Pendidikan Indonesia Belum Selaras dengan Kebutuhan Dunia Kerja, Praktisi: Masih Ada Kesenjangan

Setiap orang berhak untuk mengakses pendidikan yang layak. Sayangnya, harus diakui bahwa kondisi pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya merata, terutama dalam hal persiapan SDM.

oleh Tiara Laninda diperbarui 17 Mei 2023, 15:38 WIB
Psikolog dan praktisi pengembangan SDM, Endang Retno Wardhani (Sumber: Tiara Laninda)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang berhak untuk mengakses pendidikan yang layak. Sayang, harus diakui bahwa kondisi pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya merata, terutama dalam hal persiapan SDM. Hal ini disampaikan oleh psikolog dan praktisi pengembangan SDM, Endang Retno Wardhani.

“Indonesia ini sebetulnya belum sama rata, khususnya dalam penyiapan talenta,” kata Endang pada Press Conference ZilLearn: Upskilling The Indonesian Modern Workforce di Jakarta pada Selasa (16/05/2023). 

Menurut Endang, program pendidikan Indonesia saat ini belum selaras dengan kebutuhan dunia kerja.

“Dari apa yang kita bisa pelajari, program pendidikan atau kurikulum yang berlaku itu masih belum selaras dengan competency based-learning. Sementara, di dunia kerja sudah banyak yang memastikan bahwa mereka akan mencari para talenta muda yang sesuai dengan competency based di dunia kerja,” jelasnya.

Pendidikan yang belum merata ini secara otomatis menimbulkan kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. 

Berbagai upaya untuk mengatasi kesenjangan ini telah dikerahkan sejak 2014. Namun, tentu saja perlu proses yang panjang untuk mewujudkannya.

“Walaupun sejak 2014 hal ini sudah diselaraskan, tetapi tentu tidak secepat dan semudah itu prosesnya. Maka dari itu, ada gap atau kesenjangan di dalam proses persiapan tersebut,” tutur Endang.

Endang menekankan bahwa penting untuk menyamakan apa yang diperlukan di dunia kerja dengan pendidikan yang dimiliki oleh talenta muda.


Kesenjangan Jadi Tantangan Tersendiri

Ilustrasi kesenjangan pendidikan. (Photo Copyright by Freepik)

Sebagian masyarakat mungkin sudah siap untuk memasuki dunia kerja, terutama mereka yang memiliki akses untuk mengisi kesenjangan antara dunia pendidikan dan pekerjaan. Namun, lagi-lagi hal ini hanya berpusat di kota-kota besar saja.

“Mungkin sebagian sudah ada yang siap, tetapi belum merata terutama di wilayah Indonesia tengah dan timur,” Endang menjelaskan.

Menyetujui hal ini, Chief Learning Architect Kydon Group dan ZilLearn, Thomas Paris, mengatakan bahwa kesenjangan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi ZilLearn.

“Masih ada beberapa tantangan tersendiri terkait kesenjangan yang berbeda di satu kota dan yang lainnya,” kata Thomas.


Kelas Online Memperparah Kesenjangan

Ilustrasi pendidikan (Credit: Freepik.com)

Endang menambahkan bahwa pembelajaran online semasa pandemi memuat kesenjangan semakin besar.

“Satu hal lagi, di dalam proses pembelajaran saat masa pandemi semuanya online sehingga memperparah kesenjangan,” katanya.

Menurut Endang, bukan hanya pelajar atau siswa baru lulus yang terdampak kesenjangan dalam hal ini, tetapi juga tenaga pengajar yang harus beradaptasi dengan teknologi.

“Persiapan terkait dengan talenta terhadap dunia kerja menjadi ruang yang sangat besar yang bisa dieksplor lebih jauh untuk menyiapkan talenta agar setara dan sesuai standar dunia kerja," ungkap Endang.


ZilLearn Berikan Beasiswa Sebesar 20 Miliar untuk Atasi Kesenjangan dan Ketidakmerataan Pendidikan

Press Conference ZilLearn: Upskilling The Indonesian Modern Workforce, Selasa (16/05/2023).

Memahami adanya kesenjangan dan ketidakmerataan pendidikan di Indonesia, ZilLearn Indonesia hari ini (16/05) mengumumkan peluncuran beasiswa pendidikan online senilai Rp 20 Miliar untuk lebih dari 100 ribu talenta profesional di seluruh Indonesia.

Hal ini memungkinkan para talenta dapat mengakses platform pembelajaran digital ZilLearn secara gratis selama 1 tahun. Inisiatif ini lahir dari pemahaman akan keterampilan digital sebagai salah satu solusi utama yang telah menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi saat ini.

Dalam hal ini, 100 ribu talenta Indonesia akan diberikan pelatihan khusus dan spesifik. Mereka akan dapat mengakses sistem AI yang disediakan di platform ZilLearn dan secara otomatis mendapatkan rekomendasi kursus berdasarkan kesenjangan keterampilan yang perlu mereka penuhi.

Program beasiswa ini gratis dan terbuka untuk semua talenta Indonesia, mulai dari talenta muda yang baru lulus sekolah atau universitas hingga mereka yang sudah memiliki pengalaman atau berada di posisi senior. 

Infografis Plus Minus Belajar dari Rumah Secara Online. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya