Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang percaya bahwa orang yang telah berselingkuh tidak bisa berubah. Ungkapan tersebut sering disebut sebagai saran agar korban selingkuh tak luluh dan menerima pasangannya kembali.
Menurut The General Social Survey oleh University of Chicago, Amerika Serikat (AS), 21 persen pria menikah dan 15 persen wanita di AS pernah berselingkuh dari pasangannya.
Advertisement
Mengingat banyaknya orang yang telah terdampak gara-gara perselingkuhan, bagaimana cara mengetahui pasangan selingkuh dapat berubah?
Seorang psikoterapis untuk pasangan yang berbasis di AS, Tammy Nelson, mengungkap bahwa hampir semua pelaku selingkuh merasa bersalah. Oleh sebab itu, mereka yang menganggap pelaku selingkuh tak bisa berubah dianggap terlalu cepat menyimpulkan.
“Mereka hampir selalu merasakan perasaan bersalah yang sangat buruk setelah sadar telah berbuat kesalahan besar dengan berselingkuh,” katanya kepada Huffington Post.
Terapis pernikahan lainnya dari Los Angeles, Carin Goldstein, mengaku telah menangani banyak orang yang berusaha mencoba menyelesaikan masalah dalam hubungan setelah selingkuh.
Cara Mengetahui Apakah Pasangan Bakal Selingkuh Lagi
Dari pengalaman penanganannya, Goldstein mengungkap, ada cara sederhana untuk mengetahui apakah pasangan akan berselingkuh lagi.
“Jika pelaku selingkuh bisa bertanggung jawab atas apa yang terjadi, biasanya setelah banyak terapi individu ataupun dengan pasangan, mereka cenderung tetap setia,” kata wanita lulusan New York University itu.
“Lebih dari itu, mereka perlu menyadari penyebab masalah dalam hubungan, dan mengerti faktor-faktor yang mendorong mereka untuk berselingkuh,” jelasnya.
Sebaliknya, jika orang tersebut tidak mau melakukan introspeksi meski telah melewati sejumlah sesi terapi, itu bukanlah pertanda baik untuk masa depan hubungan, mengutip Goldstein.
Pelaku Selingkuh Menyalahkan Sikap Pasangan, Tanda Tak Bakal Berubah
Bagi banyak pelaku selingkuh, sangat mudah untuk menyalahkan pasangan dan godaan lainnya untuk membenarkan perselingkuhan. Misalnya, pasangan disebut tak memberi perhatian cukup, tidak sadarkan diri, dan sebagainya.
Seorang terapis keluarga dan penulis buku Chatting or Cheating, Sheri Meyers, mengungkap bahwa perselingkuhan tak akan berhenti sampai sang pelaku bertanggung jawab atas perilakunya. Tak hanya itu, yang terpenting, ia menyadari dan tanpa menyalahkan pasangan.
“Jika mereka menyalahkan pasangannya atau kurang memahami alasan tindakan mereka, kemungkinan besar, mereka akan melakukannya lagi,” katanya.
Advertisement
Pelaku Selingkuh Tak Menyesal, Bukan Pertanda Baik untuk Kelanjutan Hubungan
Pelaku selingkuh yang cenderung tak menunjukkan penyesalan juga merupakan tanda ia tak akan berubah.
Seorang terapis pernikahan asal Pennsylvania AS, Christine Wilke, menuturkan bahwa banyak kliennya yang berusaha membangun kembali kepercayaan dalam hubungan.
Namun, ia selalu menegaskan, perhatikan jika pelaku selingkuh kurang mengungkap rasa penyesalannya.
“Menjadi tanda yang buruk ketika pasangan yang berselingkuh seperti terburu-buru menyuruh pasangannya untuk melupakan kejadian (perselingkuh) itu,” tutur Christine.
“Bahkan terkadang mereka cenderung menyalahkan pasangannya. Setiap aku mendengar hal ini dari pelaku selingkuh, biasanya itu tanda mereka masih berselingkuh dan kemungkinan besar tidak berubah,” dia melanjutkan.
Rasa Sakit Pasangan Bisa Jadi Motivasi Pelaku Selingkuh untuk Berubah
Menurut terapis pernikahan dan penulis banyak buku tentang pemulihan rumah tangga, Caroline Madden, sering kali ia melihat pelaku selingkuh berubah karena telah melihat rasa sakit yang diakibatkannya kepada pasangan.
Ia mengibaratkan, pelaku selingkuh sama seperti supir mabuk yang sebenarnya sudah tahu akibat dari perbuatannya.
“Seorang supir mabuk tahu pada bahwa minum dan mengemudi berpotensi fatal bagi diri mereka sendiri atau orang lain di jalan. Tetapi, sampai mereka bermalam penjara dan bayar denda, mereka tidak menyadari sejauh mana konsekuensinya,” tutur Caroline.
Hal sama dilihatnya pada banyak klien yang ia tangani. “Mereka biasanya tidak menyadari betapa hancurnya suami atau istri mereka, mereka mengira pasangan mereka hanya akan marah," ujarnya.
"Begitu mereka melihat kerusakan yang mereka timbulkan pada orang yang mereka cintai, mereka tidak ingin selingkuh lagi,” pungkasnya.
Dengan begitu, dapat disimpulkan, pelaku selingkuh dapat berubah jika ada motivasi yang kuat dan menyadari kesalahannya. Hal ini dapat dilihat dari diskusi, terapi, dan upaya lainnya untuk memulihkan hubungan.
Namun, perhatikan jika yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu pasangan yang tak setia malah membela diri dan tak menunjukkan penyesalan. Jika demikian yang terjadi, penting untuk sadar dan pergi dari orang yang salah.
Advertisement