023) lalu.

"Khususnya sampah rumah tangga jika tidak ditangani dengan serius maka akan semakin berserakan dan menggunung di tiap sudut kota maupun jalan protokol," imbuhnya.

Dia mengeklaim bahwa, Pemerintah Kabupaten Bandung melakukan berbagai cara dan pendekatan untuk menangani sampah liar yang dibuang oleh warga baik di pinggir jalan protokol maupun di wilayah kosong.

"Salah satunya, kita bentuk Kader Edukasi Bandung Bedas Bebas Sampah (BBBS)," katanya.

Bupati menyatakan bahwa, para kader BBBS yang berjumlah 348 orang sudah disebar ke 31 kecamatan se-Kabupaten Bandung. Ada juga yang ditempatkan di Program Pengembangan Pusat Edukasi Pengelolaan Sampah (Puspa).

"Tugas Kader Edukasi BBBS ini, selain memberikan edukasi kepada masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya dan bagaimana cara membuang dan menyimpan sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS), namun mereka juga terlibat dalam membersihkan sampah liar yang dibuang warga ke pinggir jalan protokol dan lokasi yang kurang dari pantauan masyarakat," jelas Bupati Dadang.

Tujuan dari dibentuknya Kader Edukasi BBBS ini, adalah untuk memberikan edukasi dan menyadarkan kepada warga, serta menciptakan rasa malu jika melihat lingkungan sekitarnya kotor dan banyak sampah serta membuang sesukanya, tenyata ada orang lain yang memungutnya.

Menurut Dadang, sampah adalah masalah bersama. Ia beralasan, penanganan sampah bukan saja tugas pemerintah, tetapi juga tugas seluruh masyarakat dengan cara membuang sampah di tempat yang telah disediakan di tong sampah atau TPS.

"Semua orang adalah sumber sampah, namun semua orang juga adalah sumber solusi," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya